Namun kontras terhadap itu, ketika disetiap dusun, desa bahkan RT sama-sama membentuk pasraman, maka dapat berimplikasi terhadap keberlangsungan pasraman yang ada.
Ketika setiap lingkungan yang memiliki banjar bahkan yang sekedar ada umat Hindunya membangun pasraman, bagaimana dengan keberlangsungannya. Pasraman yang sudah ada menjadi terkadang menjadi minim peminat.Â
Di satu sisi, masifnya pendirian pasraman berdampak terhadap meningkatnya karakter pemuda Hindu. Tetapi di balik itu, berdampak buruk terhadap keberlangsungan pasraman yang sudah ada.Â
Pasraman-pasraman yang sudah ada bahkan yang memiliki tanda daftar menjadi tidak mendapatkan siswa. Hal ini melihat kecendrungan umat Hindu yang mencari pasraman yang dekat dari tempat tinggalnya.
Banyaknya pasraman maka berimplikasi terhadap anggaran!
Selama ini, kementerian agama Provinsi NTB memiliki anggaran terbatas terkait dengan pasraman. Pasraman yang ada hanya menerima bantuan pemerintah sekali dalam setahun dan jumlahnyapun tidak besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H