"Rasanya aneh, tapi menyenangkan. Ketika kenangan lama sudah bisa aku lupakan."
Rara Andriana: Sayang, jemput aku di halte. Hujan, nih.
Pesan itu terkirim diiringi dengan tetesan air hujan yang turun di sore ini.
Gadis itu memeluk tubuhnya sendiri serta melafalkan ramalan doa meminta hujan ini cepat reda dengan mata terpejam. Ia tidak ingin berlama-lama di tempat ini. Selain karena mengantuk, ia juga harus menyelesaikan beberapa naskah yang harus ia edit di rumah.
"Rara, ya?"
Suara berat yang menggema di telinga Rara memaksa gadis itu untuk membuka mata.
Rara mengerjap beberapa saat. "David?"
Cowok yang kini berdiri di sampingnya tersenyum lebar. "Iya. Lo masih inget gue 'kan?"
Rara terdiam sesaat. Pastilah. Siapa yang tidak melupakan bagaimana dulu cowok itu meninggalkannya demi cewek lain. Rara mengangguk dan tersenyum samar.
"Lo ngapain di sini?" tanya David.