Mohon tunggu...
Putri Yulianti
Putri Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - putri yulianti

mampir ke blog ku yukk,terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Semakin Menumpuk, Warga Semboro Semakin Resah

14 Juni 2021   21:06 Diperbarui: 14 Juni 2021   21:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar - Sampah yang menumpuk

      

Jember, Senin (14/06) - Sampah kembali menumpuk di Sungai Bondoyudo, tepatnya di  Desa Sidomekar,Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Sampah didominasi jenis pampers, dan kayu.

Berdasarkan pantauan , sampah yang menumpuk membuat aliran air di sungai tidak lancar. Penyebab utama dikarenakan  sampah yang  mengendap,sehingga air di sungai tidak mengalir dengan lancar.Berbagai macam sampah menumpuk di Sungai Bondoyudo. Di antaranya kayu, plastik, kaleng minuman, rumput kering dan sampah-sampah rumah tangga.

Tercium bau tak sedap di sekitar lokasi. Panjang  sampah sekitar 50 meter. Hamparan sampah itu menutupi seluruh permukaan sungai sehingga menyebabkan tercemarnya lingkungan.

Seorang warga bernama  Paiman mengatakan,

 "Sampah di Sungai Bondoyudo telah menumpuk setiap harinya, dikarenakan aktifitas dari warga lain yang bebas membuang sampah ke sungai. Penyebab lain dari menumpuknya sampah ialah kiriman dari sungai utama yang berhenti di sungai ini".

Hamparan sampah semakin tertimbun apabila hujan deras melanda Kabupaten Jember.

"Kemarin kan sempat hujan banyak sampah kiriman yang mengalir kesini, jadi menumpuk," tuturPaiman.

Paiman merasa terganggu dengan adanya sampah di Sungai Bondoyudo. Pasalnya, setiap minggu warga sekitar akan membersihkan sungai ini.


"kasian kami,yang setiap minggu berusaha membersihkan tapi tidak dihargai kerja kerasnya," ujar Paiman.

Menurut penuturan Agus selaku warga Semboro yang ikut serta dalam pemuda pengiat sampah menjelaskan,

 "kesadaran warga sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan  lingkungan sehingga nanti  bisa terhindar dari bahaya penyakit dan banjir."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun