Mohon tunggu...
Putu Ria Ratna Dewi
Putu Ria Ratna Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nim 2012061022

STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Interaksi yang Beralih ke Ruang Digital

28 Desember 2021   06:16 Diperbarui: 28 Desember 2021   06:19 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore hari diselenggarakan arisan ibu-ibu PKK. Dalam perkumpulan tersebut suasana terasa sepi dan sunyi dan hanya diributkan dengan suara hp. Interaksi satu sama lain pun tidak ada dan mereka lebih asyik dan sibuk dengan memainkan handphone. Hal ini mengakibatkan dengan adanya perkembangan teknologi digital berdampak pada pola interaksi sosial. 

Ruang dan waktu tidak jadi penghalang saat berinteraksi dengan orang lain melalui media digital. Berbagai informasi dapat diakses dan diterima dengan mudah. Tetapi tidak semua informasi yang diterima memberikan dampak positif dan negatif. Kadang informasi yang tersedia diterima begitu saja tanpa mempertimbangkan apakah informasi tersebut benar atau tidak.

Saat ini banyaknya konten-konten negatif yang tersedia dimedia digital seperti pada media sosial. Dimana konten-konten negatif tersebut berupa berita bohong atau hoax, penghinaan, penganiayaan, fitnah, provokasi dan lain sebagainya. Kita sebagai masyarakat hendaknya jeli terhadap konten-konten yang berbau negatif. 

Saring sebelum sharing merupakan hal yang patut diterapkan ketika menggunakan media digital. Jangan buru-buru menyebarkan konten yang diakses sebelum mengetahui kebenaran dari konten tersebut. banyaknya konten-konten negatif terus berseliweran dimedia digital yang mengakibatkan keresahan di masyarakat. Hal ini membuat seolah-olah media digital tidak pernah sepi dengan konten-konten yang berbau negatif.

Selain itu, masyarakat juga lebih asyik berinteraksi dimedia digital seperti halnya melakukan komentar terhadap sesuatu yang unik. Komentar yang dilakukan biasanya menyangkut unsur SARA (suku, agama, ras dan adat istiadat). 

Tidak jarang hal ini sering kita temui dalam media sosial.  Banyak orang yang melakukan komentar-komentar yang tidak baik sehingga hal ini memicu terjadinya perdebatan dan pertengkaran yang akhirnya sampai keranah hukum. 

Apakah hal ini membuat mereka jeli dalam melakukan komentar yang tidak baik? Ternyata tidak. Dimana pengguna media digital terus melakukan komentar sesuka hati tanpa memikirkan dampak dari komentar yang dilakukan.

Penggunaan media digital sebaiknya memahami informasi yang diperoleh. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga pengguna media digital terhindar dari konten-konten negatif yang telah diakses. 

Disamping itu juga perlunya partisipasi pengguna media digital untuk menekan penyebaran konten --konten negarif. Banyaknya penyebaran berita yang belum pasti kebenarannya. Hal ini menimbulkan kegaduhan dimasyarakat. Apalagi yang ikut menyebarkan berita itu merupakan tokoh-tokoh agama, tentunya berita tersebut dianggap benar oleh pengguna media digital. 

Perlunya analisis terhadap konten yang diterima. Disamping itu juga pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran konten-konten negatif tetapi hal ini belum efektif dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun