Pada minggu kedua mahasiswa mengadakan rapat dengan BUMDES yang mengelola Agrapana ini. Mahasiswa memaparkan rencana revitalisasi dan memberikan saran kepada pengelola Agrapana untuk memperbarui menu makanan kekinian agar wisatawan tertarik.Â
Mahasiswa juga memberikan arahan untuk menambahkan Wi-Fi di Agrapana karena mengikuti perkembangan wisata masa kini. Saran-saran tersebut telah dibicarakan dengan pengelola dan pada minggu ketiga KKN 353 ikut turun untuk melakukan revitalisasi di Agrapana.Â
Beberapa mahasiswa memotong bambu sebagai bahan untuk merevitalisasi wisata Agrapana. Selama 2 minggu melakukan revitalisasi, mahasiswa mulai membangun gerbang sebagai program kerja utama dalam KKN.
Mahasiswa gotong royong untuk memotong bambu dan merangkainya menjadi Gerbang ala Jepang. Mahasiswa juga menambahkan beberapa tulisan Jepang untuk mempercantik Gerbang yang dibuat.Â
Di dalam program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 353 ini juga menambahkan makanan khas asal Sumber Kalong yakni ladrang pepaya.Â
Makanan ini merupakan makanan khas Sumber Kalong dan sempat didistribusikan secara meluas sampai luar kota. Kurangnya minat SDM dalam mengelola produksi ladrang pepaya dan adanya COVID-19 membuat produksi ladrang pepaya menjadi terhenti.Â
Mahasiswa membantu untuk membangun produksi ladrang pepaya yang sudah terbengkalai. Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sumber Kalong dalam pembuatan ladrang pepaya.Â
Bukan hanya itu saja, mahasiswa juga memberikan sosialisasi mengenai kemasan produk dan cara promosi lewat media sosial. Ladrang pepaya nantinya akan di jual di wisata Agrapana sekaligus menjadi oleh-oleh untuk dibawa oleh wisatawan.Â