Itulah yang dapat dijadikan bahwa budaya konsumerisme telah mencekoki ideologi mereka. Setiap kesempatan trens, gaya yang terus berubah selalu diikuti dan cenderung untuk dapat memiliki.
Diskusi-diskusi yang sering terdengan di antara mereka adalah bagaimana penampilan dan gaya mereka dapat “sempurna” menghadiri sebuah perayaan upacara adat dan agama maupun serimonial.
Dengan mengenakan kebaya produk terbaru dengan gaya atau desain yang lagi trends dipasaran. Itulah lah suatu tuntutan gaya hidup yang mau tidak mau mereka harus memiliki setiap produk komuditi kebaya agar tidak ketinggalan dalam arena-arena pesta adat, agama ataupun dalam konteks yang lainya.
Inilah yang membuat mereka dikalangan kelas menengah tidak cukup memiliki dua atau tiga stel kebaya melainkan mengkoleksi kebaya dari berbagai merek dan jenis kain yang mesti sesuai dengan trends masa kini.
Seorang perempuan Bali dalam Berbagai kasus salah satunya dapat disimak adalah ketika mereka bertandang dalam pesta upacara keagamaan di salah satu pura, para perempuan Bali kelas menengah, penggunaan kebaya dalam penampilan, dekorasinya merupakan hal yang utama paling dijaga.
Berkunjung ke suatu pura bukan hanya untuk sembahyang melainkan memperlihatkan sebuah “drama” bagaimana penampilan kebaya-nya dapat memberikan suatu gaya terhadap pembentukan citra dirinya. Kontestasi kebaya tampil di tengah arena pura yang saling mengkomunikasikan makna simbolisnya.
Seorang perempuan dengan menggunakan kebaya berokat prancis di tengah arena atau pura akan dapat memberikan percaya diri yang tinggi terhadap pemakainya.
Ini berarti apa yang dipakai olehnya tentu memperlihatkan bahwa kelas sosialnya tampak memiliki perbedaan terhadap mereka yang lainnnya.
Kontestasi kebaya dalam arena pura merupakan suatu fenomena yang telah menjadi trends baik dikalangan anak remaja putri ataupun mereka kaum perempuan kelas menengah di Bali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI