Mengolet tubuhku melenturkan sendi-sendi.
Mash dg mata terpejam sesekali menyeringai.
Sapa suara hujan terdengar di telinga.
Hembusan semesta menyapu kulit anak dara.
Aku bangun beranjak dari kasur yg berusaha melekat.
Cuaca membercandai sebegitu cepat.
 Membancang dinginnya sapuan angin.
Hingga tulang ku merasakan dingin.
Jam berikutnya sinar sang Surya ingin Pula menyapa.
Dg kehangatannya memeluk semesta.
Namun, selang beberapa menit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!