Mohon tunggu...
Putri Saya
Putri Saya Mohon Tunggu... -

Medical Technologist Laboratorist\r\nYM : putriyuliya@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love Fool Part 1; Introduction Fool

24 Maret 2013   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:19 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Love fool

Ketika Dua Orang Yang Mungkin Saling Suka Mencoba Menjaga Harga Diri Dan Menahan Diri Untuk Saling Mengungkapkan Rasa Suka, Benci Dan Amarah...

In this life i be the main player. With God as the Director but i make my own scenario...

Baca saja hingga akhir tulisan, jangan dianggap terlalu serius, saya hanya ingin berbagi cerita tentang pemikiran saya, cerita ini bodoh dan melemahkan, tapi sering saya menertawakan diri saya sendiri.

Sebelumnya, apakah pernah ini terjadi pada Anda? Lalu bagaimana Anda menyikapinya? Saya sungguh penasaran apa ada pula disana yang mempunyai cerita yang sama seperti yang saya alami dan rasakan. Berbagilah, akan membuat Anda lebih relax dalam segala hal.. Happy reading everyone.... J

“Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku,

Hingga membuat kau percaya,

Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku

Rasa cinta yang tulus dari dasar lubuk hatiku”

Lagu yang sangat cocok untuk menggambarkan situasi tentang perasaanku untukmu. Sangat menyentuh dan menyedihkan. Mungkin saat dia membaca ini bagai suatu yang tidak bermakna bahkan membuatnya berkata “apaan sih!” . Tapi cobalah lihat lebih dalam, baca, pahami dan rasakan sedikit saja yang aku rasakan. Mungkin saat kau membaca ini kita tidak akan bertemu lagi, bisa saja ini surat perpisahan dariku untukmu, benar hanya untukmu, jujur aku tidak tahu apa yang akan aku sampaikan padamu, hanya saja saat aku memegang laptop ini tangan dan pikiranku dengan sendirinya mengalirkan ungkapan yang mewakiliku. Aku tidak tahu harus mulai dari mana menggambarkanmu dan mengatakannya.

Kita adalah dua orang berbeda dengan pendapat yang jauh berbeda. Kau teguh dengan keras kepalamu itu aku pun juga demikian, pertanyaan klasik adalah bisakah dua orang yang sangat berbeda bersama? Jawabnya untuk saat ini i dont know.

Kesan pertama bertemu denganmu kau adalah  orang yang menyebalkan, ya benar sekali, sangat menyebalkan. Apa tidak ada yang berani mengatakannya padamu? Tentu saja. Namun bagiku kau berbeda, ada sesuatu yang ada dalam dirimu yang membuatku tertarik entah mengapa. Dan anehnya aku percaya padamu dan aku ingin menjadi bagian hidupmu entah apa. You’re just the loneliest one, i can’t help but fall for you.

Sangat menyedihkan jika bertemu orang yang sangat kau pedulikan namun hanya untuk diberitahu bahwa kau bukan untuknya.

Dan aku bertanya mengapa aku terlihat bodoh, jelek dan selalu salah dihadapmu. Perlu kau ketahui bahwa kalau dekat denganmu rasanya jadi seseorang yang bukan aku sama sekali, lemah, manja, dan berlebihan. Seperti aku sudah kenal lama denganmu. I’ve tried so hard to be myself but end up as  someone you may hate. Dan aku sering menyesalinya. Namun aku katakan, sungguh kau ingin menilaiku seperti apa aku peduli namun jika sulit merubah pikiranmu itu aku harus apa melainkan tetap menjadi diriku sendiri. Aku bukan menyerah pasrah tapi mencoba realistis dengan keadaan.

Terus terungkap tanya apa yang akan terjadi denganmu dan denganku jika tetap seperti ini?. Yah kau tahu tidak ada ungkapan cinta diantara kita bahkan hubungan timbal balik yang aku inginkan pun tak pernah berjalan dengan baik, tapi itu tidak jadi masalah sekarang. Aku suka denganmu ketika kau sudah mau membuka hatimu dan pikiranmu sedikit untukku dengan kau menceritakan kisah hidupmu. Untuk mengawali semua yang indah yang aku inginkan darimu pertama sekali hanyalah engkau mencoba untuk membuka pikiran dan berbagi pemikiran denganku. Aku tidak akan pernah menertawakanmu pun mengolokmu dengan apapun pemikiran yang ada di kepalamu. Justru aku akan membantumu memberikan pertimbangan seperti apa yang lebih baiknya. Tentu saja semua itu hanya semu kalau kau belum mau membuka pemikiranmu denganku. Tapi tak apa, biarkan saja pemikiranmu mengalir dengan sendirinya yang mungkin kau tidak butuh untuk membaginya, tapi tidak ada yang salah ketika kau ingin membagi pemikiran bahkan isi hatimu, datanglah padaku sayang, aku selalu disitu.

Jadi ada sesuatu yang membuatku tersadar ketika waktu terus berjalan hingga detik ini, banyak film dan buku yang aku baca dan membuatku tersenyum sendiri dan bahkan menertawakan diri sendiri. Hahaha mengapa aku begitu bodoh!.  Dan tentu, aku belum dewasa, belum cukup memahami pemikiran untuk memaknai sikapmu terhadapku yang seperti itu. Kau pernah menyuruhku pergi dan berhenti untuk menjadi seseorang yang memperdulikanmu, kau itu bodoh atau apa?. Apa kau ingin aku berubah menjadi tak peduli?. Hal tersebut adalah yang terbodoh yang pernah aku tahu. Dan kenyataannya yang aku pahami, bukan kau menyuruhku untuk pergi dan berhenti, dan bukan kau menolakku tapi karena ada seseorang dihatimu yang tidak mungkin kau meninggalkannya. Apakah seperti itu? Mungkinkah gadis itu?. Diammu membuatku tidak mengerti namunku berusaha biasa saja. Kau tidak menolakku hanya saja kau tidak melihatku karena pikiran dan hatimu terpusat untuknya. Tak apa, mungkin ada kesempatan nanti untuk aku memperbaiki semuanya, jika Tuhan memberi kesempatan tentunya. Dan aku yakin Tuhan akan memberi kesempatan untuk membuatnya lebih baik.

Aku sudah mulai merubah jalan arah pemikiranku, menjadi lebih terbuka tapi kembali mengarah kepada ketidakpedulian. Percaya padaku apapun yang akan terjadi aku masih setia disana untuk mendukungmu. Dan hal terakhir yang aku pikirkan, aku menantang diriku sendiri, aku berharap Tuhan memberikan aku kesempatan lain untuk bersamamu lebih lama, disaat itu aku akan membagi perasaanku denganmu, karena aku tidak ingin kepedulianku selama kita bertemu ini tidak tersampaikan bahkan tidak terbalas. Jadi aku putuskan akan membagi perasaanku denganmu segera setelah Tuhan mengatur waktu yang tepat, dan semoga itu cepat, agar engkau tahu betapa aku peduli denganmu dan agar ini tidak terus menjadi rahasia antara aku, dan Tuhan yang aku cintai.

Dan aku sungguh sangat berharap jika ada kesempatan kedua di kehidupan ini aku sangat berharap Tuhan tidak mempertemukan kita, aku tidak ingin pernah bertemu denganmu. Namun tidak mungkin mengubah waktu lalu. Jadi aku menerima keputusan dimana aku bertemu denganmu, ingin aku mengelak tapi tidak mungkin.

Aku sungguh penasaran dengan akhir cerita ini, apa berakhir sedih seperti buku yang menginspirasiku untuk mengambil tindakan mengatakan padanya?. Ingin mengelak tapi sepertinya begitu. Bukan, bukan berakhir sedih tapi kepuasan hati dan kelegaan pikiran dimana aku akan mengatakan hal itu kepadanya. I’m just gonna put my love out there, without hoping anything in return. Apakah itu cukup adil Tuhan? Belum tahu sebelum aku menjalaninya. Semoga berjalan baik-baik saja.

If we could turn it back, what would we want to change? We have now to take a chance, come on we gotta make a stand, what have we got to lose? The choice is in our hands, and sure we can find a way, to do anything if we try to, live like there is no tomorrow,cause all we have is here right now don't ever let this life pass us by, if there never was a bad day we had, we’ll have no memories, then there’d be nothing left. (from my dear friend, true light).

Baca juga Love Fool Part 2; The Truth Is...

Thank ya readers...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun