Panekan, Wonogiri (21/7/2023) -- Sampah masih menjadi permasalahan di masyarakat yang belum terselesaikan. Masyarakat desa cenderung untuk membuang sisa limbah rumah tangga dengan cara dibuang ke sungai atau dibakar. Namun, hal ini berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius jika berlangsung secara berkelanjutan. Masyarakat banyak yang tidak menyadari bahwa sampah masih memiliki potensi untuk diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satu contohnya adalah sampah organik dari sisa rumah tangga.
Kulit buah dan sayur merupakan contoh limbah yang banyak dihasilkan sehari-hari di masyarakat. Limbah ini sering dibuang begitu saja oleh masyarakat, padahal kulit buah dan sayur dapat diubah menjadi Eco Enzyme yang memiliki segudang manfaat. Eco Enzyme merupakan senyawa alami yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan organik dengan bantuan mikroorganisme. Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Tim 2 KKN Undip 2023 berinisiatif untuk membuat "Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelatihan Mengolah Sampah Organik Menjadi Produk Serbaguna Melalui Pembuatan Eco Enzyme".
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Panekan bersama 30 orang anggota PKK dari 8 dusun serta dihadiri oleh Kepala Desa Panekan dan Bidan Desa. Acara diawali dengan penjelasan mengenai Eco Enzyme, bahan dan cara pembuatan, manfaat dari Eco Enzyme, dan dilanjut dengan praktik membuat Eco Enzyme bersama anggota PKK.
Prosedur untuk membuat Eco Enzyme yaitu menyiapkan bahan berupa gula merah, kulit buah atau sayur sisa yang masih segar, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Selanjutnya, masukkan air ke dalam wadah berupa toples plastik dan ditambah dengan gula merah, aduk hingga gula merah larut. Setelah itu, masukkan kulit buah dan sayur ke dalam wadah. Tutup rapat wadah hingga kedap udara dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Fermentasi akan berjalan selama 3 bulan dan pada 1 bulan pertama wadah perlu dibuka 2 kali untuk mengeluarkan gas. Jika fermentasi berjalan baik akan beraroma alkohol setelah 1 bulan dan beraroma asam segar seperti cuka setelah 2 bulan. Lapisan jamur di bagian atas larutan fermentasi adalah hal yang wajar.
Kegiatan berjalan lancar dan anggota PKK sangat berantusias dalam kegiatan ini dari awal hingga akhir. Para anggota PKK mengaku senang dengan adanya pelatihan pembuatan Eco Enzyme karena bahan yang dibutuhkan mudah didapat dan cara pembuatannya pun sederhana, tetapi memiliki manfaat yang serbaguna. Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dalam mengelola limbah sisa rumah tangga yang dihasilkan dan dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Penulis              : Putri Rakhmayanti (Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik)
Dosen Pembimbing  : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T.
                       Megarini Hersaputri, S.T., M.T.
                       Moh. Asadullah Hasan Al Asy'Arie, S.H.
Lokasi               : Desa Panekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H