Mohon tunggu...
Putri Wardani
Putri Wardani Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Filosofis pada Unsur-unsur Pewayangan

18 Desember 2022   15:20 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:21 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kotak Wayang, keprak atau kepyak, cempala

Kotak wayang merupakan tempat penyimpanan wayang. Kotak wayang mempunyai nilai filosofis melambangkan detak jantung, napas, nadi dan kehidupan dari wayang atau manusia. Kotak merupakan tempat untuk menyimpan wayang, yang biasanya diletakkan di samping dalang.

Keprak atau kepyak Salah satu instrumen yang berupa kepingan logam terbuat dari bahan gangsa atau besi baja. Instrumen ini dibunyikan dengan cara di jejak oleh dalang. Keprak juga diartikan sebagai suara ghaib yang dapat ditafsirkan sebagai wahyu yang diturunkan lewat kitab suci, untuk didengar, dihayati, dan dipahami. Sementara cempala melambangkan bahwa setiap kejadian tertentu memiliki tanda-tanda isyarat bagi mereka yang mengerti.

Cempala (kayu pemukul), adalah pemukul kotak untuk tanda dimulainya pertunjukkan wayang (pukulan lima kali), dan tanda-tanda setiap adegan, dialog dan sebagainya. Artinya: Ini melambangkan bahwa setiap kejadian tertentu memiliki tanda-tanda isyarat bagi mereka yang mengerti.

Gunungan atau kayon

Gunungan atau kayon adalah simbol yang menyatukan manusia dan alam. Dalam kehidupan antara makhluk hidup dan alam itu dua hal yang menyatu, alam butuh kehidupan begitupun sebaliknya. Kayon berfungsi sebagai penutup pagelaran, pembuka pagelaran, menggambarkan angin, api dan cuaca mendung. Kayon atau gunungan memiliki makna filosofis ajaran bijaksana. Gunungan mengandung ajaran filsafat yang tinggi, yaitu ajaran mengenai kebijaksanaan dan juga tuntunan moral. Pada dasarnya gunungan merupakan simbol kehidupan manusia.

Dalang

Dalang merupakan peraga yang memainkan wayang dan yang menentukan perangkat perunjukan.

Filosofil dalang ini diarikan sebagai terwujudnya atau personifikasi tuhan, melalui kekuasannya, dalang mengatur segalannya. Dimana dalang memiliki kekuasaan kapan wayang ini dimulai, dimaknai dengan kapan kehidupan akan dimulai dan kapan wayang wayang dimainkan yang dimaknai dengan kehidupan ini akan berjalan.

Penyimping

Penyimping merupakan orang-orang yang membantu dalang dalam menyiapkan wayang yang nantinya dimainkan dalam pentas seni pewayangan. Tugasnya penyimping harus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan oleh dalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun