Di Kompasiana dan media mainstream, sudah banyak artikel yang membahas panitia seleksi pimpinan KPK. Salah satu sosok yang dibahas adalah Destry Damayanti. Ia ditunjuk Presiden untuk menjadi ketua pansel. Saya menilai, ditunjuknya beliau merupakan langkah yang cukup cermat dan tepat. Berikut pendapat pribadi dari sudut pandang karyawan yang bekerja di industri keuangan.
Tahun 2011, saya bergabung dengan perusahaan dimana ia sudah menjabat sebagai Chief Economist. Menurut saya, teman-teman sekantor juga mengagumi Bu Destry sebagai pribadi yang cerdas dan dekat dengan sesama rekan kerja tanpa memandang level jabatan. Tidak mengherankan, prestasi beliau bisa mengantarkan dirinya menjadi Chief Economist di parent company, Bank Mandiri.
Di industri keuangan, seseorang dituntut untuk memaksimalkan tiga hal, yaitu keahlian (skill), pengetahuan (knowledge) dan sikap positif (attitude). Semakin baik kombinasi antara 3 hal tersebut, semakin baik pula perjalanan karirnya. Tanpa adanya komitmen dan karakter yang baik, seseorang akan diragukan untuk menjabat suatu posisi prestisius, terutama dalam ruang lingkup profesional.
Bu Destry sudah paham betul seluk beluk perekonomian negara, konsep manajemen dan cara menilai integritas seseorang. Rekam jejak sebagai dosen dan team leader di institusi yang profitable bisa mempermudah dirinya untuk bekerja sama dengan 8 anggota lain meski berlainan dari latar belakang keahliannya. Pemberantasan korupsi erat kaitannya dengan optimalisasi peran serta industri keuangan.
Mengapa demikian? Jawabannya sederhana, karena koruptor akan selalu berupaya menyamarkan aset yang berasal dari perbuatan melanggar hukum. Modusnya tidak jauh-jauh dari Placement, Layering dan Integration. Sehingga jika ditelaah dari Undang-Undang TPPU, penyedia jasa keuangan juga dituntut untuk proaktif agar melapor pada PPATK bilamana terjadi transaksi mencurigakan.
Tahun 2013, Wakil Kepala PPATK Bapak Agus Santoso pernah mengatakan bahwa pertumbuhan dapat mencapai 9% jika tidak ada korupsi. Kenyataannya, Indonesia hanya mencapai 5,78 persen untuk pertumbuhan tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Terdapat selisih 3,22% yang lenyap karena ulah koruptor.
Secara tidak langsung, korupsi memang merusak dan menghambat perekonomian, perlu ditindak oleh pemimpin yang sanggup mengemban misi berat tersebut. Seperti yang sudah pernah saya bahas di beberapa artikel sebelumnya, korupsi terlalu banyak merugikan negara. KPK perlu dipimpin oleh individu-individu yang punya integritas tinggi, fearless dan tahan godaan politis.
Pada akhirnya, semoga pansel yang dipimpin Bu Destry bisa menemukan jajaran pimpinan terbaik bagi KPK. Bisa dikatakan, amanah ini amat krusial bagi masa depan bangsa. Sebagai apresiasi atas kompetensi dan kesediaan srikandi-srikandi tersebut, sudah sepatutnya publik ikut mendoakan kelancaran proses seleksi. Salam hormat dan wish you all the best, Bu!
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H