Mohon tunggu...
Putri Sania
Putri Sania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Belajar menjadi lebih percaya diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konflik Mahasiswa yang Salah Jurusan dan Strategi Penanganannya

16 Juni 2023   16:29 Diperbarui: 19 Juni 2023   06:51 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa di perpustakaan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Banyak siswa menghadapi tantangan dalam memilih jurusan kuliah yang sesuai. Beberapa dari mereka mungkin menemukan diri mereka berada di jurusan yang tidak cocok dengan minat dan bakat mereka. 

Dalam artikel ini, kita akan menggali fenomena salah jurusan di perguruan tinggi dan dampaknya terhadap kehidupan mahasiswa.

Tidak dapat dipungkiri banyak mahasiswa yang mengalami salah jurusan pada masa kuliah. Salah satu faktor tertinggi mahasiwa dalam memilih jurusan yaitu dari lingkungan sosial dan keluarga. 

Menurut (Dahani & Muliati Abdullah, 2020) ada 40,6% dukungan sosial orangtua dapat memprediksi pengambilan keputusan jurusan. 

Dukungan keluarga maupun lingkungan akan berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan anak untuk memilih jurusan pada saat dia merasa kesulitan ataupun bngung. 

Namun hal itu yang dapat menyebabkan anak menyampingkan minat dan bakat yang ada pada dirinya saat akan memilih jurusan, padahal minat dan bakat sangat berpengaruh pada pemilihan jurusan yang sesuai dengan dirinya sendiri.

Salah pada saat memilih jurusan di perguruan tinggi membuat mahasiswa kurang semangat atau kurang motivasi dalam menyelesaikan kuliah. 

Ketika mereka menyadari bahwa jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat, bakat, atau tujuan karir mereka, mereka mungkin merasa terjebak dalam lingkungan yang tidak memotivasi. 

Kurangnya keterlibatan dan minat dalam mata kuliah yang tidak relevan dapat menghasilkan kualitas belajar yang rendah dan menurunkan motivasi untuk mencapai prestasi yang baik. 

Mahasiswa juga mungkin mengalami kebingungan dan kehilangan arah, karena mereka tidak merasa terhubung dengan materi pembelajaran yang diajarkan. 

Ketika motivasi menurun, mahasiswa cenderung kurang berpartisipasi dalam diskusi kelas, kurang bersemangat untuk menyelesaikan tugas, dan bahkan dapat mengalami penurunan performa akademik secara keseluruhan. 

Sampai saat ini yang terjadi di beberapa kampus banyak mahasiswa berhenti dan tidak menyelesaikan kuliahnya hanya karena merasa salah jurusan dan tidak mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, karena tidak sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Anggraini & Surjaningrum, 2012), ada beberapa coping strategi yang sering dilakukan oleh mahasiswa yang salah jurusan untuk mengatasi konflik yang dialaminya seperti:

  • Mengasah minat mandiri

Mengasah minat mandiri merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh mahasiswa yang merasa salah jurusan. 

Hal ini melibatkan eksplorasi diri untuk menemukan minat dan bakat yang sebenarnya, yang mungkin tidak terpenuhi oleh jurusan yang sedang diambil. 

Mahasiswa dapat melakukan kegiatan di luar perkuliahan yang berkaitan dengan minat mereka, seperti mengikuti kelompok studi, klub, atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka. 

Dengan mengasah minat mandiri, mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang minat dan bakat mereka, yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan terkait perubahan jurusan atau menemukan jalur pendidikan yang lebih sesuai dengan minat mereka.

  • Mengerjakan tugas bersama teman dekat

Mengerjakan tugas dengan teman dekat dapat menjadi strategi yang efektif bagi mahasiswa yang merasa salah jurusan. 

Kolaborasi dengan teman dekat dalam mengerjakan tugas dapat membantu mengurangi beban dan meningkatkan motivasi dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. 

Melalui kolaborasi dengan teman dekat, mahasiswa dapat memperoleh inspirasi, bantuan, dan dukungan yang dapat membantu mereka mengatasi kesulitan dan menjaga motivasi mereka dalam menyelesaikan studi meskipun dalam jurusan yang mungkin tidak sesuai dengan minat mereka.

  • Berbagi cerita dengan teman

Berbagi cerita dengan teman juga merupakan salah satu strategi yang bermanfaat bagi mahasiswa yang merasa salah jurusan. 

Dalam situasi ini, berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka dengan teman dapat memberikan rasa lega dan pemahaman yang saling menguatkan. 

Selain itu, berbagi cerita dengan teman juga dapat menciptakan hubungan sosial yang kuat dan saling mendukung, yang dapat memberikan dukungan sepanjang perjalanan akademik mereka.

Daftar Sumber: 

Anggraini, P., & Surjaningrum, E. R. (2012). Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan. 12(02), 119--127.

Dahani, & Muliati Abdullah, S. (2020). Pengambilan Keputusan Jurusan Ditinjau Dari Dukungan SosialOrangtua Pada Mahasiswa. Seminar Nasional Hasil Penenlitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat, 2008, 386--391. https://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/178

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun