Mohon tunggu...
Putri Zahran Nabilah
Putri Zahran Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am college student at IPB University majoring in Digital Communication and Media student.

I am communicative, responsible, creative, highly skilled in handling event, able to work individual or with team, and adaptable to technological innovations. I am also passionate about all things related to digital communication and media, such as social media, digital marketing, public relations, etc.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pro Kontra Mahasiswa Terkait Kuliah Tatap Muka di IPB University

8 Maret 2022   21:27 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:31 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR -- Salah satu universitas terbaik di Indonesia, IPB University menggelar kuliah tatap muka secara resmi  dengan protokol kesehatan yang ketat. Pertemuan tatap muka dilaksanakan menggunakan metode blended learning yang mana menggabungkan strategi tatap muka di ruang kelas dan pembelajaran jarak jauh atau daring (online). 

IPB mengawali pertemuan tatap muka dengan diadakannya tematik dalam rangka meningkatan skill (keterampilan) mahasiswa sebelum memasuki tahun ajar semester genap. Pelatihan ini  dilakukan untuk menggantikan kesempatan praktikum yang hilang di semester-semester sebelumnya. 

Terhitung sudah tujuh minggu pertemuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa IPB sejak memasuki tahun ajar semester genap dengan metode blended learning ini. Banyak pro dan kontra yang terjadi di kalangan mahasiswa terkait pertemuan tatap muka tersebut.

"Seneng sih pertemuan tatap muka ya walaupun masih hybrid, tapi seengganya ngga daring terus. Karena kita juga perlu banget bersosialisasi secara langsung dan kadang tuh kalau daring terus kebanyakan ngga ngerti materinya, jadi harus bener-bener ngulik," ujar salah satu mahasiswa IPB, Ratu, pada Selasa (01/03).

Ratu mengungkapkan bahwa pertemuan tatap muka dinilai sebagai harapan baru bagi mahasiswa yang sulit mengerti dengan pembelajaran daring. Ia juga berkata bahwa dunia pendidikan harus segera beradaptasi dengan Covid-19. 

Masih terdapat mahasiswa yang kontra terkait hal tersebut, walaupun pembelajaran tatap muka dinilai lebih efektif. Mahasiswa yang kontra berpendapat bahwa kondisi pandemi saat ini masih sangat  mengkhawatirkan.

"Sebenernya sih aku setuju banget kalau keadaan memungkinkan, tapi untuk sekarang kayanya ngga dulu, ya. Kasus omicron juga lagi naik,  ngeri juga sih kalo maksain. Apalagi kan waktu itu sempet banyak mahasiswa IPB yang kena kan," ujar Citra, salah satu mahasiswa SV IPB yang diwawancarai pada Selasa (01/03).

Statement di atas didasarkan pada kekhawatiran karena kasus omicron di Bogor sedang melonjak. Pertemuan tatap muka dikhawatirkan menjadi klaster penularan baru terhadap virus omicron yang memang cepat penyebarannya. Ia juga berpendapat bahwa perlu banyak pertimbangan akan perkuliahan tatap muka tersebut.

Di luar pro dan kontra di atas, kasus omicron diharapkan menurun khususnya di lingkungan kampus. Semoga pemerintah dan pihak kampus mengeluarkan kebijakan yang terbaik untuk semua orang demi kemajuan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun