Mohon tunggu...
Ni Luh Putu Asthiti
Ni Luh Putu Asthiti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Penulis yang menggunakan tulisannya untuk membagikan pengalaman dan sudut pandangnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menciptakan Kesan Pertama yang Memesona dalam Pergaulan, Kencan, dan Bisnis (Part 3)

3 Februari 2023   15:00 Diperbarui: 21 Juni 2023   09:54 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-cottonbro-studio-7339323

Umpan balik yang tepat


Untuk meninggalkan kesan pertama yang mempesona tentu tidak berhenti sampai di mengatur sikap dan bahasa tubuh. Saat kamu mengingat pertemuan pertama yang mengesankan dengan seseorang, bisa dipastikan salah satu kesan yang akan kamu ingat adalah kesan dari percakapan yang terjadi antara kamu dan orang tesebut. Mungkin kamu tidak akan ingat detail percakapan kalian, tapi kamu pasti akan mengingat kesan yang timbul saat percakapan berlangsung. Apakah kesan itu membosankan, menyebalkan, menyenangkan, atau bahkan menggairahkan!

Percakapan yang menyenangkan menjadi salah satu kunci untuk meninggalkan kesan pertama yang mempesona. Jadi, bagaimana caranya membuat percakapan yang menyenangkan dan tidak membosankan? Salah satu hal paling penting untuk menjaga sebuah percakapan tetap berlangsung adalah dengan memberikan umpan balik atau mungkin lebih kita kenal dengan feedback.

 

Nicholas boothman dalam bukunya how to connect in business in 90 seconds or less, menyatakan bahwa

"Orang yang tidak memberikan umpan balik itu tampak membosankan dan membingungkan."

Bagaimana menunjukkan umpan balik yang tepat dan menunjukkan bahwa anda tertarik? Selain dengan kata-kata, kamu pun bisa menggunakan bahasa tubuh dan wajahmu. Di bab sebelumnya sudah pernah saya bahas beberapa bahasa tubuh yang efektif. Memberikan umpan balik saat bercakap-cakap pun memerlukan dukungan bahasa tubuh yang benar. Condongkanlah badan ke depan saat orang di hadapanmu bercerita, miringkan kepala ke kanan atau ke kiri untuk menunjukkan kamu tertarik, tersenyumlah saat kamu menyukai apa yang dia katakan, mengangguklah saat setuju, tertawalah saat dia mencoba melucu!

 

Dale Carnegie di bukunya How to win friends and influence people, menuliskan, "Anda bisa mendapat lebih banyak kawan dalam waktu 2 bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain dibandingkan dengan yang bisa anda peroleh dalam waktu 2 tahun dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda."

 

Prinsip ini sudah beberapa kali aku buktikan pada saat kencan atau berkenalan dengan orang baru. Kencan atau pertemuan itu seringkali berakhir lebih baik saat aku berusaha untuk benar-benar tertarik pada mereka dibandingkan berusaha membuat mereka tertarik padaku.

Mungkin sekarang kamu berpikir, masa iya semudah itu? Well, kalau kamu tidak menyadarinya, saat kamu bersungguh-sungguh tertarik pada orang lain, bahasa tubuhmu berbeda, matamu akan berbinar dengan berbeda, dan nada bicaramu juga akan berbeda, dalam cara yang bagus. Sikap dan vibrasimu saat itulah yang akan membuat orang menjadi lebih menyukaimu.

Bagaimana "memaksa" diri kita untuk menjadi tertarik pada orang lain? Saat bertemu dengan orang untuk pertama kalinya, paksa dirimu untuk memperhatikan dan cari apa yang bisa membuatmu tertarik pada orang terebut, mungkin cara berpakaiannya unik? Parfum yang dia pakai wanginya menyegarkan? Dia datang tepat waktu pada pertemuan kalian?

Setelah kamu menemukan apa yang membuatmu tertarik, tunjukkan minatmu padanya dengan bertanya bagaimana caranya memilih pakaian/parfum itu, apa yang dia lakukan untuk bisa selalu tepat waktu, puji hal tersebut dan seketika kamu akan melihat semangatnya meningkat.

Pujian yang tulus dan tepat selalu akan membuat orang merasa senang. Puji usahanya bukan fisiknya, pujilah secara spesifik apa yang membuatnya menarik.

Lalu, apa pujian paling sederhana dan efektif yang bisa kamu berikan pada seseorang? Dale carnegie menjawabnya dalam bukunya sebagai berikut:

 

"Satu cara paling sederhana, paling nyata dan paling penting dalam memperoleh kehendak yang baik adalah dengan mengingat nama-nama orang, dan membuat mereka merasa penting..." (Dale Carnegie, How to win friends and influence people)

"Rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri daripada nama orang lain di bumi ini digabung jadi satu. Ingatlah nama itu dan panggillah dengan sikap bersahabat, dan anda sudah memberikan pujian yang sangat efektif." (Dale Carnegie, How to win friends and influence people)

 

Sangat sederhana, namun berapa banyak orang yang kamu temui yang sering lupa nama seseorang tepat setelah mereka berkenalan dengan orang tersebut? Mungkin kamu salah satunya? Hehehe.. Padahal, hanya dengan menyebutkan nama mereka dalam perbincangan, kamu sudah memberikan pujian yang sangat efektif dan membuat mereka merasa penting! Roosevelt dan Napoleon tahu benar prinsip ini dan menggunakannya dengan sangat baik untuk menyebarkan pengaruh mereka.

Saya punya tips yang bisa kamu coba agar bisa mengingat nama orang yang kamu baru temui. "Perlambat tempo kenalanmu". Kita segera melupakan nama orang yang baru saja kita kenal karena kita tidak memberikan otak kita cukup waktu untuk mengingat.

Saat berkenalan, setelah kita menyebutkan nama, biasanya orang lain pun akan langsung menyebutkan nama mereka bukan? Segera ulangi lagi nama yang kamu dengar, selain untuk memastikan kalau kamu mendengar namanya dengan benar, kamu lebih menyimpannya di memori saat kamu mengucapkannya. Kalau namanya unik, kamu bahkan bisa bertanya: "ejaannya bagaimana?" untuk lebih menanamkannya lagi di otakmu. Lalu setiap ada kesempatan, sebutkan ulang nama orang itu dalam percakapan. Kamu tidak akan melupakannya lagi!

 

"Ada satu hukum penting mengenai tindak-tanduk manusia. Hukum itu adalah: selalu buat orang lain merasa dirinya penting." (Dale Carnegie, How to win friends and influence people)

 

Salah satu hasrat terbesar pada diri manusia (walau banyak yang tidak menyadarinya) adalah menjadi penting untuk orang lain. Itulah sebabnya banyak orang mau bersaing untuk memperoleh posisi ketua dalam sebuah kelompok, hasrat itulah yang membuat para gadis kesal jika pacarnya lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya, itulah yang membuat orang mau memberikan waktu, tenaga atau uangnya untuk orang lain, karena dia ingin merasa penting!

Kembali lagi, siapa yang tidak akan menyukai orang yang membuat mereka merasa penting? Manfaatkan prinsip ini dan buatlah orang lain merasa penting, datanglah tepat waktu, sambut kedatangan orang lain dengan antusias, mintalah saran (bahkan bantuan!) sesuai keahlian mereka dan katakan bahwa kamu merasa dialah orang yang tepat untuk membantumu. Itu beberapa hal yang bisa membuat orang lain merasa penting.

 

"Ingat bahwa orang Dengan siapa Anda bicara adalah seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka sendiri dan keinginan-keinginan mereka, juga masalah mereka dibandingkan dengan minat mereka pada anda dan masalah anda."

"Jalan penting menuju hati seseorang adalah berbicara tentang hal-hal yang paling mereka hargai." (Dale Carnegie, How to win friends and influence people)

 

Orang selalu senang membicarakan hal yang berharga untuk diri mereka sendiri. Seorang ibu akan bercerita tak putus-putus soal anaknya, seorang atlet akan sangat antusias membicarakan olah raga yang ia kuasai. Jika kamu sering merasa kehabisan topik atau bahkan tidak tahu mau membicarakan apa saat bertemu dengan orang baru, temukan  hal yang berharga bagi orang yang baru kamu kenal, dan bicarakanlah itu!  Maka kamu tidak akan lagi merasa kehabisan topik.

Prinsip terakhir yang akan saya bahas untuk menciptakan kesan yang mempesona di pertemuan pertama adalah,

"Banyak orang yang gagal dalam membuat kesan yang menyenangkan, karena mereka tidak mendengarkan dengan penuh perhatian." (Dale Carnegie, How to win friends and influence people)

Ini adalah satu prinsip penting yang seringkali orang lupakan atau remehkan untuk menciptakan kesan yang baik. Kebanyakan orang berfokus pada "apa yang harus mereka katakan saat ngobrol?" "Apa topik yang menarik untuk orang ini?" "Apa yang harus aku jawab selanjutnya?"

Kebanyakan orang tidak ma(mp)u mendengar dengan penuh perhatian. Pendengar yang baik lebih disukai dibandingkan pembicara yang memonopoli percakapan. Tapi kebanyakan orang tidak tau apa yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik.

Menjadi pendengar yang baik berarti kamu mendengarkan untuk mengerti apa yang orang lain sampaikan, bukan untuk menjawabnya.

Kamu mendengarkan dia dengan aktif, maksudnya adalah seluruh perhatianmu kamu fokuskan padanya dan tidak terdistraksi dengan HP atau hal lainnya,

kamu menimpali ceritanya dengan ekspresif, seperti "oh ya??" "wow! Kok bisa sih?" dan lainnya untuk mendukung ceritanya.

Tentu saja, kamu tidak memotong pembicaraannya dan mengalihkan topiknya padamu dengan kata-kata seperti "saya juga pernah..." "aku malah..." "aku dulu juga..."

Lalu, saat kamu benar-benar mendengar dengan penuh perhatian, kamu akan bisa menegaskan kembali ceritanya barusan dengan kalimatmu sendiri. Jadi, sudahkan kamu menjadi pendengar yang baik selama ini? Hehehe...

Semua prinsip di atas jika kita lakukan dapat dipastikan membuat kita meninggalkan pertemuan pertama dengan kesan yang baik, bahkan mempesona! Jika ada prinsip yang belum pernah kamu terapkan selama ini, cobalah untuk mempraktekkannya di pertemuanmu selanjutnya, dan lihat hasilnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun