Berbelanja merupakan salah satu hal yang digemari masyarakat di masa kini. Ketika berbelanja, pasti kita diberi kantong plastik sebagai tempat barang belanjaan kita. Sudah kita ketahui, bahwa di Indonesia para pedagang pastinya masih banyak yang menggunakan kantong plastik untuk diberi ke konsumen.Â
Padahal, jika kita ketahui dalam penggunaan kantong plastik itu bisa menjadi sebab adanya limbah plastik. Sedangkan limbah plastik adalah bahan yang sulit di daur ulang sehingga dapat merusak lingkungan. Maka dari itu, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, maka ketika kita berbelanja dapat menggunakan tas belanja seperti totebag.
Totebag ramah lingkungan merupakan ide usaha yang timbul dari permasalahan sosial, yaitu banyaknya penggunaan plastik yang mencemari lingkungan.Â
Dari permasalahan tersebut, muncul ide untuk membuat produk pengganti kantong plastik berbahan ramah lingkungan. Tujuannya untuk menciptakan produk pengganti yang tidak menggantikan fungsi utamanya dan totebag ramah lingkungan berbahan kain kanvas dengan desain yang memiliki nilai tambah.Â
Totebag juga sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum. Dengan penggunaan totebag, dapat membantu mengatasi limbah plastik yang hampir menjadi permasalahan terhadap lingkungan dengan pengaplikasian di bidang pemasaran.
Plastik adalah salah wadah yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam membawa belanjaan untuk membantu pekerjaan manusia. Selain itu, plastik mudah didapatkan, ringan dan murah.Â
Maka dari itu, plastik banyak diminati oleh masyarakat dan banyak kebutuhan yang berbau plastik berdampak pada meningkatnya limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan.Â
Maka dari itu, masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik agar mengurangi penggunaan kantong plastik sebagai kantong belanja dalam bentuk pengurangan produksi limbah plastik.Â
Sampah plastik sudah menjadi masalah utama di perkotaan, termasuk di lautan. Akibat dari adanya sampah plastik menimbulkan masalah kesehatan manusia, dapat membunuh berbagai hewan dan  merusak lingkungan secara sistematis.Â
Karena itu, jika tidak dikelola secara serius, pencemaran sampah plastik akan berbahaya bagi bumi sendiri. Adanya pola penanganan sampah di indonesia hanya menggunakan cara paling mudah, yaitu dengan mengumpulkan, mengangkut, kemudian membuang.Â
Pemerintah telah membuat kebijakan umum untuk pola penanganan sampah tersebut dan telah terlaksanakan. Salah satu langkah mengurangi sampah plastik di Indonesia adalah dengan menerapkan larangan penggunaan kantong plastik dan beberapa kota di Indonesia sistem ini sudah mulai diterapakn.
Maka, dalam kasus ini teori behavior sangat terkait karena dijelaskan bahwasannya dalam teori behaviorisme, seseorang akan merespon suatu stimulus dari lingkungan yang memberikan penghargaan dan menghindari yang memberikan hukuman. Respons terhadap rangsangan lingkungan akan diingat dan diulang di masa depan. Dan terbentuk lah perilaku seseorang berdasarkan lingkungan tersebut.Â
Maka dari itu, adanya perubahan tingkah laku yang dimaksud misalnya, dalam penggunaan totebag untuk penggunaan kantong plastik. Yang dimana, pemerintah lebih menganjurkan untuk memproduksi totebag sebagai wadah belanjaan masyarakat dari pada menggunakan kantong plastik yang akibatnya menjadi limbah plastik.Â
Maka dari itulah, masyarakat akan mengetahui bahwa penggunaan bahan plastik yang berlebihan dapat mencemari lingkungan, karena plastik sangat sulit di daur ulang. Masyarakat di Indonesia belum seluruhnya menggunakan prinsip ini, masih banyak yang masih menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanjaan mereka.
Maka dari itu, dalam usaha mengurangi penggunaan kantong plastik, khususnya pada saat belanja yaitu dibuat sebuah totebag yang tahan air, mudah disimpan, ringan dan sesuai kebutuhan belanja.
Selain itu, masyarakat harus bias membatasi penggunaan kantong plastik sebagai wujud melestarikan lingkungan sekitar dan sebagai masyarakat harus membiasakan belanja membawa totebag sendiri untuk menghindari penggunaan kantong plastik. Sebagai pemerintah harus ada kebijakan kepada masyarakat jika kantong plastik harus dibatasi penggunaannya.
Author : Putri Viola & Regita Puspa Cahya