Pembuatan ladrang pepaya sendiri sebenarnya tidak melalui proses yang rumit dan berkepanjangan, tetapi banyak dari masyarakat di Desa Sumberkalong tidak memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahateraan hidupnya. Melihat hal tersebut, kelompok KKN 353 melakukan survey mendalam terkait alasan-alasan masyarakat terkait produksi olahan ladrang pepaya.Â
"Begini mbak, karena banyak dari masyarakat di desa Sumberkalong ini bekerja di ladang dan lebih memilih bekerja ke pasar Wonosari". Ucap Kepala Dusun Pesantren, Desa Sumberkalong.Â
Pernyataan tersebut merupakan salah satu alasan utama mengapa masyarakat kurang antusias dalam produksi ladrang pepaya. Selain itu, di Desa Sumberkalong ini banyak masyarakat yang sudah memiliki UMKM pribadi atau rumahan yang artinya mereka sudah memiliki usaha produksi sendiri.Â
Akan tetapi, beberapa produk UMKM masih didistribusikan dalam lingkup desa dan kecamatan sekitar dengan kemasan yang seadanya dan belum memiliki nilai estetika yang menarik konsumen.Â
Selain itu, mereka juga belum mengembangkan sistem promosi melalui media online. Berdasar dari survey kepada Bapak Penjual keripik talas mengungkapkan bahwa UMKM-nya belum pernah dipromosikan melalui sosial media karena keterbatasan wawasan dalam penggunaan teknologi.Â
Setelah melakukan berberapa survey kepada masyarakat, kelompok KKN 353 memberikan sumbangsih ide melalui pelatihan dan sosialisasi pembuatan ladrang pepaya kepada masyarakat Desa Sumberkalong. Hal ini bertujuan menarik minat masyarakat sekitar untuk kembali memproduksi ladrang pepaya.Â
Pelatihan dan sosialisasi dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2022 di Posko KKN Kelompok 353 yang berlokasi di daerah Dusun Pesantren. Bapak dan Ibu Kepala Desa turut menghadiri dalam pelatihan ini, dikarenakan Ibu Kepala Desa sendiri merupakan ketua produksi ladrang pepaya di Desa Sumberkalong sebelumnya.Â
Dalam pelaksanaannya, banyak masyarakat yang antusias mengikuti acara pelatihan. Masyarakat juga turut mengikuti demo dalam pembuatan dengan tujuan agar dapat mendalami proses memasak ladrang pepaya.Â
Selain itu, masyarakat juga diberi pembelajaran mengenai pengemasan produk dan cara promosi melalui sosial media khususnya instagram. Dari pengamatan yang telah dilakukan, masyarakat belum mengetahui fungsi lain dari instagram dan penggunaan instagram ads untuk promosi penjualan.