Mohon tunggu...
Putu Kartika Udayani
Putu Kartika Udayani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa PRODI S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Hobi menulis terutama konten yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Vital Financial Resilience pada Dunia Usaha Pasca Pandemi

30 September 2023   08:12 Diperbarui: 30 September 2023   08:34 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putu Kartika Udayani

Mahasiswa PRODI S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

LATAR BELAKANG

Dampak pandemi COVID-19 sangat terasa di bidang sosial dan ekonomi. Di tingkat global, ekonomi dunia mengalami kontraksi sebesar 3,30 persen di tahun 2020. Prospek perbaikan ekonomi baru terjadi di tahun 2021 dengan data pertumbuhan ekonomi dunia menurut Bank Dunia (World Bank) mencapai 5,8 persen. Kontraksi ekonomi yang terjadi di tahun 2020 merupakan yang terendah dalam sejarah ekonomi dunia dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Laporan yang dirilis oleh UNICEF, UNDP, Australia Indonesia Partnership for Economic Development (Prospera) dan SMERU Research terkait "Analysis of The Social and Economic Impacts of Covid-19 on Households and Strategic Policy Recommendations for Indonesia" menyatakan bahwa sebesar 74,3% rumah tangga mengalami penurunan pendapatan. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga perkotaan yang mengalami penurunan pendapatan tercatat sebesar 78,3%, angka tersebut lebih besar jika dibandingkan rumah tangga perdesaan sebesar 69,5%. Kondisi ini membuat banyak rumah tangga menghadapi tekanan secara ekonomi dan semakin rentan terhadap kemiskinan.

Dampak Covid-19 juga berpengaruh terhadap sektor usaha terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan hasil survei United Nation Development Program (UNDP) yang bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) terkait dampak Covid-19 terhadap rumah tangga di Indonesia menunjukkan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang sangat terpengaruh pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan 77% responden mengalami penurunan pendapatan dimana hampir 35% responden UMKM mengalami penurunan pendapatan selama pandemi di kisaran 40%-60%.

Dibandingkan dengan ekonomi nasional, ekonomi Bali tercatat mengalami kontraksi yang lebih dalam sekaligus progres pemulihan yang lebih lambat. Pada tahun 2020, ekonomi Bali tercatat mengalami kontraksi hingga -9,33 persen. Kontaksi ini tercatat sebagai yang paling dalam dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Di tahun 2021, Bali juga tercatat sebagai salah satu provinsi yang mengalami pertumbuhan negatif selain Papua Barat. Pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2021 tercatat di -2,47 persen. Tren kontraksi ekonomi selama dua tahun ini menunjukkan bahwa dampak pandemi COVID-19 lebih besar dibandingkan dengan dampak dari Bom Bali I dan II.

STUDI LITERATUR 

Dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap kondisi sosial ekonomi telah memberikan pelajaran mengenai pentingnya ketahanan finansial (financial resilience) dalam konteks bisnis. Ketahanan finansial dapat diartikan sebagai kemampuan individu atau perusahaan untuk bertahan dan bangkit selama dan setelah periode guncangan (shock) yang dalam konteks ini berkaitan dengan pandemi COVID-19. Menurut Salignac (2021), ketahanan finansial atau financial resilience terbagi menjadi empat komponen utama yaitu akses ke sumber daya ekonomi, akses ke sumber daya finansial, modal sosial serta  perilaku dan pengetahuan mengenai konsep keuangan. 

Berdasarkan kajian literatur, secara implementatif penerapan konsep ketahanan keuangan dapat dijabarkan sebagai berikut :

  • Ketersediaan dana darurat yang memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu di saat nihilnya aktivitas produksi;
  • Diversifikasi investasi perusahaan untuk meminimalisir risiko atau kerugian. Perusahaan seyogyanya memiliki pengetahuan akan tingkat return dan risiko dari sebuah produk investasi. Dengan pengetahuan ini perusahaan memiliki gambaran mengenai komposisi investasi berdasarkan tingkat risiko maupun tingkat returnnya ;
  • Perencanaan finansial terutama yang berhubungan dengan penganggaran belanja. Perusahaan memfokuskan kajian pada penganggaran (budgeting) terkait belanja yang seringkali tidak terprediksi. Dengan kata lain perusahaan tidak hanya berfokus pada pendapatan akan tetapi juga memperhatikan alokasi terhadap belanja-belanja yang tidak terduga;
  • Manajemen terhadap utang. Utang sebagai kewajiban perusahaan seyogyanya dikontrol dalam batas tertentu. Sebagai contoh perusahaan mengatur persentase pembayaran utang tidak sampai melebihi 30 persen pendapatan yang diterima perusahaan;
  • Mitigasi risiko. Mitigasi risiko berhubungan dengan langkah-langkah yang ditempuh apabila suatu guncangan terjadi. Mitigasi risiko bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya perampingan perusahaan, pelepasan aset tidak produktif serta perubahan alokasi keuangan perusahaan dengan tujuan mempertahankan eksistensi perusahaan;
  • Perusahaan juga seyogyanya memiliki beberapa sumber pendapatan dan tidak menggantungkannya dari satu jenis pendapatan (income stream). Pendapatan yang berbeda ini tidak hanya karena diversifikasi pada investasi melainkan juga karena variasi aktivitas ekonomi perusahaan.
  • Perusahaan juga hendaknya selalu bersikap adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Perusahaan harus dapat berinovasi dan memanfaatkan peluang sekecil-kecilnya untuk mempertahankan operasional perusahaan tanpa menambah beban atau kewajiban secara signifikan.

PEMBAHASAN

Di lain pihak semakin baik ketahanan finansial yang dimiliki sebuah perusahaan akan berdampak pada beberapa hal terkait dengan keberlanjutan bisnis setelah pandemi. Berdasarkan hasil dari Hamid et. al (2023) perusahaan dengan ketahanan finansial yang tinggi akan mengalami keuntungan dibandingkan dengan yang memiliki ketahanan finansial rendah. Beberapa keuntungan yang dapat diamati antara lain adalah sebagai berikut:

  • Kemampuan bertahan yang lebih baik selama periode penuh guncangan;
  • Akses ke permodalan yang lebih besar mengingat catatan keuangan yang dimiliki perusahaan lebih baik;
  • Bertahan setelah periode guncangan adalah salah satu bentuk keuntungan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan karena berdampak pada kepercayaan dari rekan bisnis maupun pelanggan.
  • Perusahaan memiliki kesempatan lebih besar untuk berinovasi dibandingkan perusahaan yang memiliki tingkat ketahanan finansial yang rendah.
  • Perusahaan yang bertahan juga memiliki tingkat kesiapan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bertahan dan harus memulai dari awal.

Di lain pihak, pemahaman mengenai ketahanan finansial masih sering disamakan dengan literasi finansial, meskipun kedua istilah ini dapat dibedakan secara jelas. Literasi finansial berhubungan dengan kemampuan dasar mengenai konsep-konsep keuangan baik di tingkat dasar, menengah maupun lanjut. Di lain pihak ketahanan finansial berhubungan dengan pengetahuan terkait manajemen keuangan perusahaan dalam kaitannya dengan kondisi yang tidak menguntungkan. Dengan kata lain ketahanan finansial jauh lebih kompleks dibandingkan dengan literasi finansial.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengetahuan terkait ketahanan finansial dan kemampuan untuk menerapkan konsepnya seyogyanya dapat menjadi perhatian pengusaha terutama terkait kondisi pasca pandemi khususnya para pelaku usaha di bidang jasa. Para pelaku usaha diminta untuk memperhatikan lebih banyak aspek keseimbangan dan ketidakbergantungan dalam usaha. Para pelaku usaha juga diharuskan untuk selalu melakukan manajemen utang termasuk di antaranya sumber pembiayaan. Perusahaan diminta berfokus pada utang jangka pendek dan tidak bergantung pada pembiayaan jangka panjang yang seringkali mengharuskan penyerahan agunan dalam proporsi yang lebih besar.

Para pelaku jasa  diharapkan tidak melakukan investasi besar-besaran yang melebihi kapasitas bayar dalam jangka pendek sehingga harus melakukan kontrak jangka panjang. Perusahaan jasa diminta meningkatkan kualitas layanan (enhancing service) dan keunikan layanan yang membedakan produk mereka dari perusahaan lain. Keunikan layanan (service uniqueness) ini salah satunya adalah bagian dari inovasi perusahaan. Hal ini tentunya memberikan dampak pada kenaikan output perusahaan tanpa harus melakukan investasi dengan nilai yang sangat besar.

Akhir kata, kita semua berharap kejadian pandemi COVID-19 atau bencana lain tidak akan terulang lagi karena dampaknya yang sangat destruktif terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Akan tetapi setidaknya kondisi tersebut memberikan kita gambaran yang jelas mengenai bagaimana bertahan selama guncangan berlangsung dan bagaimana kita menata kembali setelah bencana mereda. Dibutuhkan usaha yang tidak mudah, kesabaran dan kegigihan untuk menjalaninya. Di lain pihak ada hal yang tidak kalah penting yaitu bagaimana memaknainya dan memetik pelajaran dari semua bencana yang terjadi.

Daftar Pustaka

https://www.unicef.org/indonesia/media/9501/file/Analysis%20of%20the%20Social%20and%20Economic%20Impacts%20of%20COVID-19%20on%20Household%20and%20Strategic%20Policy%20Recommendations%20for%20Indonesia.pdf

https://www.worldbank.org/en/news/feature/2020/01/08/january-2020-global-economic-prospects-slow-growth-policy-challenges

https://www.worldbank.org/en/publication/global-economic-prospects

https://feb.ui.ac.id/2021/03/13/lpem-feb-ui-katadata-undp-dan-j-pal-memahami-kesejahteraan-dan-penghidupan-perempuan-indonesia-selama-pandemi-covid-19/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9982767/#:~:text=Financial%20resilience%20relates%20to%20individuals,job%20loss%20or%20natural%20disaster.

https://www.researchgate.net/publication/331590701_Conceptualizing_and_Measuring_Financial_Resilience_A_Multidimensional_Framework

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun