Perkembangan Kepribadian (seksualitas). Fase oral usia 0 -- 3 tahun (mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual. Kepuasan yg berlebih > oral incorporation personality > senang mngumpulkan pengetahuan, harta benda, gampang ditipu. Kurang puas > oral agresion personality > senang berdebat, sarkastik, senang makan, merokok, menggunjingkan orang lain).Â
Fase anal usia 1 -3 tahun (dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis, dan antikateksis berpusat pada kenikmatan duduk di pispot sampai lama. Semua bentuk kontrol diri dan penguasaan diri bermula dari fase anal). Fase falis/ phalic usia 6 -- 7 tahun (kenikmatan seksnya terdapat pada alat kelamin tetapi berbeda dengan kepuasan seks pada orang dewasa.Â
Pada fase ini kepuasan yg diperoleh dari aktivitas seksual belum ddihubungkan dgn ujuan mengembangkan keturunan. Timbul oedipus/ electra complex yaitu ermusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki > ayahnya, yang diikuti fenomena castraction anxiety/takut di kebiri dan penis envy cemburu pada alat kelamin laki-laki).Â
Fase latent usia 7-8 tahun dan 12-13 tahun (pada fase ini anak mengembangkan kemampuan sublimasi, yakni mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual, khususnya bidang intelektual, atletik, keterampilan, dan hubungan teman sebaya. Anak menjadi lebih mudah mempelajari sesuatu dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya atau masa pubertas.Â
Percepatan pembentukan superego). Fase genital usia 12 -- dewasa (pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder suara, rambut, buah dada, dll serta pertumbuhan seksual primer. Impuls seks mulai di salurkan kegiatan kelompok, penyiapan karir, cinta lain jenis, dsb serta orientasi sosial, realistis, altruistik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H