Mohon tunggu...
Ni Putu Novita Yani
Ni Putu Novita Yani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobby : Menari, main catur, membaca, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Kesehatan Mental, untuk Meminimalisir Penurunan Kualitas Belajar

11 April 2024   13:56 Diperbarui: 11 April 2024   14:02 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dari pengalaman saya sendiri itulah, saya bahkan kita semua harus tau apa pentingnya kesehatan mental untuk meminimalisir penurunan kualitas belajar. Sebelum itu perlu kita ketahui bahwa di Negara Indonesia rata-rata masyarakatnya masih kurang paham dan kurang mengerti apa itu kesehatan mental, seperti contohnya masih banyak adanya stigma, diskriminasi, menyalahkan atau ngejust, bahkan penderita gangguan mental dianggap alay atau melebih-lebihkan. Adapun contoh nyatanya masih banyak kasus-kasus bunuh diri, kemudian netizen mengomentari kasus atau berita itu dengan menyalahkan serta menghakimi orang yang sudah meninggal dengan cara bunuh diri itu. Padahal kita tidak tau apa yang dirasakan, seperti apa tingkat rasa tertekannya sampai berani mengambil keputusan untuk bunuh diri. Bunuh diri memang hal yang salah tapi kita tidak bisa langsung menyalahkan, cukup kita doa kan saja dan berdoa untuk diri kita sendiri agar kita tidak terkena gangguan kesehatan apalagi mengambil keputusan yang salah itu. Karena pada dasarnya, jika manusia masih dalam kesadaran yang penuh, mental yang kuat, logika serta pemikiran masih normal, sejatinya manusia tidak akan berani untuk menyakiti diri mereka sendiri atau bahkan mengakhiri hidup mereka ditangan mereka sendiri. Oleh sebab itu, Kesehatan mental yang baik dapat berkontribusi pada kemampuan kita dalam menghadapi tekanan, mengatasi masalah, dan menjalin hubungan sosial yang sehat. Maka dari itu kita harus belajar sejak dini bagaimana caranya menjaga kesehatan mental, guna bermanfaat untuk diri sendiri dan kita dapat memberi edukasi kepada orang-orang disekitar kita, atau bahkan kepada penderita gangguan kesehatan mental.

Dampak buruk siswa terkena gangguan kesehatan mental, anak akan merasa murung serta mudah lelah karena jika anak mengalami gangguan mental, anak akan mengalami sulit tidur. Alhasil, dirinya bangun tidur dalam kondisi tidak segar dan kelelahan. Kondisi tersebut tentu bisa memengaruhi produktivitas di sekolah. Masalah kesehatan mental seperti stres berlebihan, kecemasan, atau depresi dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Jika gangguan kesehatan tidak segera ditangani di lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan di lingkungan sekolah, maka hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi, maupun perilaku, serta menurunnya sumber daya manusia di negara Indonesia.

Cara menangani gangguan mental selain bantuan psikiater, saya dapat anjurkan untuk menerapkan program 3P, Program 3P adalah suatu program menjaga pola pikir, pola makan, dan pola hidup. Program 3P adalah cara saya menangani gangguan mental yang saya miliki mulai dari melakukan 1). Terapi psikologis merupakan langkah efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Dalam terapi psikologis, Anda bisa berbicara tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman kepada terapis profesional. Terapis akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi penyebab masalah mental serta strategi untuk menghadapinya lebih baik. 2). Meditasi bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi yang merupakan bagian dari masalah kesehatan mental. Melalui meditasi, Anda akan lebih fokus pada pernapasan, mengurangi pikiran yang mengganggu, dan meningkatkan kesadaran diri. Lakukan meditasi secara rutin sebagai bagian dari kebiasaan untuk membantu mengelola emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental. 3). Olahraga bisa menghasilkan endorfin, yakni senyawa kimia dalam otak yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Selain itu, olahraga bisa mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur maupun      kualitas hidup secara keseluruhan. Mulailah berolahraga dengan langkah ringan tetapi tetap konsisten untuk kesejahteraan mental yang lebih baik.4). Mengatur pola makan, dengan mengonsumsi makanan yang berqizi seperti buah-buahan buahan, sayuran, ikan dan biji-bijian. Kurangi mengonsumsi alkohol agar emosi tetap stabil dan risiko gangguan mental bisa diatasi. 5). Menghindari kebiasaan buruk, mulai dari tidak merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, dan kecanduan main gadget dapat memperburuk dan mempengaruhi keseimbangan kimia di otak yang bisa berdampak pada kesehatan mental. Kemudian tidur yang cukup, mengurangi setres, sering bersosialisasi, atau mengikuti kegiatan traveling, ubah mindset mu karena “kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri”. Keberhasilan menjaga kesehatan mental tidak lain dari dukungan diri kita sendiri untuk menjaga kesehatan mental, kemudian dukungan dari keluarga, teman dan juga psikiater.

Kesimpulan:

Kita patut memahami apa itu kesehatan mental dan juga gangguan kesehatan mental, guna kita dapat menjalankan hidup yang sejahtera. Kesehatan mental sangat mempengaruhi kualitas belajar siswa, jika mental sehat maka proses belajar menjadi produktif sehingga kualitas dan prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Dengan meningkatnya prestasi belajar siswa maka akan meningkatkan sumber daya manusia.

Saran:

Disadari bahwa penulissan esai ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan referensi yang dirujuk, serta penulisan ini saya ambil dari pengalaman saya sendiri. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat diapresiasi demi kesempurnaannya esai ini. Adapun saran saya guna menjaga kesehatan mental yaitu cobalah kelola stres dengan cara berolahraga setiap hari, menyisihkan waktu untuk diri sendiri, menjaga pola makan, tidur yang cukup, serta hindari alkohol dan obat-obatan serta bisa untuk lebih banyak bersosialisasi, khususnya dengan orang-orang yang anda percayai.

DAFTAR PUSTAKA

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing,

11-13.

Prihatiningsih, E., & Wijayanti, Y. (2019). Gangguan mental emosional siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun