Mohon tunggu...
I Putu Agus Eka Pratama
I Putu Agus Eka Pratama Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at Udayana University

Menyelesaikan pendidikan S1 Informatika di IT Telkom dan S2 Informatika di ITB. Pengguna GNU/Linux dan FOSS dan sangat antusias menggiatkan dan menyebarluaskannya ke masyarakat bersama teman - teman komunitas lainnya. Dosen, penulis buku IT, konsultan IT, pembicara pada sejumlah seminar dan international conference. Saat ini aktif sebagai dosen tetap di Universitas Udayana sambil mempersiapkan jenjang S3. Beberapa tulisan penulis ada di: http://bytescode.wordpress.com http://www.slideshare.net/PutuShinoda/ http://ilmukomputer.org/author/putu-shinoda/ Keep sharing, keep learning, keep using linux dan open source software.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Kepo Berlanjut Ketemuan: Sosok Pemuda Berbakat di Balik FishGo

29 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 29 Oktober 2023   21:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FishGo, siapa yang kini tidak mengenal salah satu software pada perangkat mobile ini? Software ini dapat diunduh bebas melalui PlayStore Android, serta informasi lengkap mengenainya dapat diakses bebas melalui homepage mereka di URL  https://fishgo.id/fishgo

FishGo di Playstore Android (dokumen pribadi)
FishGo di Playstore Android (dokumen pribadi)

Awal mula penulis membaca dan mengetahui software FishGo ini pertama kali sekitar 2019/2020 lalu, namun sebatas hanya membaca dari berbagai artikel saat itu. Hal ini lebih karena keingin tahuan penulis mengenai software ini serta siapa sosok di balik pengembangan software ini. Beberapa informasi yang berhasil penulis kumpulkan adalah:

1.FishGo sejak awal dikenalkan, telah banyak membantu para nelayan lokal di Bali untuk mencari ikan. 

Berbasiskan perangkat mobile, koneksi internet, pemanfaatan teknologi informasi berupa penginderaan jauh (remote sensing), Geographic Information System (GIS), koneksi internet serta koneksi bluetooth (solusi apabila koneksi internet di lautan tidak memadai), FishGo hadir menjadi solusi atas permasalahan para nelayan di Indonesia ketika menangkap ikan di lautan. Kendala utama nelayan-nelayan tradisional adalah bergantung kepada arah angin ssat berlayar serta kurangnya pemanfaatan teknologi untuk mengetahui pada titik lokasi mana saja ikan-ikan berkumpul.

2.FishGo mulai dikenal secara nasional melalui internet dan social media.

Hal ini menjadikan pengguna FishGo meningkat pesat, bukan saja sebatas nelyan-nelayan di Provinsi Bali, namun juga nelayan-nelayan dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka tertarik untuk mencoba kemampuan software ini, yang diharapkan dapat membantu mereka untuk memudahkan penentuan lokasi penangkapan ikan di lautan. Dengan luasnya lautan Indonesia, maka penulis juga mengharapkan software ini dapat menjadi solusi bagi para nelayan lainnya yang terkendala dalam hal mencari ikan di lautan.

3.Beberapa ringkasan kelanjutan pengembangan software sejak awal dirilis hingga saat ini. 

Dalam dunia yang penulis tekuni (Teknologi Informasi), bagian keberlanjutan pengembangan software dari sisi fitur, menu, dan sebagainya, masuk ke dalam Softwre Developmenet Life Cycle (SDLC) atau siklus daur hidup pengembangan perangkat lunak (software). Sejak awal FishGo dikembangkan hingga saat ini, telah terdapat sejumlah pembaharuan (update) ke versi yang lebih baru, dengan fitur, menu, dan kemampuan yang lebih baik.

4.Pengembang utamanya adalah alumni Universitas Udayana.

Setelah penulis membaca nama pengembang FishGo (I Gede Merta Yoga Pratama), kemudian penulis coba lakukan pencarian (search) dan memperoleh hasil bahwa pengembang menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Universits Udayana, tempat di mana penulis menjadi dosen saat ini. Meskipun berbeda fakultas, namun dengan beberapa irisan keilmuan serta informasi para dosen pembimbingnya saat S1 dulu (yang merupakan kolega-kolega penulis di kampus), penulis mengapresiasi karya anak muda ini. Hal ini juga didukung dengan publikasi paper di jurnal terakreditasi antara pengembang dengan dosen pembimbingnya (kolega penulis di fakultas berbeda) sesuai dengan bidang illmunya.

5.Pengembang FishGo juga memperoleh kesempatan melanjutkan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penulis sangat mengapresiasi pemuda seperti Merta Yoga yang selain berbakat dalam hal membuat software FoshGo serta usaha rintisan (startup), juga memiliki pemikiran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. ITB sendiri adalah almamater penulis.

Namun hanya sampai di sini saja sedikit informasi yang penulis peroleh mengenai software FishGo dan pengembangnya. Penulis belum pernah sekali pun bertemu dan bertatap muka langsung dengan Merta Yoga selaku founder dan pengembang FishGo. Tidak diduga, pertemuan awal penulis denganya justru terjadi saat penulis memperoleh undangan (melalui E-Mail) mengenai acara Roadshow Anugerah Pewarta Astra Satu Indonesia 2023 di Prime Plaza Hotel Sanur Bali beberapa waktu lalu. 

Berhubung acara tersebut diadakan di Hari Sabtu yang merupakan waktu luang penulis (penulis memiliki 5 hari kerja dalam seminggu), maka penulis segera memenuhi undangan tersebut dan datang ke lokasi. Pada acara inilah untuk pertama kalinya penulis berjumpa langsung dengan Merta Yoga bersama dengan dua pembicara lainnya.

Pada sesi diskusi, penulis memperkenalkan diri sekaligus mengajukan pertanyaan dan menyampaikan saran kepada Merta Yoga terkait dengan FishGo, agar makin baik lagi ke depannya. Pasca diskusi, dilakukan sesi foto bersama antar para pembicara dengan sejumlah undangan yang pada saat acara tersebut mengajukan pertanyaan dan saran. Tentunya, ini momen pertama penulis dan Meta Yoga untuk berfoto bersama. Sayangnya, penulis pribadi tidak memiliki file foto tersebut karena sesi foto dilakukan oleh tim dokumentasi acara. Di akhir acara sempat berdiskusi dan berbincang santai dengan Merta Yoga sebelum kemudian dilanjutkan dengan acara coffee break dan lunch.

Yang dapat penulis gambarkan dari sosok pemuda brilian ini adalah beliau merupakan pemuda yang rendah hati, memiliki pengalaman yang cukup luas di bidang kelautan dan pemanfaatan teknologi informasi terkait dengan hal tersebut (sesuai dengan latar belakang bidang ilmu yang diambilnya saat S1 dan S2), kemampuan komunikasi yang baik, dan pemikiran ke depan yang inovatif.

FishGo sendiri, dari pengamatan penulis melalui sejumlah berita online, sangat membantu para nelayan untuk memperoleh peningkatan hasil tangkapan ikan. Merta Yoga sendiri mengatakan, tujuan awalnya membangun FishGo adalah murni untuk membantu nelayan. Selain itu, FishGo juga telah bekerja sama dengan sejumlah pihak (termasuk juga dengan startup lainnya) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan Indonesia. Salah satunya adalah marketing atau pemasaran ikan-ikan hasil tangkapan nelayan. 

Terakhir yang pernah penulis baca, startup lainnya di Indonesia (asal Bandung) yaitu eFishery, telah mencapai posisi Unicorn. Meskipun antara eFishery dan FishGo memiliki kesamaan dalam hal "ikan", namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Harapan penulis kelak FishGo (dan juga startup lainnya dari Indonesia) dapat mencapai Unicorn dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun