Batik adalah salah satu bentuk seni Indonesia yang bercirikan perpaduan  seni dan teknologi warisan nenek moyang Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang ketingkat yang tak tertandingi baik dalam desain/ motif maupun Prosesnya. Batik dikaitkan dengan perkembangan Kerajaan Majapahit pada masa penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Ada beberapa catatan, yang mengatakan seni batik berkembang pada masa Kerajaan Mataram dan kemudian dilanjutkan pada masa Kerajaan Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta. Seni batik tertua di Indonesia terbukti berasal dari Ponorogo, disebut Wengker, hingga Kerajaan Jawa Tengah akhirnya mempelajari corak batik dari Ponorogo, pada abad ke-7.
      Selain itu, Batik merupakan kain yang dilapisi dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang disebut alat canting. Pengrajin menggunakan lilin dan canting untuk menggambar dan melukis pada kain, sehingga menjadikannya lebih berharga. Batik sudah ada sejak era monarki dan terus berkembang. Batik ini bisa berupa pakaian (kemeja, blus, outer, vest, tanktop, dan bawahan), Kerajinan (lukisan, dompet, teko, payung dan lain-lain) dan Dekorasi (hiasan dinding, sketsel, penyekat ruangan, dan patung). Biasanya masyarakat Indonesia menggunakan batik  pada saat acara formal (perayaan budaya, wisuda, dan kondangan), Upacara adat (upacara kelahiran dan perkawinan) dan Seragam kerja (di jajaran pemerintahan), batik juga dapat digunakan sebagai pakaian sehari-hari dengan memadukan keanggunan tradisional dengan gaya kontemporer.
      Batik mempunyai bermacam-macam ragam motif, diantaranya motif-motif yang berbentuk seperti binatang, awan maupun arca-arca Setiap  motif batik Indonesia mempunyai arti dan ciri khas tersendiri. Berikut ini ada beberapa macam ragam motif batik indonesia.
          1. Batik Mega Mendung
             Â
      Motif batik yang perdana ialah Mega Mendung. Motif ini merupakan salah satu  batik terpopuler di Cirebon, Jawa Barat. Motif batik Mega Mendung identik dengan corak yang bentuknya teratur serta mempunyai makna dan filosofi yang dalam. Makna berdasarkan motif Batik Mega Mendung spesifiknya merupakan nilai kesabaran yang wajib dimiliki setiap manusia.
      Mega Mendung memiliki lapisan gradasi 7 warna. Nama motif ini asal berdasarkan kata "mega" yang berarti "awan" atau "langit". Pada saat itu, langit menjadi mendung dan gelap seiring dengan ancaman turunnya hujan.
      Gradasi warna  motif batik Mega Mendun dimaksudkan agar sesuai dengan tujuh lapisan langit. Selain itu, istilah "mendung" juga dapat diartikan sebagai karakter yang sabar dalam kehidupan seseorang, atau karakter yang tidak mudah marah.
          2. Batik Sogan
      Berbeda dengan Mega Mendung, motif batik Sogan dengan ciri khas warna coklat muda dan aksen bunga serta titik-titik. Ini berasal dari Solo dan Yogyakarta. Selain itu,  motif batik Sogan ini juga memiliki lekukan dan garis. Sebagai informasi tambahan, motif batik Sogan merupakan motif batik favorit mantan Presiden bapak Joko Widodo Republik Indonesia.
      Motif sogan ternyata sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dan sering digunakan  di keraton maupun oleh raja-raja kesultanan. Motif Sogan merupakan motif yang sangat populer dengan kombinasi warna  hitam dan coklat yang elegan.
      Meski motif dan warna batik makin beragam, motif batik sogan tetap menjadi motif batik  khas  Indonesia.
          3.  Batik Tujuh Rupa
      Pekalongan di Jawa Tengah merupakan salah satu daerah paling terkenal di Indonesia  sebagai pusat produksi batik dan produksi perajin. Oleh karena itu, tak heran jika kota Pekalongan  dikenal sebagai kota para perajin batik, terutama karena motif batiknya yang berwarna-warni di sepanjang pesisir pantai.
      Batik Pekalongan mempunyai keistimewaan yaitu didominasi  motif tumbuhan dan hewan. Motif batik Pekalongan tidak hanya memiliki corak bunga yang cerah saja, namun juga  motif garis dan titik yang sangat menarik.
      Motif batik Pekalongan mewakili ciri khas masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan pengaruh  budaya asing, sehingga motif dan warnanya terlihat sangat berbeda.
      Dari sudut pandang filosofi, perajin batik Pekalongan memandang ragam hias keramik Tiongkok sebagai tanda akulturasi dari ikatan budaya leluhur mereka, dan lukisan-lukisan mereka memperlihatkan kelembutan sekaligus kefasihan.
          4. Batik KartiniÂ
    Â
      Motif batik Indonesia selanjutnya yang akan saya perkenalkan adalah Batik Kartini yang berasal dari daerah Jepara yang terkenal dengan ukiran kayunya. Selain batik Kartini, Jepara mempunyai dua motif yang paling terkenal  yaitu motif lama dan motif baru.
      Motif Batik Jepara mempunyai beberapa ciri yang sangat mencolok. Misalnya motif hitam yang memberi kesan flora dan fauna berupa daun berulir hijau atau gajah  coklat. Sedangkan Jepara mengembangkan motif batik versi baru. Misalnya saja dari batik tenun hingga batik tulis (sekarang dikenal dengan nama batik Kartini).
          5.  Batik BetawiÂ
      Setiap daerah di Indonesia mempunyai motif batik yang khas, seperti masyarakat di  Betawi dan Jakarta. Batik betawi merupakan motif batik yang sangat populer di kalangan kolektor batik  nusantara.
      Secara umum batik Betawi bercirikan warna-warna cerah dan mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Betawi. Kain batik betawi mempunyai beberapa gambar motif yang sangat dominan  seperti Onder Onder, Monas, Sungai Ciliwung dan Peta Seira. Motif ikat celup betawi biasanya cocok dikenakan pada acara formal seperti: Tidak Ada Acara Avan.
          6. Batik AsmatÂ
      Batik itu memang identik dengan warisan budaya Jawa, namun masih ada jenis batik lain yang ada di Indonesia bagian timur tidak kalah menarik dan mempesona. Batik yang istimewa adalah provinsi Papua yang terkenal dengan motif batik Asmat.
     Batik Asmat terkenal dengan motif warna-warni seperti terakota dan warna agak kecoklatan seperti warna tanah. Motif batik Asmat biasanya didominasi oleh pola ukiran khas masyarakat Asmat Papua yang unik dan khas.
          7. Batik KamoroÂ
      Motif batik selanjutnya adalah motif Kamoro yang berasal dari Papua. Motif batik ini menampilkan gambar menyerupai patung yang sedang memegang tombak.
      Warna yang biasa digunakan pada motif Camoro adalah warna-warna cerah dan berani, seperti biru, hijau, kuning, pink, merah, bahkan hitam.
      Motif batik Kamoro juga dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan, salah satunya adalah batik Jawa yang dibawa oleh masyarakat Jawa.
          8. Batik CendrawasihÂ
      Di wilayah Papua juga terdapat motif batik  lainnya yaitu Cendrawasi. Salah satu ciri khas  motif batik Cendrawasi adalah penggunaan warna-warna cerah yang menonjol seperti kuning keemasan, hijau,  dan merah.
      Karena burung cendrawasih merupakan lambang daerah Papua, maka motif batik Cendrawasi tergolong  motif yang modern dan populer. Sesuai dengan nama motifnya, batik Cendrawasi terinspirasi dari burung Cendrawasi dengan sayap dan ekornya yang menggemaskan.
     Maka tak heran jika pengguna  kain batik cendrawasih tampil berani, kokoh dan anggun dengan motif batik ini.
          9. Batik PradaÂ
     Batik Prada menampilkan emas pada seluruh motifnya dan juga terbuat dari  kain sutra. Kain batik sering digunakan untuk shantung.  Â
   Â
          10. Batik Pring SedapurÂ
     Motif ini bertempat asal dari desa Sidomukti pada Magetan, Jawa Timur. Istilah pring Sedapur berasal dari bahasa Jawa yang berarti bambu dan benda-benda terkait. Motif batik ini bergambar tanaman bambu dengan warna cerah dan mempunyai nilai filosofis kehidupan yang rukun dan damai.
     Itulah penjelasan dari batik di Indonesia, Mulai dari pengertian, sejarah, cara pembuatan, dan lain-lain. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan bagi kita semua.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI