Mohon tunggu...
Putri Wahyu
Putri Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melatih Motorik Halus Siswa-Siswi SDN Gadingkulon 2 dengan Tie Dye oleh PMM UMM 13

10 Februari 2024   21:36 Diperbarui: 10 Februari 2024   21:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang, Kamis (01/02/24) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk hilirisasi hasil penelitian UMM di SDN Gadingkulon 2, Dusun Princi, Desa Gadingkulon. Kegiatan ini dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, dengan didampingi dosen pembimbing Shanty Kusuma Dewi. 

Untuk melaksanakan program ini, DPPM mewajibkan membuat kelompok yang berjumlah maksimal 5 orang. Dan kami dari kelompok 13 gelombang 2 beranggotakan, Akhsya Sukma Atikasari sebagai koordinator, Putri Wahyu Oktaviani sebagai sekretaris, Rendy Mulya Jaya sebagai Humas, Silfia Intan Putri S.M. sebagai bendahara, dan Alfandi Dwika Akbar sebagai PDD. 

Salah satu program dari kelompok kami adalah Tie Dye, yaitu proses pewarnaan kain yang salah satu caranya dengan menggunakan teknik ikat. Pembuatan Tie Dye ini berguna untuk memperkenalkan teknik batik ikat celup dan sebuah karya seni saja, tetapi Tie Dye juga berguna sebagai motorik halus bagi siswa dan siswi kelas 3 dan 4 di SDN Gadingkulon 2.

Proses pembuatan Tie Dye dengan teknik ikat terbilang cukup mudah. Namun, sebelum itu kita perlu menyiapkan beberapa bahan seperti, kain putih, pewarna tekstil (wantex), karet gelang, dan botol plastik.

Untuk cara pembuatannya yang pertama bentuk kain sesuai pola yang diinginkan, kain bisa berbentuk melingkar, memanjang, atau zigzag. Selanjutnya, ikat kain menggunakan karet gelang. 

Setelah selesai mengikat, siswa dan siswi SDN Gadingkulon 2, melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu, dengan menuangkan pewarna tekstil yang sudah dilarutkan dengan air panas ke kain. Tahap selanjutnya, tunggu kain yang sudah diwarna selama beberapa jam untuk warna lebih meresap. Terakhir, bilas dengan air biasa dan untuk mengeringkan cukup diangin-anginkan saja. 

Photo by PMMUMM_13
Photo by PMMUMM_13

Tak hanya untuk sebuah karya seni yang menarik, Tie Dye juga memiliki manfaat lain. Seperti menjadi sarana untuk menekan sikap konsumtif sekaligus membangun sikap 2k (kreatif dan kerjasama) antar siswa dan siswi. 

Tie Dye juga bermanfaat untuk melatih motorik halus (koordinator mata dan tangan), melatih fokus dan kesabaran, simulasi indra mata dan fitra estetika, mendorong anak dapat mengambil keputusan secara mandiri, dan mengenalkan budaya membatik ikat celup pada siswa dan siswi kelas 3 dan 4 di SDN Gadingkulon 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun