Mohon tunggu...
Putu Raditya Hardiswara
Putu Raditya Hardiswara Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Simbol yang Terancam: Punahnya Elang Jawa, Legenda Langit Indonesia

21 Maret 2024   13:26 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:44 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: news.tamansafari.com

Di rimba yang sunyi, Elang jawa melayang.
Kepala coklat kemerahan, jambuknya menonjol,
Tinggi mempesona, menyiratkan keanggunan,
Mengawasi lautan daun rimbun.

Tubuhnya besar, menyapu angkasa,
Sayapnya menari, menghadang mentari.
Punggungnya coklat gelap, menghanyutkan,
Membawa pesona rimba, dalam tiap geraknya.

Dari kejauhan terdengar, nyanyian kebebasan,
Dengan irama gemulai, menjelajahi alam yang luas.
Elang Jawa terbang menari diatas langit,
Mengukis kisah keindahan, tak akan terlupakan.

Lihatlah matanya, berkilau kuning bercahaya,
Menyinari kehidupan, dalam setiap jengkal rimba.
Sayapnya tegap berdiri, kokoh tak tergoyahkan,
Menjadi penjaga alam, penuh keberanian.

Elang jawa, simbol satwa nasional,
Dalam lautan hijau, menjelmakan harapan.
mari lestarikan keindahan yang ada,
Agar Elang jawa, tetap terbang bebas di sana.

Elang jawa (Nissaetus bartelsi), Dikenal dengan keanggunan dan keunikannya, burung ini telah menjadi perhatian para peneliti dan pelestari alam sejak lama. Dengan tubuh yang besar di antara 60-70 cm, kepala yang coklat kemerahan, serta jambul yang tinggi menonjol, menjadikannya burung yang mudah dikenali di antara pepohonan yang lebat. Sayapnya yang lebar memungkinkannya melayang dengan gagah di langit. 

Elang jawa juga memiliki peran penting dalam menjadi simbol garuda dalam Pancasila. Garuda yang merupakan binatang dalam mitos Jawa dipercaya sebagai kendaraan atau wahana Dewa wisnu. Meski burung Garuda pada Pancasila tidak mempunyai jambul. Namun untuk menghindari kemiripan dengan elang bondol yang merupakan lambang negara Amerika serikat, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, mengusulkan untuk menambahkan jambul dalam simbol tersebut yang membuat mirip dengan satwa Elang Jawa.

Meskipun Kepentingan dan keindahannya  yang memikat, Elang jawa menghadapi berbagai ancaman yang mengancam kelangsungannya. Buktinya, sekarang Elang jawa sudah termaksud dalam satwa langka yang menjadi flag species dan berstatus konservasi terancam punah, (IUCN Red List, tahun 2016)

Habitat Elang jawa tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Walaupun terlihat luas, penyebarannya kini terbatas di wilayah dengan hutan yang bebas dari bekas manusia dan di daerah perbukitan berhutan dan daerah berlereng. Salah satu alasannya adalah hilangnya habitat alaminya. Deforestasi yang terus-menerus mengurangi ruang hidup bagi spesies ini, memaksa mereka untuk bersaing dengan manusia dalam mencari sumber makanan. 

Selain itu, perburuan ilegal dan perdagangan satwa liar juga menjadi ancaman serius bagi Elang Jawa, karena bulu dan tubuhnya yang eksotis sering menjadi incaran para pemburu. Meskipun telah dilindungi oleh undang-undang, burung ini sering ditangkap untuk dijual sebagai hewan peliharaan eksotis. Praktik ini tidak hanya mengancam populasi burung, tetapi juga mengganggu ekosistem alaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun