KOMPAS.com-Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menghadapi tantangan signifikan terkait emisi gas kendaraan bermotor. Meskipun kendaraan bermotor memberikan kemudahan dalam mobilitas, dampak negatif terhadap lingkungan akibat emisi gas buang yang dihasilkan tidak bisa diabaikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang emisi gas kendaraan bermotor di Indonesia, dampaknya, serta upaya menuju mobilitas berkelanjutan.
Baca juga Bursa Kerja ITS: Upaya Tingkatkan Peluang Kerja bagi Fresh Graduate
Indonesia memiliki populasi kendaraan bermotor yang terus bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur. Meskipun ini membawa manfaat dalam perekonomian dan konektivitas, dampak negatifnya terhadap lingkungan tak terhindarkan. Emisi gas buang dari kendaraan, terutama karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat, berkontribusi terhadap polusi udara dan perubahan iklim.
Baca juga Pertamax Green 92 Jaya, Pertalite Sirna Apa Dampaknya?
Dampak Lingkungan dan Kesehatan yang beragam dari  emisi gas kendaraan bermotor memiliki dampak yang merugikan pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim. Â
Partikel-partikel halus dan gas polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berkontribusi pada kualitas udara yang buruk. Ini dapat mengganggu kesehatan manusia dan mengurangi kualitas lingkungan. Gas rumah kaca yang dihasilkan dari kendaraan bermotor seperti CO2, yang dilepaskan berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Ini dapat berdampak pada kenaikan suhu global, naiknya permukaan air laut, dan peristiwa cuaca ekstrem.
Baca juga 6 Alasan Harus Menonton Anime "The Masterful Cat Is Depressed Again"
Upaya yang dapat dilakukan  menuju mobilitas berkelanjutan adalah dengan mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik atau hibrida, dengan memberikan insentif dan kebijakan penurunan pajak. Selain itu, standar emisi juga perlu dilakukan yang diharapkan dengan diberlakukan standar emisi lebih ketat bagi kendaraan baru untuk membatasi jumlah polutan yang dihasilkan.Â
Lalu transportasi publik juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar  lebih efisien dan terjangkau untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan emisi yang terkait. Membangun infrastruktur yang memadai turut serta mendukung mobilitas berkelanjutan, seperti jalur sepeda, trotoar yang aman, dan pengembangan kota cerdas. Terakhir yaitu dengan meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan dan dampak positifnya terhadap lingkungan.
Baca juga KAI Commuter: Transportasi Balik Andalan Mahasiswa Saat Libur Panjang
Emisi gas kendaraan bermotor merupakan isu serius yang harus diatasi untuk mencapai mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Dengan menerapkan langkah-langkah seperti kendaraan ramah lingkungan, standar emisi yang ketat, dan pengembangan transportasi publik, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif emisi gas kendaraan bermotor terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam upaya ini, kolaborasi antara pemerintah, industri otomotif, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H