Mohon tunggu...
Putri Santika
Putri Santika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang hobi membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Numerasi Seru Dengan Ular Tangga Cerdas Oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 8 Pada Siswa Di SDN 38 Ampenan

26 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ular Tangga Cerdas Sebagai Media Pelajaran Matematika

Apakah Anda pernah berpikir bahwa belajar matematika bisa seseru bermain ular tangga? Itulah yang terjadi di SDN 38 Ampenan, tempat saya dan rekan-rekan Kampus Mengajar 8 melaksanakan program Ular Tangga Cerdas.

Kampus mengajar merupakan bagian dari program kampus merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas diluar kelas perkuliahan. Mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar, akan ditempatkan pada sekolah penugasan baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah kejuruan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Mahasiswa tidak hanya membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah penempatan, melainkan mahasiswa mendapatkan benefit berupa meningkatkan keterampilan mengajar, kerja sama serta kepemimpinan.

Saya adalah salah satu peserta Kampus Mengajar 8 yang mendapatkan penugasan di SDN 38 Ampenan. Setelah melakukan observasi selama satu minggu, kami menyusun berbagai Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Salah satu program kerja yang kami buat adalah Ular Tangga Cerdas, sebuah media pembelajaran berbasis permainan untuk mata pelajaran matematika.

Ular Tangga Cerdas merupakan sebuah permainan klasik yang dijadikan sebagai media pembelajaran khususnya pada matapelajaran matematika. Hal ini bertujuan untuk mengubah pandangan siswa terhadap matematika, yang sering dianggap sulit dan membosankan. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa diharapkan lebih antusias mengikuti pelajaran. Permainan ini dimodifikasi dari ular tangga klasik, di mana setiap petaknya berisi soal matematika. Aturannya cukup sederhana: jika siswa menjawab soal dengan benar, mereka boleh melanjutkan langkah sesuai dadu. Kalau kalah?  Mereka harus kembali ke start. Tantangan ini justru membuat mereka semakin bersemangat, terutama karena ada elemen kompetisi untuk mencapai garis akhir terlebih dahulu. 

Hal yang paling menyenangkan adalah melihat siswa yang awalnya pasif menjadi lebih aktif. Mereka mulai berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk memastikan jawaban benar. Suasana kelas yang awalnya sunyi kini penuh tawa dan semangat. Bahkan, meski ada kelompok yang harus kembali ke start karena salah menjawab, mereka tidak menyerah. Sebaliknya, mereka semakin berusaha agar bisa mengejar kelompok lain. Momen kejar-kejaran menuju finish ini benar-benar membuat suasana belajar menjadi hidup.

Selain menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, ular tangga cerdas juga membantu meningkatkan kemampuan numerasi siswa. Mereka secara tidak langsung terlatih menyelesaikan soal matematika dengan cepat dan tepat. Tidak hanya itu, kerja sama antar siswa pun terasah, karena mereka harus saling membantu dalam menyelesaikan soal. Media ini juga fleksibel untuk berbagai materi, mulai dari operasi hitung dasar hingga soal-soal yang lebih kompleks seperti pecahan atau bilangan desimal.

Sebagai mahasiswa, pengalaman ini membuat saya semakin yakin bahwa pembelajaran kreatif dapat membawa perubahan besar. Dengan pendekatan yang menyenangkan, matematika bisa menjadi pelajaran yang dinanti, bukan dihindari.

Mari kita jadikan pembelajaran matematika lebih hidup dan menyenangkan. Apakah Anda tertarik mencoba inovasi ini di kelas Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun