keraguan akan suatu hal. Keraguan yang ada akan menuntut kita untuk berpikir lebih logis, objektif, dan berdasarkan fakta yang ada.Â
Ada sebuah ungkapan dari Rene Descartes, yakni "Dubito, Ergo Cogito, Ergo Sum" yang berarti saya ragu, maka saya berpikir, maka saya ada. Pikiran kritis dimulai dariLantas, apakah yang dimaksud dengan pikiran kritis? Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir dengan jernih dan rasional mengenai apa yang yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercayai. Proses di mana kita harus membuat penilaian yang rasional, logis, sistematis, dan dipikirkan secara matang adalah proses dalam berpikir kritis. (Sevilla, 2021). Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis, menyimpulkan dan memutuskan suatu hal.
      Mengapa berpikir kritis penting pada masa kini? Berpikir kritis mampu menghindarkan kita dari hoaks yang beredar. Dikutip dari komdigi.go.id, Kementerian Kominfo telah melakukan take down terhadap 1.971 konten hoaks dari total 3.235 konten hoaks terkait Pemilu 2024 dari tanggal 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus selalu waspada akan informasi yang beredar saat ini.Â
Berpikir kritis mampu mengungkapkan ideologi (kepentingan) dari pihak tertentu. Tidak ada yang netral di dunia ini, segala kebijakan atau keputusan memiliki kepentingan dan keberpihakan di dalamnya.Â
Hal ini menuntut kita untuk lebih kritis lagi. Berpikir kritis mampu mengantarkan kita pada kesimpulan baru. Kesimpulan yang dihasilkan dari berpikir kritis harus berdasarkan pada data yang ada, tidak dipengaruhi emosi pribadi, dan tidak hanya mempertimbangkan satu aspek kehidupan saja. Berpikir kritis menjauhkan kita dari logical fallacy, yakni kesalahan dalam penalaran ketika Menyusun argumen.
      Lantas, bagaimanakah langkah untuk berpikir kritis? Pertama, identifikasi masalah, hal ini berarti kita harus mampu mengenali masalah yang terjadi. Cari tahu apa yang terjadi secara mendalam dan cari informasi dari berbagai sudut pandang. Kedua, kumpulkanlah informasi yang relevan. Sesudah kita mencari tahu apa yang terjadi, kita harus mampu mengumpulkan dan memetakan masalah yang terjadi.Â
Ketiga, analisis dan evaluasi informasi yang ada. Di dalam hal ini, kita dituntut untuk objektif dan sistematis di dalam mengevaluasi masalah yang ada. Keempat, buatlah kesimpulan alternatif dan sampaikan pemikiran dengan jelas. Kesimpulan yang kita sajikan harus bersifat argumentatif yang berarti mengandung alasan yang dapat dipakai sebagai bukti.
      Di dalam berpikir kritis, terdapat beberapa tips yang dapat kita gunakan. Tidak ada yang netral, segala sesuatu memiliki tujuan dan maksud tertentu sehingga kita tidak boleh mudah percaya pada apapun dan siapapun. Lalu, bongkar asumsi dan prasangka berdasarkan data yang ada. Data yang kita gunakan mestilah valid dan dari sumber yang resmi. Pertanyakan dan ragukan segala hal untuk melatih pikiran kritis kita.
Daftar Pustaka:
Prima, P. (2024). Apa Itu Berpikir Kritis? Ini Manfaat, Contoh, dan Cara Melakukannya. Kita
Lulus. Dicari pada 5 November 2024 dari https://www.kitalulus.com/blog/seputar-kerja/berpikir-kritis-adalah/
Sevilla. (2021). Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, Cara Mengasah & Rekomendasi Buku.
Gramedia Blog. Dicari pada 5 November 2024 dari https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-kritis/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H