Mohon tunggu...
Putu AbiMantara
Putu AbiMantara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi STAHN MPU KUTURAN

Galang Panji

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gede Ganesha, Muda Berbudaya Kaya Karya

27 Juli 2022   14:30 Diperbarui: 27 Juli 2022   15:27 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank sampah menjadi jawaban dalam upaya membantu masyarakat untuk memilah sampah, menjadikan sampah anorganik sebagai tabungan secara tidak langsung mampu membantu masyarakat untuk sadar dan bertanggung jawab akan sampah yang dihasilkannya. Karena konsep dari bank sampah adalah dimana para penabung sampah harus menabungkan sampahnya yang sudah di pilah. 

Bank Sampah Galang Panji, yang terletak di Desa panji, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dimana merupakan Bank Sampah binaan dari Pemuda Peduli Lingkungan Bali (PPLB). Bank sampah ini diprakarsai oleh dua anak muda yang melihat peluang untuk membantu masayarakat di desa Panji dalam permasalahan sampah anorganik. Karena keberadaan Bank sampah selain membantu untuk mengurangi volume sampah anorganik yang dibuang sembarangan juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Gede Ganesha, STP merupakan salah satu pelopor berdirinya Bank sampah Galang Panji di Desa Panji yang telah diresmikan oleh SK Pemerintah Kabupaten buleleng melalui dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng tertanggal 13 Oktober 2014 dengan SK tersebut Bank Sampah Galang Panji telah di akui keberadaannya.  Bank Sampah Galang Panji ini terletak di Banjar Dinas Kelod Kauh Desa Panji, dengan bantuan tempat dari Kelompok Tani Kartika Kencana Desa Panji yang di ketuai oleh bapak Nyoman Somajana yang pada saat itu menjabat sebagai Kelian Banjar Dinas Kelod Kauh Desa Panji. Berdirinya Bank Sampah Galang Panji ini menjadi harapan untuk membantu masyarakat desa panji pada khususnya dalam permasalahan tentang sampah anorganik selain untuk mendukung program pemerintah kabupaten Buleleng yaitu, Buleleng bebas sampah plastik.

Sempat diragukan keberadaanya oleh masyarakat, Bank Sampah Galang Panji melalui Gede Ganesha mulai memperlihatkan bukti bahwa sampah anorganik bisa memberi manfaat bagi anak-anak sekolah yang menabung sampahnya, dimana anak-anak sekolah itu kemudian menarik tabungannya untuk membeli sepatu atau kelengkapan sekolah lainnya menjelang masuk sekolah di semester baru. Bagi ibu-ibu, tabungannya biasa ditarik setiap hari raya besar keagamaan, kemudian tabungan itu bisa sedikit menutupi uang belanja banten (persembahan persembahnyangan) selain itu tabungan mereka biasanya digunakan untuk membeli daging ayam di hari raya Galungan serta membeli buah untuk persembahan Ketika persembahyangan.

Dampak lain yang sudah dirasakan oleh masyarakat desa Panji dengan adanya Bank Sampah Galang Panji adalah lingkungan semakin bersih, biasanya sampah plastik berserakan dimana-mana mengotori lingkungan dan membuat got tersumbat, mengakibatkan banjir di musim hujan kini sudah mulai hilang. Lingkungan yang bersih kemudian mempermudahkan pemerintah desa menata dan menghian lingkungan dengan tanaman hias yang sehingga semakin mempercantik wajah Desa Panji. Dengan adanya dampak yang begitu signifikan tersebut kemudian kini sebanyak 300 orang yang sudah menabungkan sampahnya dan menjadi nasabah di Bank Sampah Galang Panji. Gede Ganesha juga mengajak Dusun-dusun lain di desa Panji untuk mebuka cabang bank sampah untuk memperkuat pengelolaan sampah plastik sampai ke pelosok-pelosok desa sehingga tercipta 3 cabang Bank Sampah Galang Panji yakni Bank Sampah Galang Panji cabang Dusun Bangah, Bank Sampah Galang Panji cabang Dusun Babakan dan Bank Sampah Galang Panji cabang Dusun Sari Mekar.

Gede Ganesha yang merupakan Sarjana Teknologi Pertanian dari Universitas Udayana dengan konsistensinaya di Bank Sampah Galang Panji membuka hati beberapa pemuda untuk ikut berpartisipasi sebagai relawan di Bank Sampah Galang Panji, diawali dengan bergabungnya Agus Gading, Robin Swantara dan Bayu Riyadhi di tahun 2014-2016, kemudian diikuti Abi Mantara dan Edi Setiadi yang bergabung di tahun 2017. Di tahun 2021 bergabung kembali beberapa pemuda dan pemudi yaitu Edi Ermawan, Darma Chiko, Seni, Vica dan Wulan, sehingga kini relawan Bank Sampah Galang Panji sudah berjumlah 12 orang yang masing-masih sudah memiliki bidang pekerjaan yang menjaga eksistensi Bank Sampah Galang Panji hingga saat ini. Taanpa dukungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan usaha merekan tidak akan pernah bertahan selama ini seperti halnya bank sampah-bank sampah di desa lain yang sebagian besar sudah tutup karena tidak adanya lagi relawan yang aktif mengelola.

Berbagai macam apresiasi sudah pernah Bank Sampah Galang Panji raih, mulai dari diliput media dari media cetak, media online, televisi dan radio. Penhargaan-penghargaan dari tingkat Kabupaten sampai Provinsi sudah pernah Bank Sampah Galang Panji raih. Suport penuh Desa dan organisasi seperti Perkumpulan Lamborghini milik Cok Krisna yang pernah memberi CSR berupa kendaraan roda tiga untuk akomodasi kegiatan Bank Sampah Galang Panji sangat mereka butuhkan kedepannya demi menjaga eksistensi. Selanjutnya Gede Ganesha melalui idenya mencoba membuat video edukasi yang di sebar luaskan melaui YouTube dan media sosial lainnya, harapannya adalah bisa menjangkau lebih banyak lagi orang-orang yang peduli lingkungan di Indonesia. "Mereka di seluruh Indonesia tidak perlu harus berkunjung dulu kesini(Bank Sampah Galang Panji) untuk belajar mengelola sampah atau mau memulai mendirikan bank sampah, mereka cukup buka YouTube kemudian bisa menonton video yang sudah kami buat, sesimpel itu di kemajuan teknologi seperti sekarang ini" ucap Gede Ganesha melaui salah satu videonya di Channel YouTube Galang Panji.

Bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan Gede Ganesha berhasil mengisnpirasi beberapa desa di Kabupaten Buleleng melalui sosialisasi-sosialisasi yang dilakukannya sehingga pihak desa yang dituntut aktif mendukung Gerakan Buleleng bebas sampah plastik semakin yakin untuk membuka dan mengelola Bank Sampah. Terdata di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Buleleng tahun 2016, sebanyak 70 bank sampah yang berhasil mereka ciptakan dan bina, selain sosialisasi di desa-desa dalam pembentukan bank sampah, Gede Ganesha juga sering di undang oleh Perguruan Tinggi, Sekolah dan Organisasi terkait sosialisasi tentang pengelolaan sampah dan cara mendirikan bank sampah. 

Bank Sampah Galang Panji masih konsisten hingga kini di tahun 2022 bahkan semakin maju karena sistem tabungan mereka sudah menggunakan platform digital. Melalui website galangpanji.elementum.id yang bekerjasama dengan Bumdesa Bhuana Utama di Desa Panji, kini nasabah Bank Sampah Galang Panji sudah semakin dimudahkan dalam bertransaksi dan menabung, tabungan yang mereka dapatkan melalui penjualan sampah anorganik bisa digunakan untuk membayar air yang dikelola oleh Bumdes. Dengan adanya website selain mengurangi kertas sebagai buku tabungan manual juga lebih memudahkan dalam pengimputan dan pengarsipan data sampah.

Selain aktif di Bank Sampah Galang Panji, Gede Ganesha juga memiliki andil yang besar dalam kesuksesan Rumah Plastik yang merupakan milik dari Putu Eka Darmawan salah satu sahabatnya sejak SMA. Rumah Plastik merupakan tempat pengelolaan sampah anorganik tahap berikutnya setelah Bank Sampah yang bergerak di bidang pencacahan, dimana cacahan plastik yang dihasilkan dalam satu tahun kini sudah mencapai 500ton dan hasil cacahannya bahkan sudah di ekspor sampai ke luar negeri (Tiongkok) untuk nantinya akan di daur ulang kembali menjadi segala jenis produk berbahan palstik daur ulang. Putu Eka Darmawan diinspirasi oleh Gede Ganesha yang yakin berhenti dari pekerjaanya sebagai pekeja Kapal Pesiar dan mendirikan Rumah Plastik di tahun 2018. 

Rumah Plastik berlokasi di Desa Petandakan-Buleleng dan di tahun 2021 sudah berdiri cabangnya yang kedua di Kelurahan Banyuning-Buleleng. Putu Eka Darmawan dan Gede Ganesha bersama mengembangkan sayap Rumah Plastik ke antero Bali melalui sosialisasi dan kerjasama pengelolaan sampah anorganik, kini Rumah Plastik sudah bekerja sama dengan beberapa Bank Sampah yang ada di Kota Denpasar dan beberapa Kabupaten seperti Bangli, Klungkung, Karangasem dan Tabanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun