Mohon tunggu...
Putri SekarDiani
Putri SekarDiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengisi kesibukan

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka dan Duka Menjadi Seorang Konten Kreator

16 Juni 2021   10:53 Diperbarui: 16 Juni 2021   11:02 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era yang sudah maju seperti sekarang, hampir semua masyarakat memanfaatkan teknologi di kehidupan sehari hari, dengan adanya teknologi dan internet segalanya lebih di permudah melakukan aktifitasnya dalam segala bidang. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

Salah satu contoh paling dekat dan pastinya semua orang tahu adalah bagaimana internet telah mengubah banyak hal. Tidak hanya mengubah bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, namun juga berhasil mempengaruhi sisi promosi atau periklanan dalam bisnis yang ada di Indonesia bahkan juga dunia. Dengan teknologi juga, kini mempengaruhi sisi promosi atau periklanan dalam bisnis yang ada di Indonesia bahkan juga dunia. keberhasilan pemasaran melalui media sosial adalah dengan menggunakan influencer marketing secara definisi influencer marketing adalah sebuah metode dengan menunjuk orang atau figur yang dianggap memiliki pengaruh diantara masyarakat yang dirasa dapat menjadi sasaran promosi dari merek tersebut.

Seperti yang kita ketahui, promosi atau periklanan di Indonesia saat ini lebih condong melalui internet, dan bila diingat kembali bahwa periklanan pada pertelevisian di Indonesia memiliki batas waktu tersendiri untuk memasarkan suatu produk, kini periklanan lebih beralih ke internet.

Fenomena social media influencer yang sedang marak saat ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pola konsumsi masyarakat. Besarnya konsumsi masyarakat akan produk-produk yang dipromosikan oleh influencer media sosial sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini didukung dengan tingkat kepercayaan terhadap media sosial. Kepercayaan yang dibangun oleh social media influencer dengan para pengikutnya tersebut menyebabkan konsumsi akan suatu brand meningkat. Social media endorsement merupakan salah satu contoh wadah bagi para pedagang online untuk memasarkan produknya, dengan cara pemilik toko online atau brand meminta dukungan dari seorang content creator di social media yang memiliki banyak penggemar atau pengikut.

Content creator merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Nah konten-konten yang dibuat oleh para content creator itu biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, Instagram, Snapchat, WordPress, dan sebagainya. Menurut State of Digital Publishing, content creator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media, terutama media digital.

Menurut mereka, content creator biasanya memiliki target audiens tertentu. Content creator atau influencer adalah seorang pembuat konten dengan jumlah pengikut yang banyak di media sosialnya. Mereka membangun engagement atau ikatan dengan pengikutnya dengan cara membagikan konten - konten yang menginspirasi, menghibur, ataupun memberikan informasi yang dapat menyatukan mereka dengan pengikutnya. Seorang content creator juga biasanya menetapkan tren di antara audiens mereka sehingga banyak brand yang melirik mereka untuk bekerja sama untuk mempromosikan produk brand tersebut. Sementara itu, menurut HubSpot, content creator adalah orang-orang yang membuat materi (konten) yang memiliki nilai edukasi dan hiburan. Materi ini juga kelak disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens. Lazimnya, content creator memakai banyak platform untuk menyebarkan konten mereka.

Selain social media seperti Facebook, Instagram, atau YouTube, mereka juga memakai blog, infografik, maupun ebook untuk menyebarkan konten.Content creator sendiri dalam konteksi ini bukanlah selebriti ataupun blogger. Tentu, selebriti maupun blogger bisa masuk ke dalam kategori pencipta konten. Namun, tidak semua pencipta konten adalah selebriti maupun blogger kenamaan. Ketika kamu memutuskan untuk membuat video mengenai tata cara mandi yang benar, lalu mengunggahnya di akun Instagram kamu, maka kamu sudah bisa dianggap pencipta konten. Begitu juga ketika kamu membuat video perjalanan mendaki gunung, lalu mengunggahnya di YouTube, maka kamu juga sudah bisa dianggap pencipta konten. Tidak perlu menjadi figur publik untuk bisa menjadi content creator. Banyaknya social media, tetapi yang paling banyak digunakan untuk product branding adalah Instagram, TikTok.

Kini Instagram dan TikTok dijadikan ladang bebisnis dan promosi. Topik-topik yang dipilih oleh para content creator juga sangat beragam, mulai dari fashion, beauty, kuliner, sampai daily vlog. Keberadaan profesi content creator memang nggak lepas dari kemajuan teknologi personal branding dan corporate branding. Dapat disimpulkan bahwa content creator sendiri merupakan wujud dari aktivitas PR kontemporer. Di tahun 2020, sosial media di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat hingga menjadi budaya populer adalah aplikasi Tiktok. Tiktok bukanlah sosial media yang baru di Indonesia, sejak 2018 Tiktok sudah mulai masuk akan tetapi diblokir oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan alasan Tiktok memproduksi konten negatif yang buruk bagi kalangan anak-anak. Setelah 2 tahun di blokir, kini Tiktok menjadi trend baru dan budaya populer yang digemari masyarakat. Perkembangan suatu budaya populer saat ini di Indonesia sangat besar peran generasi millennial, karena para millennial sangat aktif dan intens dengan teknologi baru, salah satunya adalah aplikasi Tik Tok yang banyak di gunakan generasi millennial di Indonesia danmenjadikannya budaya populer di Indonesia Terlebih lagi dimasa Covid-19 saat ini, banyak masyarakat yang menghabiskan banyak waktu dirumah sehingga intensitas internet juga meningkat. Banyak masyarakat yang memunculkan kreatifitasnya di media sosial Tiktok.

Aplikasi TikTok menjadi sarana untuk promosi karna saat ini orang orang banyak yang mengunakan aplikasi ini untuk menuangkan kekreatifan, pengalaman, kegiatan sehari hari dan lain lainnya. Kini aplikasi TikTok sangat hangat dan menjadi perbincangan. Banyak online shop msupun Offline shop memanfaatkan TikTok untuk membuat video yang menarik agar para orang orang tertarik untuk melihatnya dan membelinya. Untuk menjadi content creator sendiri mengumpulkan ide, data, dan melakukan riset serta membuat konsep untuk menghasilkan suatu konten. Menghasilkan konten yang sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan. Berusaha memenuhi tujuan yang disepakati dari sebuah konten. Misalnya, tujuan promosi, edukasi, menghibur atau memberi informasi. Kemudian menyesuaikan konten dengan platform yang dipilih.

Dalam hal ini, seorang content creator bisa menghasilkan karya untuk multi-platform. Dan mengevaluasi konten yang telah ditayangkan. Dengan menggunakan content creator dapat memudahka promosi suatu produk dengan konten yang lebih menarik masyarakat dan meningkatkan kualitas, juga seorang content creator mampu membranding perusahaan dengan gaya dan ciri khasnya dalam membentuk strategi kreatid melalui karya yang dibuatnya, seorang content creator juga menciptakan karya sesuai dengan kebutuhan pelanggannya melalui konten yang dibuat. Serta untuk membuat konten di indonesi lebih sehat, menyarankan pemerintah sekaligus konminfo membuat rating usia di film film atau layar lebar dengan memberi rating tersebut dibuat di platformn social media yang sering digyunakan oleh masyarakat seperti Instagram, twitter, ataupun social media yang lain. Dan diharapkan juga kepada Content Creator mendaftarkan keterangan rating kontennya, itu konten 17 + keatas atau 17 tahun kebawah agar tayangannya tidak salah ditonton kepada orang yang seharusnya tidak menontonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun