Mohon tunggu...
Muklis Saputra
Muklis Saputra Mohon Tunggu... Guru - Menjalani profesi sebagai penulis, wirausaha, dan guru

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang

30 November 2016   21:10 Diperbarui: 27 Juni 2024   08:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski telah kuhanguskan hingga mengabu

Tanyamu masih saja menyala

Menyisakan bekas-bekas injakan rindu

Beraromakan kenangan bulu-bulu singa

Mimpiku telah kau rengkuh

Mengajakku berbalap waktu tuk lebih dulu sampai

Menginjakkan kaki di tanah sana

Lalu berkirim kisah

Ingin rasa tersenyum dalam masa yang panjang

Menikmati dongeng-dongeng kosong

Terjebak dalam belantara mimpi

Lalu diantar angin, pulang

Kau sirna

Aku lebih dulu sirna

Mungkinkah kita kan 'ada' kembali

Maujud dalam kisah-kisah tak masuk akal

Waktu telah menjelma jadi pandai culik

Menyembunyikan rasa pada kemungkinan-kemungkinan asing

Menawarkan sekalimat tantangan:

“Datanglah! Jika tak berani, pulang saja ke rahim ibumu!”

Aku ingin

Sekali lagi

Tersenyum dalam masa yang sangat panjang

Lalu, pulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun