"Ibu sama Ayah gak pernah ada waktu untukku, kakak juga begitu, setiap pagi bagun tidur kalian sudah tidak ada dirumah, ibu yang sudah berangkat ke sekolah, ayah yang sudah berangkat ke pabrik, kakak yang sudah berangkat ke kampus, sedangkan dirumah hanya aku sama bibi, terus kapan semuanya ada dirumah? Kapan ada waktu buat bersama? Kalau semuanya masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing" kata Sifa.
"Tapi Sifa, ibu sama ayah bekerja semuanya untuk kamu dan kakakmu, untuk kalian" jawab Ibu Sifa.
"Iya tau, semuanya sudah cukup segala kebutuhan dirumah, yang belum tercukupi itu hubungan keluarga kita bu" sanggah Sifa.Â
Cuplikan percakapan yang terjadi dikeluarga Sifa.
Ketika aku main kerumah teman-teman ku, temanku bersama keluarganya amat tentram, juga sering berkumpul bersama, hubungan mereka satu sama lain juga bagus, aku ingin seperti keluarga temanku, yang punya banyak waktu dengan keluarga, sedangkan hubungan keluarga ku tidak baik, bahkan jarang sekali untuk mereka meluangkan waktunya bersama, jangankan hari libur, mereka masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, aku juga ingin merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman ku , berkumpul dengan keluarga, batin Sifa.
Dari cuplikan percakapan yang dialami oleh Sifa, sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga Sifa? Sepertinya Sifa merasa dibuang, tidak pernah diperhatikan, yang Sifa dapatkan bukan sebuah perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, melainkan yang Sifa rasakan kasih sayang dari seorang bibi yang telah merawat Sifa dari kecil. Sifa hanya mendapatkan kebutuhan materi saja bukan mendapatkan kebutuhan kasih sayang dari orang tuanya.
Pada bulan Desember lalu, dunia sedang hangat-hangatnya membahas tentang virus Corona. Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Coronavirus adalah kumpulan virus yang yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)  dan virus penyebab  Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, Covid19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. Gejala awal infeksi virus Corona atau Covid19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, batu kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak nafas dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus korona.Â
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona terutama di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini dan pemerintah memutuskan untuk segala aktivitas sementara diberhentikan atau dialihkan dari rumah saja, atau berdiam diri di rumah, baik berupa kegiatan bekerja, belajar, dan lain sebagainya, guna untuk memutus penyebaran virus Corona ini. pemerintah juga memberi himbauan kepada semua masyarakat untuk tetap berdiam diri dirumah saja. Perintah untuk berdiam diri di rumah atau bertahan di rumah adalah sebuah perintah dari sebuah otoritas untuk membatasi pergerakan masyarakat sebagai usaha strategi karantina massal untuk menekan atau memitigasi epidemic atau pandemi dengan memerintahkan para masyarakat untuk berdiam diri di rumah kecuali keluar untuk keperluan mendadak. Dalam beberapa kasus kegiatan an an an2 ruangan diizinkan. Usaha tak berkepentingan ditutup atau dirubah menjadi kerja dengan jarak jauh.
Nah, ditengah Pandemi ini, berdiam diri di rumah atau stay at home, menjadi kesempatan bagus bagi kita semua, terutama kita dapat menghabiskan waktu kita bersama dengan keluarga. Mungkin bagi keluarga yang hari biasanya sangat super sibuk  dengan pekerjaan sampai jarang menghabiskan waktu dengan keluarganya ini merupakan salah satu kesempatan emas bagi mereka, karena jarang sekali ada kesempatan seperti ini. Berkumpul dengan keluarga memang sangat menyenangkan, momen yang telah dinantikan oleh siapapun.
Setiap manusia yang hidup di dunia tentu ada saja cobaan dari Sang Maha Kuasa, Dengan cobaan itu kita bisa mengambil hikmah atau sebuah pelajaran. Tentunya masalah atau cobaan yang dialami oleh manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tentu berbeda-beda, salah satunya yaitu masalah keluarga, masalah yang terjadi didalam sebuah hubungan keluarga, contohnya dari cuplikan percakapan diatas, mereka sibuk dengan bekerja sampai lupa dengan hubungan yang ada didalam keluarganya, mereka tidak ada waktu untu berkumpul bersama. Sifa merasa dirinya terbuang dari keluarganya, kehadiran dia seperti sudah tidak dianggap lagi, dia merasa hubungan dengan keluarga nya sedang tidak baik-baik saja. Agar hubungan kita dengan sesama manusia, terutama hubungan kita dengan keluarga terjalin dengan baik kita harus menerapkan Relationship Skill dalam diri kita sendiri. Apa itu relationship skill?
Pengertian Relationship Skill
Relationship skill atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti keterampilan hubungan,  keterampilan hubungan adalah suatu kemampuan seseorang untuk membangun serta memelihara hubungan yang dapat bermanfaat satu sama lain, baik individu maupun dengan kelompok. Keterampilan hubungan merupakan komponen penting dari Pembelajaran Emosional Sosial. Menurut Kabolarasi untuk Akademik, Sosial, dan Pembelajaran Emosional (CASEL). Keterampilan hubungan berkaitan dengan an "kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan beragam individu dan kelompok". Dengan komunikasi yang terjalin dengan baik tentu akan menjadikan sebuah hubungan tetap baik-baik saja, terutama hubungan kita dengan keluarga. Salah satunya nya an keterampilan hubungan yaitu dengan komunikasi, komunikasi tidak hanya melibatkan dengan berbicara yang jelas dan menyampaikan ide ide secara tepat, tetapi kita juga harus memahami bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh antara diri kita dengan anggota keluarga yang lain. Selanjutnya, dengan mendengarkan, mendengarkan secara aktif tergantung pada kemampuan untuk secara sadar melakukan upaya dalam mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain dan merespon dengan tepat. Selanjutnya dengan bekerja sama, ketika salah satu anggota keluarga bekerja sama, mereka masing-masing menjadi anggota aktif yang bekerja menuju tujuan bersama. Kerjasama menuntut seseorang untuk fleksibel, akan memiliki rasa kesadaran diri dan orang lain, mendengarkan dengan baik, dengan bekerja sama nama mereka menumbuhkan rasa bahwa mereka masih butuh bantuan orang lain dalam melakukan suatu hal yang berat dan mereka juga akan menyadari bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama tentunya akan lebih terasa mudah dan cepat. Selanjutnya dengan menegosiasikan konflik secara konstruktif. Resolusi konflik melibatkan "mencapai resolusi yang memuaskan untuk konflik dengan memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan". untuk menyelesaikan masalah dalam suatu hubungan, terutama hubungan keluarga, ayah sebagai kepala keluarga seharusnya tahu bagaimana dengan tenang dan damai dalam mendiskusikan sebuah masalah, melakukan brainstorming solusi dan mengambil keputusan yang tepat.
Dalam berhubungan seseorang harus memiliki komponen-komponen penting. Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan beragam individu dan kelompok. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan baik, bekerja sama, dan menegosiasikan konflik secara konstruktif.
Kompetensi ini terdiri dari:Â
1. Communication (komunikasi)
kemampuan komunikasi sangat perlu bimbingan untuk melatihnya sebagai bekal untuk menjalin hubungan sosial dengan baik. kemampuan komunikasi merupakan kunci utama seseorang dalam bergaul dengan yang lainnya. Terutama dalam hubungan keluarga, kemampuan komunikasi yang satu dengan yang lain harus terjalin dengan baik agar tidak ada kesenjangan hubungan antara salah satu anggota yang berada di dalam keluarganya dengan anggota yang lain, agar satu sama lain saling bisa memahami dan mengerti sehingga terjalin interaksi dan hubungan yang harmonis di antara mereka bersama.
2. Social Engagement (Keterlibatan Sosial)
keterlibatan sosial adalah dimana seseorang dapat memiliki jiwa sosial yang baik sehingga yang berada di dekatnya ketika sedang melakukan sesuatu, ia memiliki rasa ingin terlibat dalam hal tersebut.
3. Team Work (Kerja Tim)
Tentunya dalam suatu hubungan tidak akan baik-baik saja jika yang berperan hanya salah satu anggotanya, butuh kerja tim antar sesama agar lebih mudah dalam mencapai tujuan secara bersama.Â
4. Relationship-building
jika kemampuan menunjukkan rasa kepedulian terhadap lawan bicaranya dan membuat suatu obrolan yang tidak membosankan dalam artian dapat berarti dan membuat seseorang merasa nyaman berada didekatnya, bahwa itu sudah dipastikan seseorang mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
5. Kerjasa sama
Kerjasama merupakan sarana yang bermanfaat dalam setiap lingkar kehidupan secara umum dan dalam kreativitas secara khusus, ini dikarenakan melalui kerjasama itulah orang-orang dapat menyumbangkan pendapat-pendapat mereka dan usaha mereka yang berbeda-beda.
Keluarga merupakan harta paling berharga, tentunya agar lebih nyaman dalam hubungan keluarga alangkah baiknya, didalamnya ada suatu hubungan yang terjalin dengan bail.
Ditengah Pandemi sangat cocok untuk kita ketika berdiam diri dirumah untuk menghabiskan waktu kita dengan keluarga, jaga hubungan dengan keluarga.
Sekian, terimakasih, dan semoga bermanfaat :).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI