Mohon tunggu...
Putri Safira
Putri Safira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Psikologi Unand Lakukan Psikoedukasi Guna Tingkatkan Resiliensi dalam Menghadapi Bencana Banjir di Arai Pinang

8 Januari 2024   19:28 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:36 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Andalas melakukan sosialisasi pada  Jumat, 29 Desember 2023 berupa pemberian psikoedukasi kepada warga yang berada di komplek Griya Emya Hasanah yang berada di jalan Arai Pinang, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Berdasarkan dari hasil wawancara mahasiswa Psikologi dengan warga sekitar (26/12/2023) didapati bahwasanya banjir merupakan bencana yang rutin terjadi setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan genangan air yang tinggi dan berujung pada terjadinya banjir yang berdampak pada ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

Munculnya banjir sebagai bencana alam membawa dampak yang mengganggu bagi individu. Mereka berjuang untuk menyelamatkan harta benda, menghadapi kekurangan pasokan makanan yang hilang akibat banjir, kehilangan pekerjaan, sementara mereka berupaya keras agar kehidupan mereka dapat terus berjalan. Salah satu faktor pemicunya adalah pemenuhan kebutuhan dasar, seperti fasilitas tempat pengungsian, akomodasi bagi para korban bencana, asupan makanan dan minuman, serta pakaian yang diperlukan oleh mereka yang terkena dampak banjir. Kondisi semacam ini dapat menimbulkan kegelisahan di kalangan individu yang terdampak banjir. Akibatnya, orang-orang yang menjadi korban banjir memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah mental seperti tingkat stres, depresi, dan masalah kecemasan.

Kondisi setelah terjadinya bencana pada seseorang perlu mendapat perhatian agar tidak memburuk, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil atau menyusui, individu dengan disabilitas, dan lansia. Wanita dan lansia sering menjadi penyintas atau korban terbanyak dalam bencana karena kurangnya kemampuan fisik yang menyebabkan mereka kesulitan dalam bertahan hidup dan adanya keterbatasan dalam pergerakan.

Dengan demikian, mahasiswa Psikologi Universitas Andalas melakukan psikoedukasi. Psikoedukasi adalah bentuk intervensi yang dapat diberikan kepada individu, keluarga, ataupun kelompok yang bertujuan untuk memberikan informasi serta pelatihan yang bermanfaat untuk mengubah pemahaman individu. Psikoedukasi juga berguna untuk memberikan pengetahuan/pemahaman serta strategi terapeutik yang nantinya akan membantu individu dalam meningkatkan kualitas hidup individu. Psikoedukasi yang diberikan adalah materi mengenai resiliensi, yaitu upaya meningkatkan resiliensi pada korban banjir. Resiliensi adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, serta belajar untuk memperoleh elemen positif dari kondisi yang tidak menyenangkan tersebut. Tingkat resilience seseorang akan memberikan kesiapsiagaan bagi seseorang atau komunitas dalam menghadapi bencana yang akan terjadi dan menentukan bagaimana melakukan recovery dan merespon terhadap bencana yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun