Mohon tunggu...
Putri SekarDiani
Putri SekarDiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kebiasaan Baru Bermedia Sosial di Era Globalisasi

26 April 2021   14:06 Diperbarui: 26 April 2021   14:07 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu fenomena dalam kemajuan teknologi internet dalam aktivitas daring yang dilakukan oleh khalayak di seluruh penjuru dunia terbilang masif dan intensif. Ada banyak motif dan tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses layanan daring, khusus- nya media sosial.

beberapa isu-isi terkini terkait penggunaan media sosial yang relatif menyita perhatian para akademisi dan peneliti, yaitu swafoto (selfie), cyberwar, belanja daring, personali- sasi diri pengguna, dan budaya share.

kegiatan tersebut sebagai wujud dari eksistensi diri. Berswafoto dan menyebarkannya di media sosial tidak sekadar terfokus pada penam- pilan diri si pengguna. Swafoto merupakan upaya representasi diri di media sosial, sebuah upaya agar dianggap 'ada' atau eksis dalam jaringan. Seseorang yang melakukan swafoto juga tengah berusaha mengkonstruksikan identitas sosialnya dengan cara memaksimalkan atau memini- malkan karakter positif atau negatif dalam dirinya supaya self-esteem tetap terpelihara (Shaw & Costanzo, 1982).

Swafoto yang sukses ditandai dengan banyaknya pujian, pemberian tanda 'komentar' dan  'like' (fitur dalam Instagram). Bila sudah demikian, maka individu merasa puas dan semakin terdorong untuk kembali melakukan swafoto dan mengunggahnya di media sosial. Namun, bila kondisinya terbalik, individu dapat merasa diacuhkan dan tidak dihargai oleh lingkungan sosial- nya. Keadaan tersebut bisa memicu keingin- an untuk tidak kembali mengunggah swafoto atau tetap melakukan swafoto, namun dengan evaluasi tertentu.

Tapi dengan adanya kolom komentar dalam media sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif karna banyaknya orang yang melihat dan mengkritik kadang juga dengan kata kata yang tidak sopan atau baik dan membuat orang yang dikomentari menjadi down atau sakit hati. Jadi menurut saya lebih baik bijak dalam bermedia sosial karna banyak individu dengan segala sifat dan pendapatnya, diharapkan agar saling menghormati satu sama lain sehingga kita semua dapat bermedia sosial dengan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun