Mohon tunggu...
Ki Putusemar
Ki Putusemar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

now, here I stand, a man among many... who's believe one man, one mouth, one keyboard, one idea, one click, one touch can change the world #GerilyawanCyber

Selanjutnya

Tutup

Politik

#AKURABODO, Menolak Efek Kartel Cukong di Pilpres

15 April 2014   22:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13975487441857440639

[caption id="attachment_303398" align="aligncenter" width="473" caption="AKURABODO"][/caption]

Simbolisasi perlawanan menolak upaya campur tangan asing dengan mitra koalisinya Kartel Cukong dalam rangka penguasaan penuh akses atas kekayaan Republik ini dan kemudian menjarah demi kemakmuran kelompoknya.

#AKURABODO, adalah tagline menolak pembodohan atas masyarakat luas serta kamuflase atas upaya-upaya meredam dan meninabobokan publik, untuk mengalah, bahwa seolah-olah, sudah tidak ada tokoh lain dir Republik ini yang lebih benar, lebih bersih dan mumpuni, selain Jokowow Bengek.

#AKURABODO, adalah wujud penolakan jatidiri publik bangsa Indonesia atas upaya pembodohan dengan menggembar-gemborkan PDIP sebagai partai perubahan, padahal sejatinya adalah partai Terkorup di Republik ini

#AKURABODO, adalah simbolisasi menolak JOKOWOW BENGEK, yang digadang-gadang dan dipayungi Media Mainstream yang telah menerima bayaran Ratusan Milyar atas upaya pencitraan selama ini dan dimasa yang akan datang.

#AKURABODO, adalah gerakan perlawanan atas WOW efek yang sengaja dihemburkan pada si JOKOWOW Bengek, yang sejatinya WOW efek adalah DNA nya pencitraan, yang dibungkus blusukan dan macem-macem ga penting itu.

#AKURABODO, simbol menolak KARTEL CUKONG ada di Republik ini

#AKURABODO, simbol mendukung KARTEL CUKONG hengkang dari Bumi Nusantara, karena telah terbukti menjarah kekayaan bangsa dan antek Asing

#AKURABODO, Tolak JOKOWOW BENGEK !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun