Mohon tunggu...
Putri TjaniaOctaviyanti
Putri TjaniaOctaviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Angkatan I Genap Prodi Sistem Informasi Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aktualisasi Kembali Budaya Bangsa di Era Industry 4.0 & 5.0

25 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:42 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi dan Budaya

Aktualisasi Kembali Budaya Bangsa di Era Industry 4.0 & Society 5.0

Putri Tjania Octaviyanti

200101010095

Mahasiswa Prodi Sistem Informasi Universitas Siber Asia

ABSTRACT
Indonesia has entered the Industrial Era 4.0 and society 5.0 where technology has become the main driver of industry and humans towards modern human civilization. The impact of the industrial revolution 4.0 is easy to find in various areas of life. One of them is in the field of culture, where local cultural actors are dwindling and local culture will be displaced by modern culture. Therefore, it is necessary to anticipate maintaining the culture of the Indonesian nation.

Key Words : Industry 4.0, Society 5.0, The Nation's Culture.

ABSTRAK
Indonesia telah memasuki Era Industri 4.0 dan masyarakat 5.0 dimana teknologi telah menjadi penggerak utama industri dan manusia menuju peradaban manusia modern. Dampak revolusi industri 4.0 mudah ditemukan di berbagai bidang kehidupan. Salah satunya di bidang budaya, pelaku budaya lokal semakin menipis dan budaya lokal akan tergeser oleh budaya modern. Karena itu perlu adanya antisipasi untuk mempertahankan budaya bangsa Indonesia.

Kata kunci : Industry 4.0, Society 5.0, Budaya Bangsa


PENDAHULUAN

Globalisasi telah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Globalisasi merupakan fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus menerus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses global itu sendiri. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Wacana globalisasi sebagai suatu proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar.

Indonesia telah memasuki Era Industri 4.0 dan masyarakat 5.0 dimana teknologi telah menjadi penggerak utama industri dan manusia menuju peradaban manusia modern. Pada era ini terjadi revolusi teknologi dimana teknologi dan informasi berkembang begitu pesat. Hal ini berdampak besar pada semua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan
lain-lain.

Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia. Kebudayaan Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, perubahan ini terjadi karena masyarakat yang sangat menginginkan perubahan dan perubahan
kebudayaan terjadi dengan sangat cepat yaitu karena masuknya unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam perkembangan teknologi dan manusia menimbulkan berbagai permasalahan di bidang kebudayaan, misalnya hilangnya budaya asli suatu daerah atau negara, lunturnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda, penurunan rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya rasa kekeluargaan dan gotong royong, hilangnya rasa percaya diri dan
gaya hidup kebarat-baratan.


PEMBAHASAN

Istilah industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman saat diselenggarakannya Hannover Fair pada tahun 2011. Program tersebut sebenarnya merupakan rencana pembangunan negara Jerman yang disebut High-Tech Strategy 2020. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing industri dalam menghadapi pasar global. Setiap negara berlomba-lomba menjadi pemenang dalam pesatnya perkembangan teknologi digital. Sedangkan konsep society 5.0 digagas oleh Jepang dengan program menjadikan manusia sebagai pusat kendali teknologi. Manusia bukanlah objek yang terancam atau terlindas oleh revolusi industri 4.0, melainkan subjek utama dalam mengendalikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi dan inovasi dalam masyarakat 5.0 akan digunakan untuk membantu dan memajukan masyarakat, bukan untuk menggantikan peran manusia. Dampak revolusi industri 4.0 mudah ditemukan di berbagai bidang kehidupan. Salah satunya di bidang budaya, aktor budaya lokal semakin menipis. Budaya lokal akan tergeser oleh budaya modern. Sehingga secara aktif melestarikan budaya lokal dianggap tradisional dan tertinggal.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam budaya sosial yang unik dan indah. Indonesia memiliki banyak warisan budaya dari nenek moyang kita, hal-hal seperti itulah yang patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia sendiri, namun saat ini budaya Indonesia sedikit menurun dari sosialisasi di tingkat nasional, sehingga banyak orang sekarang yang lupa dan tidak tahu apa itu budaya Indonesia.

Teknologi internet merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang di dunia terutama di Indonesia yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Teknologi ini banyak digunakan oleh masyarakat terutama generasi muda dan pastinya sangat berguna di era industry 4.0 ini. Walaupun internet ini sangat berguna tapi banyak masyarakat yang menggunakan teknologi ini dengan cara yang tidak semestinya salah satu contohnya membuka situs-situs porno. Salah satu alat elektronik yang bisa mengakses internet dan juga banyak dimiliki oleh masyarakat adalah handphone. Menurut mereka, handphone adalah salah satu alat yang harus dimiliki di jaman ini. Karena alat ini masyarakat jaman sekarang lebih memilih bersosialisasi melalui handphone dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan munculnya sikap individualisme. Sikap individualisme ini bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia. Budaya Indonesia adalah gotong royong, kebersamaan, dan saling menghormati. Sehingga individualisme merupakan budaya baru yang bisa menggeser akar budaya bangsa Indonesia yakni hidup bersama dalam perbedaan dan gotong-royong.

Teknologi juga mempermudah masuknya budaya-budaya luar yang mempengaruhi kebudayaan dalam negeri. Karena itu budaya lokal mulai memudar dalam kehidupan seharihari. Budaya-budaya luar itu sangat mempengaruhi kehidupan generasi muda contohnya memakai pakaian yang kurang sopan, lebih suka mendengarkan lagu-lagu barat dibanding lagu-lagu lokal, dan sebagainya. Selain itu jika dilihat dari sikap, tingkah laku mereka tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap sekitarnya.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, hubunganya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya antisipasi pengaruh negatif di era Industri 4.0 dan masyarakat 5.0 terhadap budaya bangsa antara lain :
1. Menumbuhkan sikap mencintai budaya bangsa.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
3. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa.
4. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi.
5. Selektif dalam menggunakan teknologi-teknologi yang ada di dunia ini.

Dengan adanya langkah-langkah di atas diharapkan mampu mengantisipasi pengaruh negatif di era industry 4.0 dan society 5.0 dan dapat mempertahankan budaya bangsa Indonesia dan dijaga sebaik mungkin jangan sampai hilang.

PENUTUP

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak budaya, yang terdiri dari kumpulan budaya yang ada di seluruh tanah air Indonesia berupa budaya lokal. Revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 adalah fenomena masyarakat saat ini. Perubahan dan kemajuan teknologi masih memungkinkan sampai pada titik yang saat ini tidak terpikirkan oleh manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berlangsung terus menerus. Namun budaya bangsa Indonesia harus dipegang teguh dalam rangka mengemban tanggung jawab moral nasional. Kita harus mempertahankan budaya karena negara kita menganut Bhinneka Tunggal Ika yang sudah turun temurun menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan dari bangsa lain menjadi tanggung jawab moral para generasi muda untuk mempertahankan budaya bangsa yang luhur.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. S. (2011). PENURUNAN RASA CINTA BUDAYA DAN
NASIONALISME. Jurnal Sosial Humaniora Vol 4 No.2, 177-185.
Nahak, H. M. (2019). UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI
ERA GLOBALISASI. Jurnal Sosiologi Nusantara Vol. 5 No. 1, 165-176.
Prasetyo, B., & U. T. (n.d.). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN TANTANGAN
PERUBAHAN SOSIAL. 22-27.
Rouf, A. (2019). Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Kearifan Lokal dengan.
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 910-914.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun