Mohon tunggu...
Putri Tias Anita Sari
Putri Tias Anita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

like a nature~~~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertambangan Batubara Berkelanjutan: Dampak Lingkungan, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi

18 Oktober 2024   20:54 Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:01 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu :

Teori In-Situ: 

Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik

Teori Drift:

Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari tumbuhan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisan (multiple seam), banyak penggorat (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).

Berdasakan analisis geologi daerah penelitian tambang batubara PT. Buma Site Binungan, Kaltim. Yang mengacu pada pedoman laporan, sumberdaya, dan cadangan batubara (SNI 5015:2019), maka dapat dinyatakan bahwa daerah penelitian memiliki kompleksitas geologi moderat. Daerah penelitian tersusun atas ketebalan yang bervariasi, keseimbangan hingga ribuan meter, terdapat beberapa percabangan, jarang terjadi sesar, terlipat sedang, tidak adanya intrusi, kemiringan dalam kategori sedang, dan memiliki kualitas yang bervariasi. Oleh karena itu, jarak titik informasi (m) yang digunakan dalam estimasi sumberdaya batubara yaitu 250 m untuk kategori terukur (measured), 500 m untuk kategori tertunjuk (indicated), dan 1000 m untuk kategori tereka (inverred).

Hasil estimasi sumberdaya batubara dengan menggunakan metode poligan (area of influencer) menunjukkan bahwa total sumberdaya batubara yang terdapat pada daerah penelitian adalah 14.760.000 juta ton, yaitu terdiri dari total sumberdaya batubara terukur sebesar 13.380.000 juta ton, tertunjuk sebesar 930.000 ribu ton, dan tereka sebesar 410.000 ribu ton.

Aktivitas penambangan batubara dapat mencemari lingkungan melalui beberapa aspek geologi: 

Proses Pasca Pengendapan 

Setelah lapisan batubara terbentuk, proses geologi seperti erosi, pengerasan tanah, dan intrusi batuan beku memodifikasi lapisan batubara.

Perubahan Komposisi Kimia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun