Pandemi Covid-19 menyebabkan segala aktivitas menjadi terbatas. Keterbatasan aktivitas tersebut dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan. Keterbatasan aktivitas tersebut menyebabkan semua orang menyesuaikan diri terhadap keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara tatap muka.Â
Akibat dari adanya keterbatasan tatap muka, maka hampir seluruh aktivitas masyarakat dilaksanakan secara online melalui aplikasi video conference.
Aplikasi video conference yang bermunculan selama pandemi Covid-19 sangatlah banyak. Contohnya, yaitu Google Hangouts Meet, Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Facetime, dan sebagainya. Bermacam-macam aplikasi video conference yang digunakan masyarakat tentunya terdapat aplikasi video conference yang populer. Aplikasi video conference yang populer tersebut, yaitu Zoom dan Google Meet.
Zoom merupakan salah satu media komunikasi berbasis video maupun suara yang dapat menghubungkan seseorang di suatu tempat yang berbeda. Zoom dapat memudahkan seseorang untuk mengetahui informasi-informasi yang tidak bisa didapatkan secara tatap muka. Zoom dapat digunakan untuk menyelenggarakan rapat formal maupun informal.
Zoom memiliki banyak kelebihan pada fitur-fitur yang telah disediakan. Terdapat fitur microphone dan video yang bisa dimatikan dan dinyalakan oleh penggunanya. Video dan audio yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang tinggi. Terdapat pula fitur touch up yang akan meningkatkan kepercayaan diri penggunanya. Fitur tersebut tentunya menarik perhatian penggunanya.Â
Tak hanya  itu, terdapat fitur lain yang tidak tersedia pada Google Meet. Zoom menyediakan fitur chat yang memudahkan penggunanya untuk mengirim pesan ke peserta lain tanpa diketahui seluruh peserta. Pesan tersebut hanya bisa diterima oleh orang yang dituju. Kelebihan lainnya yang tak kalah menarik, yaitu kemampuan untuk mengganti latar belakang. Fitur ini juga menjadi salah satu alasan mengapa pengguna zoom merasa nyaman berlama-lama menggunakan aplikasi video conference ini.
Selain memiliki kelebihan, Zoom juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain pada cara pengoperasian, data internet yang dibutuhkan, serta adanya kebocoran data pribadi. Pengguna yang ingin mengadakan rapat melalui Zoom haruslah memiliki aplikasi Zoom terlebih dahulu. Hal tersebut membuat penggunanya merasa 'ribet' dalam menggunakan aplikasi Zoom. Tak hanya itu, akses Zoom yang begitu luas mengakibatkan besarnya data internet yang digunakan oleh penggunanya.Â
Boros dalam penggunaan data internet saat menggunakan Zoom sudah menjadi rahasia publik. Terdapat kekurangan lainnya yang akan meningkatkan rasa takut penggunanya.
Saat menggunakan Zoom, rawan sekali terjadi kebocoran data pribadi. Kebocoran data yang terjadi pun bukan masalah yang kecil. Informasi penting seperti foto, pendidikan, bahkan bisnis akan dengan mudah tersebar di media sosial. Namun, terdapat solusi untuk peserta rapat agar bisa mencegah terjadinya kebocoran data tersebut. Solusinya yaitu peserta rapat tidak perlu mendaftarkan akun yang dimiliki. Cukup bergabung menggunakan ID meeting dan password yang telah diberikan oleh penyelenggara rapat. Cara tersebut bisa membuat peserta rapat dapat menggunakan Zoom dengan aman.
Selain Zoom, terdapat pula aplikasi video conference serupa yang biasa dikenal dengan Google Meet. Google Meet memiliki beberapa fitur yang serupa dengan zoom. Namun, fitur-fitur yang ada di Zoom dan Google Meet memiliki ciri khas tersendiri. Terdapat fitur pada Google Meet yang tidak disediakan oleh Zoom.
Kelebihan dari Google Meet dapat ditinjau dari mudahnya penggunaan hingga fitur yang disediakan. Berbeda dengan Zoom, Google Meet sangat memudahkan penggunanya untuk menyelenggarakan rapat baru. Pengguna tidak perlu memiliki aplikasi Google Meet terlebih dahulu. Cukup menggunakan website dan akun Google. Kemudahan ini menyebabkan penggunanya mempertimbangkan kembali untuk menggunakan aplikasi video conference Zoom atau Google Meet.