Mohon tunggu...
Putri Ramadhani
Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguatkan Peran Agama dan Dukungan Lingkungan Untuk Menekan Maraknya Pelecehan Seksual di Era Modern

2 Desember 2024   21:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

* Dalam keluarga: Orang tua perlu membuka komunikasi dengan anak-anak tentang pelecehan seksual, memberikan edukasi tentang cara melindungi diri, dan menjadi pendengar yang baik jika anak melaporkan sesuatu yang mencurigakan.
* Di masyarakat: Program penyuluhan, diskusi, atau pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang pelecehan seksual dapat membantu
mengubah pola pikir masyarakat yang permisif terhadap pelecehan.

Contoh implementasi: Di sebuah desa, sebuah komunitas lokal menyelenggarakan diskusi terbuka yang melibatkan perempuan, laki-laki, dan remaja. Mereka membahas pentingnya melawan pelecehan seksual dan cara mendukung korban. Setelah diskusi ini, kasus pelecehan di desa tersebut menurun karena masyarakat menjadi lebih waspada.

3. Edukasi Seksual yang Komprehensif

     Edukasi seksual bukan hanya tentang biologi tubuh, tetapi juga mencakup pemahaman tentang persetujuan (consent), batasan pribadi, dan cara melindungi diri dari pelecehan. Kurangnya pemahaman tentang seksualitas yang sehat sering kali menjadi akar masalah pelecehan seksual. Dengan edukasi seksual yang tepat, individu
akan memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan interpersonal.

Materi edukasi seksual yang perlu diajarkan:

* Konsep persetujuan: Semua tindakan harus didasari oleh persetujuan bersama tanpa paksaan.
* Hak atas tubuh: Setiap orang berhak menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan terhadap tubuhnya.
* Cara melindungi diri: Mengenali tanda-tanda pelecehan dan cara melaporkannya.

Contoh implementasi: Di sebuah sekolah menengah, guru memberikan pelajaran tentang pentingnya menghormati batasan pribadi teman sekelas. Para siswa diajarkan bahwa "tidak" berarti "tidak," dan bahwa bercanda dengan menyentuh seseorang tanpa izin adalah salah. Lalu siswa yang mendapatkan edukasi seksual komprehensif mampu mengenali tanda-tanda pelecehan dari pesan yang ia terima di media sosial. Ia melaporkannya kepada orang tua dan pihak berwenang sebelum situasinya
memburuk.

4. Penegakan Hukum yang Tegas

     Hukum harus menjadi pelindung utama bagi korban pelecehan seksual. Penegakan hukum yang tegas memberikan efek jera kepada pelaku dan menunjukkan bahwa pelecehan seksual adalah pelanggaran serius yang tidak boleh diabaikan. Banyak kasus pelecehan seksual tidak dilaporkan karena korban merasa hukum tidak akan melindungi mereka. Dengan hukum yang jelas, tegas, dan diterapkan tanpa pandang bulu, masyarakat akan merasa lebih aman dan pelaku akan berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan pelecehan.

Langkah-langkah yang diperlukan:

* Mempermudah akses korban untuk melapor, misalnya melalui hotline khusus atau pusat pengaduan.
* Memberikan hukuman berat kepada pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
* Menyediakan layanan konseling dan rehabilitasi bagi korban agar mereka dapat pulih dari trauma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun