1. Mulai menerima dan mengenali diri sendiri
 Belajar untuk menerima hal-hal yang telah terjadi dalam hidupmu seperti apa adanya, sehingga kamu bisa lebih nyaman terhadap diri sendiri dan keadaan yang terjadi. Contohnya, sudah punya rencana jalan-jalan tiba-tiba hujan, atau menghadapi klien yang pemarah, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menyukai klien tersebut, tapi terima kemungkinan ada alasan dibalik sifatnya tersebut.
Mengenal diri sendiri bisa dimulai dari menggali apa kebutuhan dan keinginanmu lalu gali potensi yang kamu miliki saat ini untuk mencapainya. Dengan mengenali diri sendiri secara mendalam bisa mengurangi kecemasanmu terhadap pendapat orang lain tentang dirimu, karena kamu tahu kemampuan dan dirimu sendiri.
2. Beranikan diri mencoba hal-hal baru
 Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru, bahkan jika hal tersebut adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Bisa jadi dengan mencoba hal baru, kamu bisa menemukan potensi diri yang terpendam, sehingga mungkin saja hal yang tadinya kamu hindari tersebut justru dapat menjadi kekuatan baru kamu.
 3. mengembangkan rasa empati
Dengan memiliki rasa empati kita dapat memberikan belas kasih terhadap diri sendiri dan juga orang lain. Ketika kamu dapat memahami dan berempati kepada orang lain, kamu dapat melihat bahwa hidup setiap orang tidak sama dan hal tersebut harus dihormati, sehingga kamu dapat lebih objektif dalam menilai sesuatu dan dapat meningkatkan rasa toleransi terhadap orang lain.
 Dengan informasi mengenai aktualisasi diri tadi, semoga bisa membantumu untuk lebih memahami kebutuhan hidup. Tentu saja aktualisasi diri tidak dicapai secara instan, kita perlu menikmati proses untuk mencapainya. Semoga kita bisa mencapai aktualisasi diri kita masing-masing ya!
Â
Sumber:
https://www.simplypsychology.org/self-actualization.html