Mohon tunggu...
Putri Sridwipa
Putri Sridwipa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, politeknik kesehatan Kemenkes Mataram,jurusan sarjana terapan keperawatan+profesi ners

Membaca dan menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri,memberikan ilmu untuk orang lain sebisa dan semampu diri saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Remaja

17 Oktober 2022   15:24 Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:41 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja

  Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa, sehingga darah terus mengalir dalam pembuluh darah. Kekuatan itu mendorong dinding pembulu arteri atau nadi untuk ikut berkontraksi.Tekanan darah diperlukan agar darah tetap mengalir dan mampu melawan gravitasi sehingga hambatan dalam dinding arteri. Tanpa adanya kekuatan secara terus-menerus dalam sistem peredaran, darah segar tidak terbawa ke otak dan jaringan seluruh tubuh. Tekanan darah yang paling rendah terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat atau tidur dan

a, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena peerangsang saraf ddan horrmon di dalam darah.

Bertambahnya cairan dalaam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun. Penyusaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

akan naik sewaktu latihan atau berolahraga. Hal ini disebabkan dalam latihan atau olahraga diperlukan aliran darah dan oksigen yang lebih banyak untuk otot-otot. Jika terdapat hambatan misalnya karena penyempitan pembulu arteri, tekanan darah akan meningkat dan tetap pada berada pada kondisi tersebut dalam waktu lama. Semakin besar hambatan maka tekanan darah akan semakin tinggi.Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.

Arteri besar bisa kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipakasa untuk melalui pembuluh yang sempit dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana didnding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sam

Tekanan darah merupakan tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri). Gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu gangguan tidur.Faktor kualitas tidur yang buruk yaitu kebiasaan durasi tidur yang pendek dihubungkan dengan perubahan tekanan darah terutama pada kalangan remaja.

(INDRIANI LUMANTOW, 2016)

 

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Masa ini juga terjadi perubahan dramatis dalam pola tidur siaga yang mengakibatkan terjadinya perubahan kematangan pada kualitas tidyr mereka.Perubahan kualitas tidur pada masa remaja mempengaruhi system kardiovaskular dan tekanan darah . (AHMAD SABIQ, 2018)

Tidur dan istirahat merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan setiap orang, agar tubuh dapat berfungsi dengan normal. Saat istirahat, tubuh melakukan proses pemulihan yang sangat bermanfaat untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Penurunan waktu tidur pada seseorang akan mengakibatkan berbagai efek bagi tubuh dan pikiran. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang dekat antara penurunan waktu tidur seseorang dengan kejadian hipertensi, diabetes melitus dan hiperlipidemia. (YENI YOSTIANA SINAGA, 2014)

Kualitas Tidurng berupa suara, cahaya, dan getaran dari gadget, selanjutnya otak mengirimkan sinyal tersebut sehingga menyebabkan remaja tetap terjaga dimalam hari. Kesadaran ini menyebabkan otak terus waspada tanpa kita sadari sehingga tidur berdekatan dengan gadget akan dapat mengurangi kualitas tidur.Hal ini dapat disebabkan karena fakresponden memiliki kualitas tidur yang buruk disebabkan karena berbagai faktor antara lain kebiasaan menggunakan gadget dimana sebagian besar remaja masih menggunakan gadget secara berlebihan dimana hal tersebut dapat mengganggu fikiran, konsenterasi, pekerjaan, dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengganggu kualitas tidur. Di

 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk, yaitu sebanyak 77 orang (64,7%). Sesuai dengan teori bahwa sejumlah faktor mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur. Sering kali faktor tunggal tidak hanya menjadi penyebab masalah tidur. Faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan dapat mengubah kualitas dan kuantitas tidur antara lain: penyakit fisik; obat-obatan dan substansi; gaya hidup; stres emosional; lingkungan; latihan fisik dan kelelahan; asupan makanan dan kalori. Menurut pendapat peneliti sebagian besar imbulkan kesulitan untuk tertidur karena sinar biru yang menyerupai cahaya pada siang hari menyebabkan seseorang tetap terjaga, dimana tubuh akan sesorang akan mudah mengantuk jika dalam keadaan cahaya redup. Selain itu, tidur berdekatan dengan gadget dapat mempengaruhi kualitas tidur dikarenakan pada saat malam hari gadget yang diletakan didekat tempat tidur, dalam keadaan aktif dapat berdering atau bergetar menandakan adanya notifikasi pesan dan sebagainya maka otak akan bersiaga untuk menerima stimulus dari luar yasamping itu kualitas tidur dapat juga disebabkan oleh faktor lainnya faktor lain misalnya lingkungan yang bising; latihan fisik dan kelelahan akibat aktivitas di sekolah. Hubungan Perilaku Penggunaan Gadget Dengan Kualitas Tidur Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa gadget bisa dibilang sudah menjadi gaya hidup mereka sehari-hari, bahkan remaja tidak bisa hidup dan terlepas dari gadget.Dengan adanya hubungan perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja disebabkan karena penggunaan gadget terlebih saat malam hari akan menggangu jadwal tidur seseorang, selain itu jika terlalu lama bertatapan dengan layar gadget dalam waktu lama maka akan mentor lain selain penggunaan gadget misalnya pada saat kondisi sakit yang diderita sehingga menyebabkan gangguan tidur pada remaja tersebut. Kondisi stres emosional misalnya yang berhubungan dengan pelajaran atau masalah keluarga juga akan memberi dampak yang jelas terhadap perubahan kualitas tidur remaja. Kemudian kondisi lingkungan fisik yang bising juga dapat menyebabkan remaja. (UMI ROMAYATI KESWARA, 2019)

Kualitas tidur remaja banyak dipengaruhi proses perkembangan fisik mental di masa pubertas. Faktor kebiasaan seperti aktivitas fisik juga sering dihubungkan dengan kualitas tidur, sekalipun penelitiannya di Indonesia masih jarang dilakukan. (MIRANDA C, 2018)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun