Biopori adalah teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain dengan sumur resapan. Istilah keren untuk biopori adalah istana cacing, walaupun sebenarnya penghuni biopori bukan hanya cacing. Selain untuk resapan air, biopori juga berguna sebagai pengolah sampah rumah tangga yang dapat diterapkan di lahan pemukiman perkotaan yg sempit.
Manfaat lubang resapan biopori Menurut Perpustakaan Online (2008) yaitu Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah, Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar, Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit, Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut, Mengurangi resiko banjir di musim hujan, Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah, Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Berdasarkan hal tersebut pada hari Jumat, 6 Febuari 2021 sejumlah Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang dengan tema " Pemberdayaan Masyarakat melalui Duta Perubahan Perilaku Pencegahan Covid -- 19 pada Masa Adaptasi Baru" atas nama Putri Riantiza dari program studi PJKR melaksanakan kegiatan membuat Biopori sebagai resapan air dan penghasil kompos . Kegiatan ini berupa memberikan cara bagaimana membuat lubang resapan air. adapun cara melakukannya yaitu Cari lokasi yang tepat untuk membuat lubang LRB, yaitu pada daerah air hujan yang mengalir seperti taman, halaman parkir, dsb nya, tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi, Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran, Lubangi tanah dengan bor Biopori, (bor Biopori adalh bor untuk tanah mineral, (bor Biopori adalah bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor kekanan sambil diputar kekanan hingga bor masuk kedalam tanah, Dan untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran, Nah setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata bor, Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat tusuk lainnya, dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga tanah mudah dilepaskan, Lakukan terus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga mencapai kedalaman kurang lebih 100cm, Apabila tanah berbatu atau kerikil, sehingga terhambatnya pengeboran, maka pengeboran dapat dihentikan hingga kedalamn yang bisa ditembus oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai kedalaman kurang lebih 50 cm, lalu isi dengan sampah organik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya