Mohon tunggu...
putri larasati
putri larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - sekarang saya masih mahasiswa

perkenalkan nama saya putri larasati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Gen Z: Sebuah Fenomena yang Kompleks

3 Februari 2024   12:35 Diperbarui: 3 Februari 2024   12:37 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: agun pc

Akhir-akhir ini banyaknya anak-anak remaja di zaman gen z tidak pandang bulu atas pergaulan bebas yang terjadi di tahun-tahun sekarang ini. Pergaulan1bebas adalah perilaku individu atau sekelompok orang yang menyimpangidari normaasosial dan agama, melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Perilaku iniiseringkali berisiko bagi kesehatan, keselamatan, dan masa depan seseorang.

Pergaulan bebas di kalangan remaja Gen Z menjadi topik yang kian hari kian memprihatinkan. Fenomena ini memicu berbagai pertanyaan dan kekhawatiran, terutama bagi para orang tua dan pemuka agama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi:

1. Teknologi dan Media Sosial: Gen Z terlahir dan tumbuh di era digital, di mana akses informasi dan komunikasi begitu mudah. Paparan konten negatif, seperti pornografi dan kekerasan, di media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku remaja.

2. Kurangnya Pengawasan Orang Tua: kesibukan orang tua dan kurangnya komunikasi yang terbuka dapat membuat remaja mencari perhatian dan pelarian di luar rumah, yang berisiko terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

3. Pengaruh Teman Sebaya: keinginan untuk diterima dan diakui oleh teman sebaya dapat mendorong remaja untuk mengikuti tren dan perilaku yang tidak terpuji, seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran.

Bentuk-bentuk Pergaulan Bebas:

1. Seks Bebas: hubungan seksual di luar pernikahan, termasuk one night stand, friends with benefits, dan seks pranikah.

2. Penyalahgunaan Narkoba: penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja, sabu-sabu, dan pil ekstasi.

3. Tawuran: perkelahian antar kelompok remaja yang seringkali disertai dengan kekerasan dan pengrusakan.

4. Konsumsi Minuman Keras: kebiasaan minum alkohol di bawah umur.

5. Merokok: kebiasaan merokok di kalangan remaja.

Langkah-langkah Pencegahan:

1. Peran Orang Tua: membangun komunikasi yang terbuka dan positif dengan anak, memberikan pendidikan agama dan moral yang kuat, serta menjadi contoh yang baik bagi anak.

2. Peran Sekolah: memberikan edukasi tentang bahaya pergaulan bebas dan membekali remaja dengan keterampilan hidup yang positif.

3. Peran Masyarakat: menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang remaja, serta memberikan kegiatan positif yang dapat menyalurkan bakat dan minat remaja.

4. Peran Pemerintah: memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait dengan pergaulan bebas, serta memberikan edukasi dan layanan kesehatan yang komprehensif bagi remaja.

Pergaulan bebas di kalangan remaja Gen Z merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi multidimensi. Upaya pencegahan yang melibatkan peran aktif dari semua pihak, mulai dari orang tua, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah, sangatlah diperlukan untuk membimbing generasi muda ke arah yang lebih positif dan bertanggung jawab.

penulis : Buchari Siddiq Marstya (230802079)

dosen pengampu : Arifati Ilma Lubis , M.Psi,. Psikolog

referense

https://www.fkm.ui.ac.id/doktor-fkm-ui-teliti-efek-kehamilan-remaja-terhadap-perawatan-pengasuhan-anak-di-indonesia/#:~:text=Berdasarkan%20Survei%20Sosial%20Ekonomi%20Nasional,%2C%20sosial%20ekonomi%2C%20dan%20psikologi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun