taman bunga dan buah yang, berdasarkan ulasan dan foto pengunjung di Google, tampak sangat menarik. Taman ini dipenuhi dengan bunga-bunga indah, terutama bunga matahari, membuatnya sangat Instagramable.
Jadi, kisah ini tentang kunjungan saya ke Narmada Botanic Garden, sebuahMenyadari bahwa bunga matahari mungkin tidak selalu mekar, saya menelepon nomor kontak yang tercantum di profil bisnis Google mereka sebelum pergi. Namun, panggilan itu terputus setelah nada pertama. Tanpa patah semangat, saya mengirim pesan teks menanyakan apakah bunga matahari sedang mekar, namun tidak mendapat tanggapan.
Namun demikian, didorong oleh rasa ingin tahu dan setelah membuat janji dengan seorang teman, saya memutuskan untuk pergi, karena itu hari libur. Karena ini pertama kalinya bagi saya, saya mengandalkan Google Maps. Untungnya, pin lokasinya akurat, dan saya tidak tersesat. Hehehe...
Setelah tiba, tempat parkir masih sepi, hanya beberapa sepeda motor yang terlihat. Setelah turun dari sepeda motor, saya segera bertanya kepada penjaga taman di pintu masuk, "Apakah bunga mataharinya sedang mekar?" Ternyata bunga matahari baru saja ditanam karena rusak akibat hujan beberapa hari terakhir! Namun karena kami sudah berada di sana, dan biaya masuknya hanya Rp. 5.000, kami memutuskan untuk masuk.
Sebelum masuk dan membeli tiket, saya mengumpulkan informasi. Kapan bunga matahari akan mekar? Setelah wawancara singkat (hehehe) dengan penjaga taman, ternyata bunga matahari baru akan mekar sempurna dalam kurun waktu sekitar dua bulan. Ini berarti sekitar pertengahan April akan menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung kembali demi mendapatkan foto ladang bunga matahari yang sempurna.
Bunga matahari dapat bertahan selama sekitar dua bulan setelah mekar, artinya dari April hingga Juni, kita bisa menikmati dan berfoto di ladang bunga matahari tersebut. Pertimbangkan ini sebagai referensi sebelum merencanakan kunjungan Anda.
Nah, karena tidak ada bunga matahari, apa lagi yang bisa dinikmati di Narmada Botanic Garden?
Melewati gerbang bertuliskan "Narmada Botanic Garden", kami melihat sebuah kolam ikan panjang menyerupai sungai penuh dengan ikan koi. Namun, begitu kami mendekati tepi kolam, ikan-ikannya langsung berhamburan! Mungkin takut atau mengira kami membawa makanan ikan?
Untungnya, masih ada beberapa spot foto bagus. Ada beberapa terowongan bunga dan tanaman menjalar yang lebat dan cantik. Ada juga terowongan dedaunan yang rimbun. Jalur yang teduh di bawah pepohonan lebat memberikan suasana yang sejuk. Meskipun ada bangku taman sepanjang jalur, mereka ditutupi lumut dan tidak dapat digunakan.
Ada replika mini bagian depan rumah hobbit. Di belakang rumah hobbit, ada area yang terlihat terbengkalai penuh dengan pohon kamboja yang sudah tumbang. Entah mengapa tidak direvitalisasi.
Ada juga replika gerbang kuil Jepang berwarna merah, meskipun sayangnya catnya sudah mulai pudar. Anda dapat mengambil foto dari depan dengan gerbang merah, maupun dari belakang pintu Jepangnya. Kemudian ada ayunan tali di lapangan terbuka dengan gerbang yang bertuliskan "bukan sekolah biasa". Mungkin sering digunakan untuk kegiatan belajar anak-anak?