Mohon tunggu...
Putri Saviira Fauzia Syamsir
Putri Saviira Fauzia Syamsir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Semester 4 Universitas Muhammadiyah Malang.

Hallo Semua salam kenal! Aku Putri Saviira Fauzia Syamsir biasa di panggil Zia ♡. Kuliah Dan beroganisasi menjadi kesibukan aku saat ini, selain itu aku memiliki ketertarikan dalam menulis serta bersosial media..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sosial Media Berdampak kepada Kesehatan Mental Anak

19 Mei 2022   18:35 Diperbarui: 19 Mei 2022   18:40 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era jaman serba digital ini sosial media adalah segala-galanya bagi masyarakat Indonesia. Terlebih untuk anak-anak remaja, terlepas dari hal itu sosial media juga sangat memiliki dampak buruk bagi pengunanya.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental pada seseorang. Kasus baru  menunjukkan media sosial berbahaya bagi orang dewasa serta anak-anak. Disisi lain Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sosial media berdampak negatif pada kesehatan mental.

Misalnya seperti memicu kecemasan, depresi, mengganggu kualitas tidur, hingga menimbulkan kecanduan pada pengguna sosial media. Selain itu, penggunaan media sosial secara berlebihan juga bisa berdampak negatif pada gambaran diri yang kurang baik.

Media sosisal memiliki dampak negative bagi kesehatan mental anak maka dari itu diperlukan pantauan dari orang tua agar anak bijak dalam menggunakan media social. Penggunaan social media terlalu lama akan berdampak pada kesehatan mental anak. 

Sebagian social media ada yang memiliki efek positif pada anak-anak dan remaja dalam mengajarkan keterampilan social, berkomunikasi, maupun bersenang-senang.

Penggunaan social media di masyarakat memang sudah menjadi salah satu kebutuhan seharihari. Tidak dapat dipungkiri bahwa social media telah terintegrasi dengan kuat dalam kehidupan sehari-hari tanpa terkecuali bagi masayarakat Indonesia. Social media membuat setiap orang dapat menggunakan ponsel mereka untuk mencari informasi sekaligus tetap terhubung dengan orang lain secara mudah dan relevan.

Social media menjadikan cara utama dalam berkomunikasi pada anak sekarang saat ini, terutama dimasa pandemic yang sebagian besar waktunya berada di rumah saja karna lockdown dan WFH. Dalam sisi positif, peran media social sangat penting bagi remaja untuk memperoleh dukungan social terutama dalam menjalani masa pandemic. Banyak remaja yang mengalami stress bahkan depresi dikarenakan tidak bisa menjalani aktifitas normal seperti sebelumnya, solusinya adalah media social dapat mengurangi dampak negative yang timbul akibat pandemic.

Media social menjadi kebutuhan psikologis yang dapat membantu orang untuk memenuhi kebutuhan dalam berkomunikasi antar manusia dan mengatasi kesulitan dimasa pandemic. Media social digunakan untuk tujuan akademik dan pekerjaan seperti melakukan kuliah online, webinar, rapat, dan juga untuk karyawan work from home.

Di masa pandemic covid-19 ini juga penggunaan media social sangat meningkat, banyak pengguna memanfaatkan media social sebagai media alternative untuk memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Selain memberikan dampak yang positif dalam hal mudahnya mencari informasi, menjalin komunikasi, berbagi pengetahuan. Penggunaan media social juga memiliki dampak negative bagi remaja yaitu penyalahgunaan dalam pencarian informasi dan kecanduan media social yang berakibat pada kondisi psikologis anak atau berisiko menganggu kesehatan mental anak.

Media social juga mempengaruhi pandangan remaja melalui perbandingan social dan interaksi yang negative misalkan dalam hal cyberbullying. Selain itu, beberapa konten media social yang melibatkan normalisasi bahkan berpotensi memicu tindakan menyakiti diri sendiri pada mental anak sehingga mengakibatkan bunuh diri di kalangan remaja. Hal ini perlu memiliki kesadaran diri dan kebijakan social terkait kepedulian terhadap anak dalam bijak bermedia social agar tidak berdampak pada kesehatan mental anak.

Penggunaan media social yang kurang bijak akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental anak. Media social kerap dijadikan sebagai salah satu factor risiko ganguan depresi serta gangguan kecemasan. Munculnya kondisi gangguan tersebut disebabkan kecenderungan penggunaan media social membandingkan diri anak tersebut dengan orang lain dalam hal keberhasilan yang dicapai orang lain melebihi apa yang dimiliki oleh anak tersebut sehingga menyebabkan rasa iri yang dapat memicu depresi. Bahkan perasaan depresi pun bisa memicu keinginan akan hal bunuh diri ketika melihat pencapaian diri sendiri tidak sebanding dengan anak yang lain.

Kesehatan mental pada anak merupakan kondisi dimana seseorang menyadari kemampuannya sendiri dalam mengatasi tekanan hidup yang normal hingga dapat bekerja secara produktif maupun memberikan kontribusi terhadap lingkungan social. Sehat secara mental bagaimana cara anak berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental penting dalam kehidupan sehari-hari dari masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa.

Apabila media social dilakukan secara berlebihan akan berdampak pada kesehatan mental anak dan dapat memicu peluang terjadinya perundungan online hingga mengganggu kesehatan fisik.

Media social yang bisa mempengaruhi kesehatan mental anak walaupun intensitas penggunaan ponsel dapat meingkat sesuai usia anak tersebut, penting menjadi tanggung jawab bagi orangtua untuk tetap mengawasi penggunaan ponsel pada anak. Anak dapat menggunakan ponsel nya pada waktu tertentu seperti waktu istirahat untuk dapat bermain media social, waktu belajar, dan penting juga menerapkan waktu luang bersama tanpa gangguan ponsel. Diharapkan anak juga bersikap bijak dalam hal penggunaan media social. Jikalau saat bersama dengan teman-teman atau keluarga lebih baik jangan sibuk memandangi ponsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun