Mohon tunggu...
Ni Putu Novita Yani
Ni Putu Novita Yani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobby : Menari, main catur, membaca, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Pondasi Kokoh: Pengaruh Asupan Gizi dan Vitamin Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Guna Meningkatkan Pendidikan Sekolah Dasar Indonesia

7 Mei 2024   20:48 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:36 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desak Kadek Desi Rosiana Dewi ( Mahasiswa PGSD)

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja 

Essai Ilmiah: 

Pendidikan anak di sekolah dasar merupakan tahap awal yang sangat penting dalam membentuk fondasi karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang akan membawa dampak besar bagi masa depan individu, masyarakat, dan bangsa. Di Indonesia, pendidikan anak di sekolah dasar memiliki tantangan tersendiri yang perlu diatasi agar setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan merata. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi beberapa aspek penting dalam meningkatkan pendidikan anak di sekolah dasar di Indonesia. Pertama-tama, aksesibilitas pendidikan harus menjadi prioritas utama. 

Meskipun kemajuan telah dicapai dalam memperluas akses sekolah dasar di Indonesia, masih ada daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dan masih banyak anak yang tidak dapat mengakses pendidikan dengan mudah. Pemerintah perlu terus berupaya untuk menyediakan akses pendidikan yang merata, termasuk dengan membangun lebih banyak sekolah dan mengoptimalkan transportasi serta infrastruktur pendukung lainnya. 

Kualitas pendidikan juga harus ditingkatkan secara signifikan. Ini melibatkan pengembangan kurikulum yang relevan dan inovatif, pelatihan guru yang berkualitas, serta penyediaan fasilitas belajar yang memadai. Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan anak di sekolah dasar, oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan pengembangan mereka sangatlah penting. 

Mereka perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar secara efektif dalam lingkungan kelas yang beragam. Selain itu, penting untuk memperhatikan aspek psikologis dan emosional dalam pendidikan anak di sekolah dasar. Anak-anak pada usia ini sedang mengembangkan identitas dan membangun hubungan sosial yang penting untuk perkembangan mereka. 

Oleh karena itu, lingkungan belajar yang mendukung, inklusif, dan aman sangatlah penting. Program pembelajaran juga harus dirancang untuk merangsang rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah anak-anak. Selain dari aspek kurikulum formal, pendidikan karakter juga harus menjadi fokus utama dalam pendidikan anak di sekolah dasar. 

Nilai-nilai seperti integritas, kerja keras, kejujuran, dan empati perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi bagian dari karakter anak-anak. Ini tidak hanya membantu mereka dalam pencapaian akademis, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah dasar. Orang tua merupakan mitra penting bagi sekolah dalam mendukung perkembangan anak-anak. Mereka perlu didorong untuk aktif terlibat dalam kegiatan sekolah, mengikuti perkembangan akademis anak-anak, dan memberikan dukungan moral serta emosional yang dibutuhkan.

Konsentrasi belajar anak sekolah dasar adalah faktor penting dalam menentukan keberhasilan akademis mereka. Namun, dalam konteks Indonesia, banyak faktor yang dapat memengaruhi konsentrasi belajar anak, termasuk asupan gizi dan vitamin yang mereka terima. Data dan penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang kuat antara asupan gizi dan vitamin dengan konsentrasi belajar anak di Indonesia. 

Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, masih terdapat masalah gizi ganda di Indonesia. Meskipun angka stunting (kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan tinggi badan pendek untuk usia) telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, khususnya di daerah pedesaan dan daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Stunting dapat mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif dan berpotensi mempengaruhi konsentrasi belajar anak.

Selain itu, data dari Kementerian Kesehatan juga menunjukkan bahwa masih ada masalah defisiensi vitamin dan mineral di Indonesia. Misalnya, defisiensi zat besi masih cukup umum terjadi di kalangan anak-anak, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi. 

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar anak dan kinerja kognitif mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan omega-3 dengan konsentrasi belajar anak.

Omega-3, terutama ditemukan dalam ikan, telah terbukti berperan penting dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif. Namun, konsumsi ikan di Indonesia masih relatif rendah, terutama di daerah pedalaman dan perkotaan dengan akses terbatas terhadap sumber daya laut. Namun demikian, upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi untuk meningkatkan asupan gizi dan vitamin anak di Indonesia. 

Program-program seperti Posyandu, Program Pangan, Gizi, dan Kesehatan (PANGKESMAS), serta program kesehatan sekolah telah diimplementasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang cukup. 

Selain itu, pendidikan gizi juga semakin ditekankan dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya pola makan sehat. Melalui upaya-upaya ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pola makan sehat bagi anak-anak, sehingga mereka dapat mencapai potensi akademis mereka dengan lebih baik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asupan gizi dan vitamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi belajar anak sekolah dasar di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan asupan gizi dan vitamin anak perlu terus didorong melalui program-program pemerintah, pendidikan gizi, dan kolaborasi antara berbagai pihak, guna memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai konsentrasi belajar yang optimal dan berhasil dalam pendidikan mereka. 

Dalam menyimpulkan, pendidikan anak di sekolah dasar merupakan fondasi penting dalam membentuk masa depan individu dan bangsa. Untuk meningkatkan pendidikan anak di sekolah dasar di Indonesia, perlu ada upaya bersama dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan. 

Hanya dengan kolaborasi yang kokoh dan komitmen yang kuat, kita dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas, sehingga mereka dapat menggapai potensi penuh mereka dan berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa.

 

Daftar Pustaka

Institut Pertanian Bogor (IPB). 2016. Studi tentang Hubungan Antara Asupan Omega-3 dengan Konsentrasi Belajar Anak. file:///C:/Users/Acer/Downloads/5944-Article%20Text-12785-2-10-20181213.pdf.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023. Laporan Terbaru tentang Prevalensi Stunting dan Masalah Gizi Ganda di Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun