Mohon tunggu...
Putu EmiliaAntariani
Putu EmiliaAntariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Akuntansi

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Keyakinan Agama Hindu

23 Maret 2023   08:39 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:43 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap agama memiliki keyakinan masing-masing, keyakinan sudah menjadi dasar

pokok di setiap umat yang beragama. Dalam agama hindu Keyakinan merupakan dimensi

terkuat bagi umat Hindu, yang bertujuan untuk melakukan segala aktivitas keberagamaan

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, agama itu sendiri merupakan bentuk dari sebuah

keyakinan. Khususnya umat Agama Hindu memiliki keyakinan lima kepercayaan, lima

kepercayaan itu disebut dengan Panca Sradha. Masyarakat Hindu percaya bahwa adanya

Panca Sradha akan membuat mereka lebih mengetahui mana hal yang baik dan buruk.

Secara etimologi Panca Sradha memiliki dua unsur kata, yaitu Panca yang artinya "lima"

dan Sradha yang artinya "kepercayaan atau keyakinan". Jadi, Panca Sradha adalah lima

keyakinan/kepercayaan yang melandasi umat hindu dalam menjalani kehidupan di dunia.

Banyak ajaran-ajaran dalam umat beragama Hindu dan yang paling dasar adalah Panca

Sradha. Lima dasar kepercayaan Panca Sradha, yaitu percaya adanya Brahman Sradha,

percaya adanya Atman Sradha, percaya adanya Karma Phala Sradha, percaya adanya

Punarbhawa Sradha dan percaya adanya Moksa Sradha. Panca Sradha memiliki lima

bagian, yaitu:

1. Brahman Sradha

Brahman Sradha, yaitu keyakinan kepada Tuhan. Umat Hindu sangat yakin

dengan adanya Tuhan, umat Hindu selalu menyembah sujud dan taat dengan ajaran-

ajaran suci melalui kitab-kitab suci. Oleh karena itu, umat Hindu memiliki rasa yang

bakti kepada kemahakuasaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta ini.

2. Atman Sradha

Atman Sradha, yaitu sinar suci dan bagian terkecil dari Brahman yang

menghidupi seluruh makhluk hidup. Atman merupakan jiwa atau roh yang ada di

dalam tubuh kasar semua makhluk hidup. Atman mempunyai sifat yang sangatkekal, dimana saat di kehidupan Atman dikenal dengan reinkarnasi. Di alam

semesta ini, setiap makhluk hidup merupakan ciptaan Tuhan. Sifat atman dijelaskan

didalam Bhagawad Gita, yaitu:

Acehdya, tidak bisa terlukai oleh senjata.

Adahya, tidak bisa terbakar oleh api.

Akledya, tidak terkeringankan oleh agina.

Acesyah, tidak terbasahkan oleh air.

Nitya, kekal abadi.

Sarwagatah, berada dimana-mana.

Sthanu, tidak berpindah-pindah.

Acala, tidak bergerak.

Sanatana, selalu sama.

Awyakta, tidak dilahirkan.

Acintya, tidak terpirkirkan.

Awikara, tidak berubah dan sempurna.

3. Karma Phala Sradha

Karma Phala berasal dari bahasa sansekerta, yaitu karma yang artinya

perbuatan dan "phala" yang artinya hasil atau didapatnya. Jadi Karma Phala adalah

hasil dari perbuatan seseorang. Karma Phala dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Sancita Karma Phala merupakan hasil dari perbuatan kita dalam kehidupan

dahulu yang belum habis dinikmati, sehingga dinikmati didalam kehidupan

kita sekarang.

Parabda Karma Phala merupakan perbuatan yang dilakukan sekarang dan

kita akan menerimannya atau menikmatinya pada saat di kehidupan yang

tanpa ada sisanya.

Kriyamana Karma Phala merupakan perbuatan yang dilakukan sekarang

dan akan di nikmati didalam kehidupan selanjutnya.

4. Punarbhawa Sradha

Punarbhawa/Samsara, yaitu keyakinan terhadap lahirnya kembali, lahirnya

kembali ini terjadi karena belum bisa menyatu dengan Brahman, disebabkan oleh

Atman yang masih terkait dengan sifat-sifat duniawi dan hukum Karma. Jikakarmanya buruk maka akan lahir kembali menjadi manusia atau hewan. Kelahiran

yang berulang-ulang kembali membuat dimana suka dan duka yang terjadi karena

Jiwatman yang dipengaruhi oleh kenikmatan diduniawi dan diikuti oleh

kelahirannya kembali.

5. Moksa Sradha

Moksa Sradha, yaitu keyakinan terhadap kebebasan yang tertinggi, yaitu

bersatunya dengan Atman dan Brahman. Kata Moksa berasal dari bahasa

Sansekerta, yaitu "muc" yang artinya membebaskan, mengeluarkan dan

melepaskan. Kemudian menjadi kata mukta/moksa yang artinya kelepasan atau

kebebasan. Tujuan tertinggi atau terakhir dari ajaran agama Hindu yang dimana

dapat dikatan sebagai "Moksatham Jagadhita ya ca iti Dharma" yang berarti untuk

mencapai moksa dari kesenangan dunia. Setelah Karma Phala dan Samsara, Moksa

bisa mencapai saat manusia meninggalkan kehidupan didunia, tetapi juga bisa

dilakukan pada saat dalam keadaan manusia masa hidupnya. Moksa adalah akhir

dari tujuan hidup. Jiwa sudah sepenuhnya bebas dari rasa suka dan duka yang

berasal dari duniawi. Mereka sudah mencapai Moksa jiwanya sudah mengalami

kebahagiaan dan ketenangan yang kekal. Moksa memiliki tingkatan-tingkatan,

sebagai berikut:

  • Sampiya, yaitu kebebasan yang dapat dicapai seseorang yang dimasa hidupnya di dunia (Jiwa Mukti).
  •  Sarupya, yaitu kebebasan (moksa) yang didapat karena kelahirannya, contohnya awatara (Jiwa Mukti).
  • Salokya, yaitu kebebasan yang dicapai oleh atman dikarenakan atman telah mencapai dari kesadarannya tertinggi sama dengan Tuhan (Wideha Mukti).
  • Sayujya, yaitu tingkat kebebasan tertinggi dimana atman telah dapat Bersatu dengan Brahma (Purna Mukti).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun