MENGENAL JENIS KARYA TULIS ILMIAH
*Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memaparkan pembahasan Secara ilmiah, yang dibuat untuk mencari jawaban atau Membuktikan kebenaran suatu hal. Karya ilmiah dibuat Berdasarkan metode ilmiah, dan ditulis secara sistematis dan Runtut.
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
1.Artikel ilmiah, berisi pendapat penulis tentang topik yang diteliti, dan biasanya dimuat dalam jurnal ilmiah
2.Makalah, berisi kajian masalah berdasarkan data di lapangan, dan biasanya dipaparkan dalam seminar
3.Skripsi, karya tulis ilmiah yang dibuat mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana, dan biasanya berisi hasil Penelitian.
4.Tesis, karya tulis ilmiah yang dibuat mahasiswa untuk memperoleh gelar magister, dan biasanya berisi hasil penelitian yang lebih mendalam dibandingkan skripsi
5.Disertasi, karya tulis ilmiah yang dibuat mahasiswa untuk memperoleh gelar doktor
6.Paper, berisi hasil penelitian atau analisis terhadap suatu topik tertentu
7.Kertas kerja, berisi hasil penelitian atau analisis terhadap suatu topik tertentu
Bentuk Penyajian Karya Tulis Ilmiah
Bentuk penyajian karya tulis ilmiah secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.Karya ilmiah popular. Karya ilmiah yang disajikan secara ringkas dan santai, dengan menggunakan bahasa yang Komunikatif, sederhana, dan mudah dipahami.
2.Karya ilmiah semi formal. Karya ilmiah yang disajikan dalam bentuk laporan biasa dan makalah, yang biasanya digunakan dalam proses pembelajaran.
3.Karya ilmiah formal. Karya ilmiah yang disusun dengan unsur-unsur kelengkapan akademis, seperti tesis, disertasi, dan Skripsi.
Unsur-unsur Karya Tulis Ilmiah
1.Penulis sebagai penyampai informasi
2.Isi informasi atau berupa isi tulisan
3.Saluran atau media, berupa tulisan
4.Pembaca sebagai penerima informasi
PROSES MENULIS ILMIAH
Proses Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Secara Umum
1.Perencanaan : Tentukan topik, tujuan, rumusan masalah, dan ruang lingkup karya ilmiah.
2.Pengumpulan bahan : Kumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti perpustakaan, internet, Wawancara, dan observasi.
3.Pembuatan kerangka : Buat kerangka penelitian atau outline yang berisi poin-poin penting.
4.Penulisan draf : Ekspresikan ide-ide dalam bentuk tulisan kasar.
5.Revisi : Perbaiki draf dengan menambahkan, Mengurangi, menghilangkan, atau menata isinya.
6. Penyuntingan : Perbaiki aspek mekanik karya Ilmiah, seperti huruf kapital, ejaan, struktur Kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, atau format Karangan.
7.Publikasi : Jika sudah sempurna, publikasikan Karya ilmiah di berbagai platform
Menemukan Ide Dan Masalah
1.Membaca jurnal ilmiah
2.Membaca buku
3.Mengamati lingkungan sekitar
4.Berpikir kreatif
5.Konsultasi dengan dosen atau peneliti
6.Melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
7.Menentukan langkah dan minat keilmuan
8.Perbanyak referensi
9.Tentukan ruang lingkup pembahasan
Mengembangkan Ide
Untuk mengembangkan ide masalah dalam karya Tulis ilmiah bisa melakukan brainstorming. Brainstorming adalah teknik yang dilakukan secara sadar untuk merekam semua ide yang berhubungan dengan subjek utama. Selain brainstorming, peneliti juga bisa mendapatkan Ide untuk karya tulis ilmiah dengan cara :
1.Membaca artikel ilmiah
2.Menghadiri konferensi ilmiah
3.Mencari inspirasi dalam kehidupan sehari-hari
4.Mempertimbangkan penelitian interdisipliner
5.Berkonsultasi dengan mentor.
Mengumpulkan Dan Mendeskripsikan Data
1.Menentukan informasi yang ingin dikumpulkan
2.Memilih metode pengumpulan data
3.Memperhatikan etika penelitian
4.Menentukan variabel penelitian
Mengumpulkan Dan Mendeskripsikan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah:
1.Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli
2.Pendekatan terhadap kelompok masyarakat
3.Membina hubungan yang baik dengan responden
4.Uji coba atau pilot study
5.Merumuskan dan menyusun pertanyaan
6.Mencatat dan memberi kode (recording and Coding)
DIKSI DAN PENYUSUNAN KALIMAT DALAM KARYA TULIS ILMIAH
Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan gagasan atau ide. Diksi digunakan untuk memberikan makna tertentu, menggambarkan cerita, dan menyampaikan gagasan dengan efek tertentu.
Diksi dalam karya tulis ilmiah
1.Diksi dalam karya tulis ilmiah adalah pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan agar pembaca dapat memahami teks. Diksi yang tepat dapat membuat kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diksi
1.Sesuaikan dengan jenis atau genre karya tulis.
2.Sesuaikan dengan karakter target pembaca.
3.Hindari kesalahpahaman dengan memilih kata yang tepat.
4.Gunakan diksi yang sesuai dengan EYD.
Jenis-jenis kata
*Kata benda
*Kata kerja
*Kata sifat
*Kata ganti
*Kata bilangan
*Kata tugas
Jenis-jenis kalimat
1.Berdasarkan jumlah pola kalimat: Kalimat tunggal Sedangkan Kalimat lebih pola kalimat. Dari satu pola kalimat, endjen majemuk terdiri dari dari dua atau lebih pola kalimat.
2.Berdasarkan isi : Kalimat berita menyampaikan informasi atau pernyataan, sedangkan kalimat tanya bertujuan untuk mendapatkan informasi atau reaksi.
3.Berdasarkan fungsi: Kalimat perintah bertujuan memberikan perintah, kalimat seruan mengungkapkan berasad perasaan yang menyampaikan informasi.
PEMBUATAN KARANGAN DESKRIPSI, NARASI DAN EKSPOSISI
1.Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah tulisan yang menggambarkan suatu objek secara rinci, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan langsung objek yang dipaparkan.
Ciri-ciri karangan deskripsi
1.Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
2.Penggambaran dilakukan dengan jelas dan melibatkan kesan indera
3.Membuat pembaca ikut merasakan sendiri atau mengalaminya
4.Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan secara terperinci
Langkah-langkah menyusun karangan deskripsi
1.Menentukan topik, tema, dan tujuan karangan
2.Merumuskan judul karangan
3.Menyusun kerangka karangan
4.Mengumpulkan bahan/data
5.Mengembangkan kerangka karangan
6.Membuat cara mengakhiri dan Menyimpulkan
2.Karangan narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis, atau sesuai urutan waktunya. Peristiwa dalam karangan narasi bisa benar-benar terjadi, atau bisa juga hanya khayalan.
Ciri-ciri karangan narasi
1. Menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis
2. Peristiwa bisa benar-benar terjadi atau hanya khayalan
3. Tujuannya untuk menghibur pembaca
4. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat naratif.
3.Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan informasi atau konsep secara jelas dan logis, dengan tujuan memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi berisi fakta ilmiah atau nonfiksi.
Ciri-ciri karangan eksposisi
1.Menggunakan fakta sebagai Penjelas
2.Gaya informasi yang informatif
3.Penyampaian secara lugas
4.Menggunakan bahasa baku
5.Objektif atau tidak memihak
6.Tidak memaksakan kemauan penulis kepada pembaca
Struktur karangan eksposisi
1.Tesis, yaitu pembukaan yang berisi sudut pandang penulis terhadap topik yang akan dibahas
2.Argumentasi, yaitu alasan yang berisi bukti-bukti yang dapat memperkuat tesis
3.Penegasan ulang, yaitu bagian akhir dari karangan eksposisi yang berisi simpulan yang menegaskan kembali tesis
PEMBUATAN KARANGAN ARGUMENTASI DAN MEMAHAMI KARANGAN PERSUASI
1.Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar menerima kebenaran suatu pendapat atau gagasan. Karangan ini bersifat objektif dan berisi alasan, contoh, dan bukti yang mendukung argumen penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi
1.Bersifat bukti dan kebenaran
2.Memiliki alasan yang kuat
3.Menggunakan bahasa denotatif
4.Analisis rasional (Berdasarkan Fakta)
5.Membatasi subjektivitas dan Emosional
Data dan fakta dalam menyusun karangan  argumentasi
Diperoleh melalui :
1.Wawancara,
2.Angket,
3.Observasi,
4.Penelitian lapangan,
5.Penelitian kepustakaan.
*Karangan argumentasi sering digunakan sebagai teks landasan dalam debat.
2.Karangan persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Karangan ini biasanya menggunakan ajakan, saran, bujukan, atau perintah, didukung oleh argumentasi dan fakta.
Ciri-ciri karangan persuasi:
1.Menggunakan kata-kata yang berupaya mengajak dan memengaruhi pembaca, seperti "sebaiknya," "marilah," "mulailah," "ayo,", "janganlah," dan sebagainya.
2.Tulisan bersifat subjektif karena isinya merupakan murni pandangan pribadi penulisnya mengenai suatu topik.
3.Sering muncul pada teks pidato, teks negosiasi, atau dalam iklan.
*Struktur teks persuasi: Â Pendahuluan, Fakta, Ajakan
Untuk menulis karangan persuasi, penulis perlu:
1.Melakukan penelitian yang baik
2.Sadar akan bias pembaca
3.Memahami dengan kuat kedua sisi masalah
4.Menunjukkan mengapa pendapat penulis itu Benar, tetapi juga mengapa pandangan yang berlawanan salah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H