Mohon tunggu...
Putri Rossadi
Putri Rossadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro, Fakultas Sains dan Matematika, Program Studi S1-Kimia, angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani Cerdas Bersama KKN UNDIP 2023! Inovasi Perbanyakan EM4 dengan Mudah, Murah, dan Menguntungkan

31 Juli 2023   23:48 Diperbarui: 1 Agustus 2023   00:01 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Glinggang, Pracimantoro (30/07/2023) - Berdasarkan penelitian dari berbagai sumber, terbukti penggunaan pupuk kimia menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk kimia yang dilakukan secara terus menurus dapat menyebabkan tanah kehilangan porositasnya. 

Selain itu pupuk kimia juga lumayan menguras kantong para petani, karna budget yang dikeluarkan cukup besar dalam setiap pembeliannya. Dampak pupuk kimia tersebut sudah seharusnya membentuk pola pikir kita untuk menuntaskan permasalahannya. Alternatif yang dapat digunakan ialah dengan penggantian penggunaan pupuk kimia denga pupuk organik. 

Secara manfaat pupuk organik memiliki manfaat yang lebih dibandingkan pupuk kimia diantaranya, lebih murah, ramah lingkungan, dan dapat dibuat pada skala rumah tangga. 

Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair adalah larutan aktivator berupa EM4. EM4 memiliki banyak fungsi terkhusus pada tanah yakni sebagai pembenah tanah. 

Banyak zat - zat organik yang terkandung didalamnya seperti koloni mikroorganisme Lactobacillus s.p, Saccharomyces s.p, bakteri fungsional fitohormon, dan masih banyak lagi. Berdasarkan kegunaan larutan tersebut, perlu ada inovasi agar tetap mengeluarkan modal yang sedikit untuk pembuatan pupuk organik dengan larutan EM4 untuk hasil yang melimpah. 

Mahasiswi KKN UNDIP, Putri Rossadi melakukan demonstrasi inovasi perbanyakan EM4 dengan bahan murah, mudah dicari, dan ramah lingkungan. Selain itu, dilakukan penyuluhan mengenai bahaya atau dampak penggunaan pupuk kimia. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2023 pukul 19.00 di Balai Pertemuan Dusun Kerjo. 

Pelaksanaan program kerja dihadiri oleh Bapa dan Ibu serta para pemuda Karang Taruna. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pencerdasan mengenai dampak penggunaan pupuk kimia dilanjutkan penjelasan alternatif mengenai pembuatan pupuk organik cair dan perbanyakan larutan aktivator EM4 sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair tersebut. 

Proses demonstrasi pembuatan perbanyakan larutan EM4/Dokpri
Proses demonstrasi pembuatan perbanyakan larutan EM4/Dokpri

Perbanyakan EM4 dapat dilakukan dengan bahan sederhana yakni larutan EM4 (1 liter), molase (300 mL), buah nanas yang sudah dihaluskan (1 buah), air bersih (5 liter). Adapun langkah pembuatan sebagai berikut :

  • Larutkan nanas halus pada air 5 liter di dalam ember.
  • Tambahkan EM4, aduk hingga rata.
  • Kemudian tambahkan molase, aduk rata dan diamkan hingga 10 menit.
  • Tempatkan pada botol atau jerigen dan botol EM4 itu sendiri.
  • Buka tutup botol sehari sekali dengan tujuan mengeluarkan gas

Larutan EM4 yang diperoleh dari perbanyakan dapat digunakan sebagai larutan aktivator pembuatan pupuk organik cair.

Penyerahan simbolis poster dan produk/Dokpri
Penyerahan simbolis poster dan produk/Dokpri

"Demo yang dilakukan sangat bermanfaat, ilmu yang diberikan untuk pembuatan pupuk juga insyallah bisa untuk kita manfaatkan kedepannya"- Pak Hari Kadus Kerjo. Hasil luaran yang diberikan juga berupa poster sebagai petunjuk cara pembuatan perbanyakan EM4, agar tidak terlupa.

Luaran poster/Dokpri
Luaran poster/Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun