Akibatnya, nilai lahan di daerah tersebut meningkat secara eksponensial belakangan ini. Pada tahap awal pengembangan, harga lahan di kawasan permukiman lokal Kuta berkisar Rp50.000 hingga Rp100.000 per m2. Namun, setelah Mandalika diumumkan sebagai tuan rumah MotoGP, harga tanah di kawasan yang sama meningkat 10 kali lipat.
Sementara itu, harga lahan pengembangan terletak strategis di persil komersial di dalam jalan utama utama dan dekat dengan tempat wisata bisa mencapai Rp10 juta per m2.
Harga lahan di daerah tetangga seperti Kota Mataram dan Senggigi juga terpengaruh karena minat dari investor lokal terus tumbuh karena eksposur MotoGP.
Selain harga tanah, biaya tenaga kerja konstruksi standar juga meningkat dari Rp80.000 per orang per hari menjadi Rp150.000 per orang per hari.
Melihat prospek cerah Mandalika, agaknya kalangan pengembang bakal ramai menanamkan modal yang akan memacu pertumbuhan perekonomian bukan hanya di KEK tersebut, tetapi lebih jauh ke semua wilayah Provinsi NTB, dan seperti disebutkan, Bali bagian timur juga bakal kebagian imbas positifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H