REVIEW NOVEL "SURAT KECIL UNTUK TUHAN" KARYA AGNES DAVONAR-
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak asing lagi dengan sebuah karya sastra. Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika.Ada berbagai karya sastra yang bisa kita nikmati, salah satunya adalah novel. Novel-novel tersebut diapresiasi oleh para penikmat sastra, baik di dalam maupun luar negeri. Novel juga sering memiliki pesan moral yang dapat dipilih oleh pembaca.
review dari novel "Surat Kecil Untuk Tuhan" yang sangat menyentuh di hati. Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar dipilih karena novel ini diangkat dari sebuah kisah nyata, dengan mengangkat sebuah tema "perjuangan hidup" sehingga menarik untuk direview.
karya Agnes ini yang bertajuk "Surat Kecil untuk Tuhan" melejit di Tanah Air. Buku itu memuat kisah nyata tentang seorang perempuan yang menderita kanker jaringan lunak.
Pada 2017, novel tersebut diadaptasi menjadi film layar lebar dengan judul yang sama. Film itu digarap oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Bunga Citra Lestari, Joe Taslim, Aura Kasih, Bima Azriel dan Lukman Sardi.
Selain "Surat Kecil untuk Tuhan", Agnes juga merilis judul buku lain seperti "My Last Love", "My Blackberry Girlfriend", "Sebuah Lagu untuk Tuhan, "Pesawat Kertas Terakhir", "Ibu Aku Mencintaimu", dan masih banyak lagi.
Novel Surat Kecil untuk tuhan pertama kali dicetak oleh Inandra Publisher pada tahun 2008. Buku tersebut juga diterbitkan sebagai buku audio oleh Yayasan Mitra Netra pada tahun 2010 dengan narasi oleh Kundarti. Format ini telah dikembangkan secara khusus untuk tunanetra.
novel Surat kecil untuk Tuhan menceritakan seseorang gadis, yang berusia 13 tahun, yang mana dia terlahir dari keluarga yang cukup berada, dan dia memiliki dua orang kakak laki-laki, dan orangtua yang sangat menyayanginya walaupun mereka sudah bercerai, dan bukan hanya itu dia juga memiliki enam orang sahabat karibnya yang setia menemaninya dan hadir sebagai pelengkap kehidupannya dan terakhir adalah sang kekasih yang menyayanginya, dan membuat hidupnya semakin lengkap. Hingga suatu hari penyakit mematikan menghinggapi dirinya yaitu penyakit kanker. Tuhan memberikan nafas panjang padaku untuk bertahan selama tiga tahun dari penyakit ini. Aku pun menulis surat kecil pada Tuhan, semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama denganku.Di hembusan nafas terakhirnya, Keke penulis surat kecil yang dikirimkannya kepada Tuhan.
Surat itu berisi kebesaran hati Keke yang ikhlas menerima apapun yang terjadi padanya. Dalam surat tersebut, ia juga berharap di dunia ini tidak ada lagi orang yang menderita penyakit seperti dirinya. Keke menghembuskan napas terakhirnya pada 25 Desember 2006, bertepatan dengan berakhirnya puasa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Pada novel surat kecil untuk tuhan ini juga memberikan amanat atau pesan kepada pembaca bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang abadi.
Semua orang cepat atau lambat, tua atau muda, baik atau buruk pasti akan kembali kepada-Nya. oleh karena itu, setiap detik kehidupan yang kita miliki sangatlah berharga dan harus dapat di manfaatkan dengan melakukan hal - hal yang sebaik - baiknya. Untuk orang - orang yang ditinggalkan juga harus mengikhlaskan jika ada orang terdekat meninggalkan kita untuk selamanya meskipun semuanya terasa sangat berat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H