Dari kacamata saya sebagai mahasiswa, saya bisa merasakan bagaimana terlibat dalam sistem komunikasi hybrid yang penerapan nya belum maksimal. Dalam proses belajar, banyak ilmu yang tidak ter sampaikan secara sempurna, banyak kelas yang dihadiri hanya sebatas untuk mengisi absensi, serta belum lagi masalah koneksi internet di Indonesia  yang belum menjangkau seluruh wilayah di Indonesia secara baik.Â
Saya bisa mengatakan bahwa Indonesia memang belum sempurna dalam penerapan komunikasi hybrid dalam lingkup sekolah dan perguruan tinggi. Untuk itu, saya lebih setuju apabila kebijakan sekolah yang melibatkan adanya komunikasi hybrid, hendaknya bisa dikaji kembali oleh pihak pihak yang kompeten.Â
Saya tidak menolak adanya sistem komunikasi hybrid dalam lingkup pendidikan, namun saya bohong jika saya mengatakan bahwa sistem komunikasi hybrid yang ada saat sekarang ini merupakan opsi "terbaik" yang kita punya. Hadapi saja, kita memang belum mahir dalam menyesuaikan diri terutama dengan perubahan yang berbeda dengan kebiasaan kita. Dan segala bentuk ketidaksiapan inilah yang menjadi tantangan bagi sistem itu sendiri untuk dikembangkan di Indonesia.
Karena hal tersebutlah saya beranggapan bahwa sebenarnya, komunikasi hybrid yang terjadi di lingkup pendidikan bukanlah merupakan opsi terbaik jika kita lihat dari penerapan nya yang terjadi di lapangan. Bukan kesalahan sistem nya, melainkan memang kesiapan kita sebagai masyarakat yang belum terbiasa dengan penerapan sistem ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H